Bab 24

8K 930 28
                                    

Hiii...
Saya datang lagi 😁😁😁
Senengnya? Karena setiap hari saya update? (Ketawa jahat)

Alhamdulillah...
Tapi, jangan terlalu berharap 🙈 saya enggak janji update setiap hari, kalau bisa ya saya update, kalau tidak update jangan marah ya 🙏🙏🙏

Silahkan tekan 🌟 dan diakhir, tinggalkan jejak kalian dikolom komentar.

Terima kasih
Salam sayang
Adhwa Aeesha

❤️❤️❤️

O

rion mengumpat kesal setelah mendengar laporan dari anak buah Gazar yang berjaga di sekitar rumahnya, kalau Harry baru saja datang dan membuat Olivia menangis. Dia akan memastikan pria itu tidak akan kabur dan menerima semua akibatnya. Selama ini Orion masih diam dan menahan diri untuk tidak datang ke rumah menemui Olivia, dia sangat merindukan Olivia, mendengar laporan soal Olivia yang terus saja mengurung diri membuat pertahanan Orion hampir runtuh.

"Tenangkan dirimu!"

Gazar menepuk bahunya, amarahnya turun seketika, "Semua akan ada waktunya. Ayahmu terus mengawasi Harry dan mendapatkan semua bukti, kita tinggal meyabotase acara akad nikah mereka lusa dan kau bisa berkumpul dengan Olivia dan anakmu."

Apa yang dikatakan Gazar benar, dia bersembunyi untuk bergerak lebih leluasa, teman – temannya tahu dia masih hidup, tapi Orion melarang mereka memberi tahu Olivia, jika Olivia tahu, istrinya yang cerewet itu akan memarahinya. Sial! Orion merindukan Olivia.

"Aku akan menulis surat. Suruh anak buahmu mengantarkannya pada Olivia."

"Kau ingin memberi tahu Olivia bahwa kau masih hidup?"

"Ya."

"Jangan gegabah Orion. Bagaimana jika si Harry itu tahu."

"Karena itu aku menulis surat." Orion berdiri, dia bergerak keluar dari ruang santai, menghiraukan Gazar yang sejak tadi meneriaki namanya.

Iya yakin Olivia pasti mengerti, batin Orion.

----------

"Nona!" pekik Ambar saat melihat Olivia terduduk di ruang tengah. Tubuhnya langsung merosot dan membantu Olivia berdiri dan duduk di sofa. "Nona? Anda baik – baik saja?"

"Ke mana saja kau?"

"Maaf, saya keluar membeli persediaan makanan. Apa sesuatu yang buruk terjadi?"

"Paman Harry baru saja ke sini memberi tahu kalau lusa, aku dan Danu akan melaksanakan akad nikah."

Ambar terkejut mendengarnya, dia sampai menutup mulutnya. "Nona..."

"Aku harus menolaknya, Ambar. Tapi aku tidak memiliki kekuatan lebih dan tidak ada yang bisa membantuku keluar dari masalah ini." jelas Olivia frustrasi pada Ambar.

"Bagaimana kalau meminta bantuan Pak Bramantyo, Nona? Anda bisa menjelaskan situasinya, perusahaan Bramantyo masih dipimpin oleh Pak Bramantyo, bukan Pak Danu. Bisa jadi keputusan ada di tangan beliau."

Olivia memikirkan usul Ambar. Benar, dia harus berbicara dengan Pak Bramantyo dan juga meminta tolong padanya untuk mencari Orion, tentu saja Pak Bramantyo bersedia menolongnya karena Orion adalah putra pria itu. Olivia bukan perempuan yang sabaran, dia ingin cepat mendapatkan informasi tentang Orion, semakin banyak yang membantu itu lebih baik, kan? Ayah mertuanya juga berusaha dan berjanji akan menemukan Orion.

Suddenly Marriage #2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang