DISCONTINUED.
"cari mati, lo? lagi heat malah keliaran."
lee eunsang, omega manis yang mengalami heat pertamanya, terduduk lemas sambil berkata lirih mencari pertolongan.
cha junho, seorang alpha tampan menghampirinya saat mencium aroma feromon yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"serius? lee eunsang?" salah satu alpha disana menatap eunsang dengan mata berkilatnya. Gairah para alpha di dalam perpustakaan tiba-tiba memuncak mencari sumber aroma manis itu.
satu persatu alpha mulai mendekati eunsang yang sekarang makin dipeluk erat oleh junho. Junho berusaha menenangkan eunsang yang panik, namun hal itu mustahil karena junho juga seorang alpha. Saat itu beberapa alpha menghampiri junho dan eunsang, memberikan tatapan tajam pada keduanya.
"minggir." perintah salah satunya, menarik tubuh junho agar dirinya bisa mendekati eunsang. Junho dengan cekatan memukul alpha itu sebelum mereka menyentuh eunsang, membuat para alpha itu terbaring dengan kesalnya.
"eunsang, pegangan yang erat. kita kabur sekarang, atau situasi bakal makin bahaya. Lo bisa denger gue, kan?" Eunsang mengangguk pelan pada junho. Dia perlahan mulai menaiki punggung lebar junho di depannya. Mengeratkan pegangannya pada leher sang alpha.
Junho membawanya lari keluar dari area kampus yang ramai. Melewati orang-orang yang berusaha menutup hidung mereka begitu junho dan eunsang lewat.
"bgst sialan, ada omega yang heat di area kampus!"
protes para mahasiswa-mahasiswi disana. Untungnya junho berhasil menjatuhkan siapapun yang berani mendekati mereka dan terus menggendong eunsang keluar dari kampus menuju gang sempit yang tidak ada orang disana.
Junho menghempaskan tubuh eunsang di dinding saat mereka berada di tempat sepi itu. Alpha itu berusaha menahan nafsunya yang sudah sangat sulit dikontrol. Namun gagal, aroma feromon yang dikeluarkan eunsang sangatlah manis, membuatnya ingin merasakan setiap sudut tubuh omega itu.
Dan benar saja, junho mencium eunsang dengan paksa disana sampai berusaha membuka kemeja yang dipakai eunsang dan celana omega itu yang sudah basah.
namun sebuah isakan menyadarkan junho. Dirinya berhenti berusaha menelanjangi eunsang di dalam gang sempit itu ketika melihat air mata keluar dari mata indah itu tanpa sepatah katapun. Dengan cepat junho membenarkan kembali pakaian eunsang sambil terus mengulang kata maaf berkali-kali.
"pegangan yang erat, ya."
eunsang mengangguk pelan, membiarkan junho menggendongnya pergi dan membawanya ke rumah omega itu. Perjalanan kesana lumayan panjang, dan mereka menarik perhatian banyak orang sekitar. Junho terus berusaha membuat alpha yang ingin mendekati kearah mereka takut.
"apa yang terjadi?!" wooseok sangat terkejut saat melihat anaknya digendong seorang pemuda, mereka berdua tampak menggenaskan. Bunda eunsang itu yakin jika pemuda di depannya ini adalah seorang alpha, tercium dari aroma jantannya yang tercium kuat.
"bawa dia keatas." wooseok langsung membawa eunsang ke lantai dua. Ia langsung mengunci anak kesayangannya di dalam kamarnya.
wooseok menghampiri junho yang tengah berdiri di ruang tamu dengan resah.
"jelaskan apa yang terjadi." perintah omega cantik itu.
"saya.. saya hampir memperkosa eunsang." dan junho langsung berjongkok karena dirinya juga shock. tubuhnya bergetar karena shock dan nafsu yang masih belum hilang. Wooseok mendesah pelan, bagaimana anaknya itu bisa kabur dan pergi ke kampus, padahal dirinya sudah melarang dan menyuruhnya untuk istirahat karena heat nya masih belum selesai.
"udah, gak apa-apa. Bangunlah." junho perlahan bangun dan duduk di sofa yang ada disana. "kamu berantakan banget. Oh iya, siapa namamu?"
"junho. Saya cha junho."
"udahlah, ini bukan salahmu, tapi salah anakku. Makasih banyak karena kamu udah bawa dia kesini, sejauh ini. Terima kasih, junho." ujar wooseok. "sekarang kamu lebih baik pulang dan urusi urusanmu dulu, ya? Biar eunsang disini kita yang urus." junho mengangguk pelan sebelum berdiri dan berjalan meninggalkan wooseok.
"junho, sekali lagi terima kasih."
junho tidak mengindahkan ucapan itu dan langsung pergi meninggalkan rumah itu dengan segala perasaan shock dan bersalah yang ada.
—tbc
eh, haloooo hihi. Gimana ceritanya? menarik gak sih? :")