"Kenapa nangis?"
"Hah?? Siapa juga yang nangis."
"Gausah bohong dehh Sy! Gue tau lo. Jadi kenapa bayi gede gue ini nangis?"ucap kak Naren seraya menepikan mobilnya.
Gue yang dari tadi nahan tangis, akhirnya pecah juga. Siapa sih, yang gak nangis pas ditanya 'kenapa' disuasana kita udah cape sama keadaan?
Kak Naren yang bingung sama gue, langsung ngedekap gue. Sambil ngelus-ngelus kepala gue.
"Cape.... pengen udahan aja! Gue udah gakkuat."
"Lo kuat Arsy, anggap semua ini ujian dihubungan kalian. Malah hubungan yang gakpernah ada masalah itu membosankan. Gak seru, gak asik. Jadi, apapun masalah lo sama farid, omongin pelan-pelan dan dalam keadaan kepala dingin."
"Gue udah gak kuat kak! Gue udah coba buat maafin dia dimasalah yang sama, berulang-ulang kali. Tapi, dia tetep ngulangin juga!!"
"Udah, nangis aja. Nangis yang puas. Luapin semuanya sama gue. Habis ini janji sama gue, jangan pernah nangis lagi buat cowok gakberguna itu."
Gue cuma diem dan nangis. Mencoba untuk nerima semua ini. Dan, pada akhirnya keputusan gue udah bulat.
Gue bakalan akhirin semua ini!
........................................
KakNarendraR: Semangat ya,Baby:)
ArsyntaH: Bacot kau.
KakNarendraR: Iya sama-sama;)
Huh, setelah malam itu. Malam yang menguras emosi dan tenaga. Kak Naren lebih sering ngechat gue kaya gitu. Walaupun chatnya gak ngaruh buat gue, tapi itu lebih dari cukup buat ngisi notifikasi dihp gue.
Iya, Farid gak ada ngechat. Gue juga mencoba untuk bodoamat sama dia. Meskipun, tangan dan hati pengen ngechat dan telpon dia. Huft.
"KAK BANGUNN!!!!! DIBAWAH ADA KAK FARID!!"
"BERISIK AYA!!"
"hehe, makanya cepetan bangun. Dibawah ada kak farid tuh. Mukanya gelisah banget."
"Hm. Turun sana gue mau mandi dulu."
"Siap kakak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Shit)Perfect Boyfriend✔
Humor"Ahh bi jangan khenchenghhhhhhhh khenchengggg shakhitttt inihhh" teriak farid. "Bacot anjeng, belom juga dipegang udah kesakitan!!"arsy membalas berteriak. "Hehe."