Previous chapter
Jika saja waktu bisa diputar ulang. Aku semenjak awal tidak akan menyetujui permintaan Puimek untuk datang ke acara fanmeeting milik pria yang tengah menatapku dengan khawatir ini.
Atau tidak mengikuti Ploy yang mengajakku ke Bandara untuk melihat
keberangkatan dari rombongan artis idola mereka.Atau bahkan tidak usah memungut tiket yang telah membawaku ke situasi paling sial dalam dua puluh dua tahun hidupku di dunia ini.
Aarrgh siaaaaal!
Sialsialsiaaaaal!
***
Aku mengacak surai hitam legam milikku dengan brutal. Sial kesal sekali!
Kenapa bisa nasibku menjadi sesial ini sih!
Aku menghela nafas berat. Harus tenang. Tetap tenang. Aku memejamkan kedua manik kecokelatan milikku dengan pelan. Tarik nafas New.
Haah.
Lepaskan.
Rileks sebentar bisalah ya.
"Jadi bagaimana? Apa benar kau adalah Groupie-ku?"
Suara Tay Tawan membuyarkan konsentrasiku terhadap tindakan menenangkan diri.
Sungguh orang ini sangat menyebalkan!
Aku membuka kedua manikku dan menatap Tay Tawan yang masih setia duduk di sampingku.
Dia masih menatapku dengan pandangan bingung.
Oh iya!
Si Bodoh Tay Tawan ini memang tidak tahu apapun soal apa yang telah kualami kan. Mari kita jelaskan padanya.
"Jadi, dengar-"
Aku menatap tajam pria yang tenang menatapku bingung. Wajahnya terlihat sangat bodoh.
"-Sebenarnya, gue tuh bukan orang yang seharusnya menjadi Groupie milik lo."
Aku mulai membuka suara. Coba kuuraikan kembali alur kesialan yang telah kualami selama seharian ini.
Aku ceritakan kejadian semenjak awal mulanya bagaimana bisa aku hingga sampai di hotel ini.
Sungguh ini adalah sebuah kesialan yang luar biasa sekali untukku.
Entah dosa apa yang telah kuperbuat hingga aku dikutuk dalam situasi paling menyebalkan dalam hidupku ini.
Terjebak di negara orang yang jauh dari rumah, belum ditambah bertemu dengan makhluk paling menyebalkan seperti Tay Tawan.
Haah.
Aku menghela nafas kembali. Sungguh melelahkan.
"Jadi maksudmu-"
Kudengar Tay Tawan mulai mengangkat suara atas penjelasanku tadi. Kulihat dia masih memasang wajah bingungnya yang konyol itu. Heh. Dasar orang aneh.
"Kau bukan orang yang seharusnya menjadi Groupie-ku, begitu?"
Aku mengangguk pelan. Melipat kedua tanganku pelan.
"Yap. Seharusnya sih seorang gadis berkemeja putih yang entah siapa namanya pun gue gak tahu."
Aku melipat kedua lenganku santai. Yah lumayan lega sedikit lah habis cerita panjang lebar tentang kesialan milikku hari ini.
Setidaknya manusia bodoh di depanku ini menjadi tahu kalau sebagian besar kesialan yang kualami adalah disebabkan oleh dia sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fan's Accident
FanficThitipoom Techaapaikhun terpaksa menggantikan sepupunya untuk menemui sang Idola, Tawan Vihokratana, namun suatu insiden terjadi di antara keduanya yang membuat hidupnya menjadi lebih runyam. Yes this is TayNew fanfiction with extra spices everywher...