DISCONTINUED.
"cari mati, lo? lagi heat malah keliaran."
lee eunsang, omega manis yang mengalami heat pertamanya, terduduk lemas sambil berkata lirih mencari pertolongan.
cha junho, seorang alpha tampan menghampirinya saat mencium aroma feromon yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
eunsang menggeliatkan tubuhnya, matanya mengerjap dan menatap sekitar dengan bingung. Seingatnya ia tadi dibawa oleh junho lalu jatuh tak sadarkan diri. Harusnya junho sudah membuangnya keluar, tapi eunsang kini malah sedang berbaring diatas ranjang empuk disebuah kamar tentunya.
aroma jantan menguar kuat dari seluruh sudut ruangan. Aromanya sangat menenangkan, eunsang menyukainya.
tiba-tiba pergelangan tangannya kembali terasa panas. Tanda itu berpenjar disana, membuat eunsang meringis menahan sakitnya lagi. Namun rasa sakit itu perlahan memudar saat eunsang melihat sebuah foto kecil diatas nakas yang ada disampingnya.
cha junho.
alpha itu benar-benar tampan. eunsang sampai bersemu melihat betapa tampannya junho. bagaimanapun, seorang omega pasti akan luluh dengan mudah pada alpha nya. tidak peduli alpha itu baik atau jahat, kaya atau miskin, tampan atau jelek sekalipun.
"eunsang laper.." eunsang menekan perutnya yang berbunyi nyaring. Ia hanya sarapan sepotong sandwich daging tadi pagi.
Eunsang bangkit dari ranjang dan berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar junho. Haruskah ia keluar dan menemui junho? ia harus berkata apa? apa yang akan junho pikirkan tentangnya?
terlalu banyak pertanyaan yang mengganggunya saat ini. Tapi perutnya sangat lapar, ditambah aroma masakan yang tercium dari luar kamar. Ia yakin junho sedang memasak saat ini.
eunsang menghembus nafasnya yakin. "oke, aku keluar."
junho sedang menumis tumis daging sapi pedas saat eunsang keluar dari kamar.
"eunsang." gumamnya saat aroma eunsang kian pekat.
Eunsang menghampirinya dengan kepala menunduk. Ia sempat tergoda dengan penampilan dan aroma manis omega itu, tapi situasinya tidak begitu bagus untuk itu.
"lo udah bangun?" tanya junho basa-basi.
eunsang mengangguk, "iya, kak."
junho menunjuk kursi yang ada di depan counter dapur. "duduk, gue lagi bikin makan siang."
eunsang berbinar melihat beberapa hidangan yang telah ditata di meja, dan segera duduk.
"lengan lo masih sakit? gue liat tadi merah banget." tanya junho saat meletakan tumis daging di depan eunsang.
eunsang menggeleng, "udah gak terlalu, cuma sedikit sak— KAK JUNHO LIAT LENGANKU?!"
junho menatap eunsang datar, "iya." ujarnya. "dan ternyata lo omega gue haha." junho terkekeh sedikit, tidak menyangka.
eunsang menunduk, "maaf.."
junho mengernyit, "buat apa minta maaf?"
eunsang menatap junho takut.
"lo laper, kan? makan."
"i-iya, kak."
junho menunjuk eunsang dengan sumpit yang ia pegang, "oh iya, berhenti manggil gue 'kak'."
"tapi—"
"mulai sekarang, panggil gue junho aja."
"oke.. juno?"
tanpa eunsang sadari, junho mengulas senyum tipis, tipis sekali. Bukan senyum datar yang biasa ia perlihatkan. Itu senyum tulus cha junho.
"j-juno.."
"hmmm"
"aku boleh nanya?" eunsang mencicit pelan.
junho menatapnya datar.
"kalau gak boleh gapapa, kok."
junho menggeleng, "ngomong aja apa yang mau lo tanyain. Gue bakal jawab semuanya."
eunsang berpikir sejenak dan menatap junho. "kenapa junho biarin eunsang ada disini waktu pingsan? kenapa ga diusir aja?"
junho terkekeh mendengarnya. "kamu itu omegaku, lee eunsang."
omegamu ya?
—tbc
jangan sungkan2 sumbangin vote nya ya lur wkwkwk. Makasih!! ♡