Bab 8

9.1K 908 22
                                    

Kali ini bab 8 sedikit membuka masa lalu Orion ya? Hehe... Jujur, aku sedih karena buat tokoh ku menderita ☹️

Tapi inilah kehidupan 🤗

Happy reading...
Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan koment. Kasih tahu aku kalau ada typo typo atau tiba tiba nama tokoh berubah... Nanti biar aku edit...

Coba challenge ya? Hahha
Vote 100
Koment 10

Nanti malam update kalau udah terpenuhi, kalau enggk, besok pagi update ya.. 🤣
.
.
.

"Jika Anda ingin tahu kabar Ibuku, terjunlah dari lantai paling atas dari gedung ini. Maka Anda akan bertemu dengan Ibuku dan silahkan Anda tanya sendiri..."

Olivia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan saat mendengar kalimat panjang Orion. Dada Olivia naik turun dan saat Orion melangkah mendekat ke arahnya, Olivia langsung berbalik dan menempelkan punggungnya pada dinding. Kedua mata Olivia memanas dan menatap sedih ke arah punggung Orion yang sudah melangkah menjauh keluar dari gedung, tidak lama kemudian Fariz, terlihat turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Orion. Barulah Olivia perlahan menurunkan kedua tangannya. Dia berjalan perlahan dan berbalik menatap Bramantyo yang kini tertunduk.

Sebenarnya apa hubungan mereka?

"Olivia?"

Danu menepuk pelan bahu Olivia, membuat Olivia terjingkat terkejut. "Danu..."

"Kau kenapa?" tanya Danu cemas saat melihat Olivia terkejut melihatnya. "Maaf, aku mengejutkanmu."

"Tidak apa. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku mencari Ayah—Ayah, kau di sini rupanya, aku mencarimu..." Danu menyadari keberadaan Bramantyo dan melangkah mendekat.

Olivia masih berdiri di tempatnya, dia menggeser sedikit tubuhnya untuk melihat interaksi Danu dan Bramantyo. Ia mencuri dengar.

"Ayah? Kau baik – baik saja?" bisik Danu, namun Olivia masih mampu mendengarnya samar – samar karena sedikit orang yang berlalu lalang di lobby perusahaan.

"Ayah berbicara dengan Orion?"lanjut Danu.

Bramantyo mendongak dan melihat Olivia, mau tidak mau Olivia mengangguk dan melangkah mendekat.

"Paman.." Olivia memberi salam.

"Ah.. Oliv, kau disini rupanya. Bisakah kau katakan pada Harry untuk menunda permbicaraan mengenai pertunangan kalian?"

"Ayah... apa maksud Ayah?" tanya Danu tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Bramantyo menatap Danu, "Kita bicarakan lain kesempatan. Aku merasa tidak enak badan. Bisakah kau antar Ayah pulang..."

Danu menghela napas dan sebenarnya berat mengiyakan permintaan Bramantyo, tapi mau bagaimana lagi. "Baiklah..." ucap Danu akhirnya, dia kemudian menatap Olivia. "Aku akan menghubungimu nanti.."

"Ya..."

"Sampaikan permintaan Paman untuk Harry, ya?"

"Ya, Paman. Hati – hati. Danu, berhati – hatilah..."

"Ya..."

Danu dan Bramantyo melangkah beriringan keluar dari gedung. Olivia sekilas melihat kemiripan Bramantyo dengan Orion. Sebuah pemikiran terbesit dalam kepalanya, namun apakah itu sesuatu yang bisa dia percaya?

Bahwa Orion dan Bramantyo memiliki kemiripan dan mungkin saja mereka memiliki hubungan, seperti hubungan Ayah dan anak?

----------

Suddenly Marriage #2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang