I Love You, Bro!

521 48 44
                                    

Hari ini perkuliahan Mark selesai lebih cepat. Itu membuatnya bersyukur, dan memilih cepat kembali ke kondominium. Karena beberapa hari yang lalu dia sibuk, sehingga tidak punya banyak waktu untuk beristirahat.
.
.
.

Masih 10 menit dia tertidur, dia merasa ada seseorang yg membelai - belai rambutnya. Dia terbangun, dan kaget setelah mengetahui siapa orang dibalik ini.

"Perth?"
Perth duduk di sampingnya, masih memakai seragam kuliah.

Mark yang sedang terlentang, menangangkat badannya hingga berubah ke posisi duduk berhadapan dengan Perth.

"Bagaimana caramu masuk ke kondoku?".
Tanya Mark
Dia benar - benar bingung, bagaimana bisa Perth masuk, padahal dia tidak tau password kondominium Mark. Dia bahkan tidak memberitahu terlebih dulu jika akan menemuinya.

Perth tidak menjawab, dan menurunkan matanya sesekali.
.
.
.

Mata itu semakin lama semakin sedih, dan mulai berkaca - kaca.

Mark terdiam, dia tidak mengerti, kenapa Perth menampakkan wajah sedih seperti itu. Perth berbeda dari yang biasa dia kenal.
.
.
.

Perth mengangkat kepalanya, memandangi wajah Mark.
.
.

Kini, mata mereka saling menatap. Mark mancari jawaban dari bahasa mata yang sekarang mampu dia baca dengan sangat mudah.
.
.
.

Gelisah dan takut
Itulah yang tergambar dari tatapan Perth pada Mark.

"Phi, apa kamu berpacaran dengan phi Blue?"
Tanya Perth, dengan tatapan mata yang sedih seakan takut kehilangan sesuatu.

"Tidak"
Jawab Mark ringan dan ekspresi datar. Dia masih sibuk membaca ekspresi Perth saat ini.

"Ada apa denganmu Perth? Wajahmu terlihat sedih."
Tambah Mark, menanyakan pertanyaan terbesar yang ingin Mark ketahui saat ini.

Perth tidak menjawab lagi.
Wajahnya semakin masam, bahkan lebih asam dari jeruk nipis yang belum menguning.
.
.
.

"Apa hubunganmu dengannya? Katakan padaku phi, dia hanya teman biasa kan?"

Perth tidak menjawab pertanyaan Mark, tetapi menanyakan sesuatu yang lain. Ini membuat Mark semakin bingung.
Ada apa dengannya?
Kenapa dia terus menanyakan hubunganku dengan Blue?
Padahal dia menyukai phi Saint.

"Lalu, apa hubunganmu dengan phi Saint? Apa kalian berpacaran?"
Mark melempar balik pertanyaan itu, tapi Perth tidak menjawab, dan melemparkan pertanyaan lagi pada Mark.

"Phi tadi berciuman dengan phi Blue??"

Mark kaget.
Ha? Apa yang baru saja Perth tanyakan? Ciuman?
Apakah ciuman yang dia maksud adalah ciuman tadi pagi? Saat kita di ruang studio?
Tapi... bukahkah tidak ada seorang pun disana, kecuali aku dan Blue?

"Dari mana kamu tau tadi aku berciuman dengan Blue?"
Mark memandangi kedua mata Perth. Dia sungguh penasaran sekarang.
Bagaimana dan kenapa dia bisa tau?

"Kenapa kalian melakukan itu?"
Dia tidak menjawab pertanyaan Mark, dan mengajukan pertanyaan lain, lagi, dan lagi.

Perth semakin membuat Mark bingung. Kenapa Perth tidak menjawab pertanyaan yang dia berikan, dan selalu mengajukan pertanyaan yang lain padanya.
Ada apa dengannya?
Bagaimana dia tau tentang ciuman...
Dan bagaimana dia bisa masuk ke kondomuniumku.
Aku benar - benar tidak bisa mengerti semua ini.
Dia aneh hari ini, tidak seperti biasanya.
.
.
.

Perth emosi. Dia kesal karena ciuman itu benar, dia tidak salah lihat. Ini sangat menyakitkan baginya. Dia ingin berteriak dan meluapkan semua rasa sakit yang sudah lama dia pendam.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang