pemuda itu terus menggeliat resah saat tubuhnya terasa semakin panas. Keringat dingin membanjiri tubuh polosnya yang bergerak tak tenang dengan bibir gemetar. Bibirnya terus berdesah diikuti dengan air mata yang terus mengalir. Aroma yang sangat kuat menguar di seluruh ruangan, bahkan hingga radius 60 meter dari rumahnya.
Ini adalah heat pertama eunsang setelah 21 tahun hidupnya. Harusnya ia sudah mendapatkan heat itu sejak umur 18 tahun, tapi entah kenapa heat pertamanya datang terlambat.
"eunsang! Kamu gapapa, sayang?" bunda nya mengetuk pintu kamarnya dan dengan gelisah terus menanyakan apakah putranya baik2 saja di dalam.
eunsang tak bisa mengeluarkan suaranya, dia menggeram dan terus menggeliat kala rasa panas pada tubuhnya semakin menggila.
Suara ketukan pintu terdengar semakin keras, "eunsang! kamu tenang disitu, ayahmu udah menyebar obat di sekitar rumah buat menghilangkam aromamu. Gak bakal ada alpha bebas yang kemari."
"akh!" teriaknya saat pelepasan ketiga nya.
"kamu liat ada kotak obat di meja belajarmu? minum itu, sayang. Itu obat pereda untukmu." bunda nya kembali berujar di luar sana.
dengan tenaga sisanya, eunsang merangkak menuju meja belajarnya yang ada di pojok ruangan. Tangannya meraih kotak kecil berisikan obat berwujud tablet berwarna biru di dalamnya.
dia menelan satu butir dan terduduk lemas di lantai setelahnya. Tubuhnya terasa lebih tenang sekarang, rasa panas itu perlahan menghilang diikuti dengan nafasnya yang kembali teratur.
namun hal itu tidak berlangsung lama, pergelangan tangannya kembali terasa terbakar. Itu artinya akan muncul lambang mate disana. Dia menekan erat bagian pergelangan tangan kanannya, menahan rasa panas yang kembali datang pada tangannya.
"eunsang? sudah baikan? kalau belum, kamu bisa meminum sebutir obat itu lagi." bundanya berujar lagi disana.
eunsang lantas mengangguk dan kembali menelan sebutir obat lagi. Benar, setelah itu tubuhnya kembali merasa tenang, dan lengannya tidak terasa terbakar lagi.
ia menghela nafasnya, matanya memandang lurus kearah jendela yang dibiarkan tertutup rapat.
"udah baikan? Kalau heat nya udah mereda, kamu istirahat aja ya. Bunda bilangin ke ayah besok kamu gak usah ambil kelas dulu." kata bundanya diluar, "kalau gitu bunda tinggal, ya?" kemudian terdengar suara langkah kaki yang perlahan menjauh. Eunsang rasa bundanya sudah pergi.
setelah sekian lama, akhirnya eunsang memberanikan diri untuk melihat lambang siapa yang ia dapat di pergelangan tangannya.
"kok?!"
dia memekik saat melihat lambang yang muncul di pergelangan tangannya, naga dengan bunga anggrek. Jelas ia tahu siapa pemilik lambang tersebut.
"cha junho.."
—tbc
starting with..
Lee Eunsang
and, Kim Wooseok as Eunsang's mom.
⚫⚫⚫
haloooo, apakabar?
aku harap kalian menikmati cerita abal2 an ini wkwkwk.
sampai jumpa di episode selanjutnya lur..
KAMU SEDANG MEMBACA
different ; junsang
FanfictionDISCONTINUED. "cari mati, lo? lagi heat malah keliaran." lee eunsang, omega manis yang mengalami heat pertamanya, terduduk lemas sambil berkata lirih mencari pertolongan. cha junho, seorang alpha tampan menghampirinya saat mencium aroma feromon yang...