"Ada apa?" Gue liat muka farid lesu banget, kek gak ada yang ngurus tuh bocah.
"Aku mau ngomong sama kamu, tapi gak disini. Ayo ketaman komplek."
"Kenapa gak disini aja sih?" Gerutu gue, tapi tetep aja ngikutin langkah si farid.
Setelah sampai ditaman. Kita duduk bersebelahan.
Udah hampir 5 menit, tapi si farid gak ngomong-ngomong. Dihh, membosankan.
"Kenapa? Apa yang mau diomongin! Jangan diem aja, gue cape pengen tidur lagi!"
"Maaf."
Cih, setelah dia bikin hati gue hancur berantakan dengan seenak jidat dia ngomong maaf." Maaf buat apa?" Mulut bego.
"Semuanya,"
Omongkosong."Apa?"
"Kita gakbisa nerusin hubungan ini." Ucap farid pelan, pelan banget. Sampai gue harus ngeliat mukanya yang kusut itu.
Cih, lo kira gue peduli?."kenapa?"
"Jangan nangis, Arsy. Maaf...."
Bodoh, kenapa gue harus nangis didepan cowok brengsek ini. "Jangan pergi."
"Aku gakbisa..... ngelanjutin hubungan ini Arsy. Cukup sampai disini aja kita. Semoga kamu dapat laki-laki baik setelah ini ya...
Ayo kita pulang, mau hujan."Gue liat, GUE LIAT AIRMATANYA FARID!!. Dia nangis?. Kenapa?
"Kenapa gak lo aja yang jadi laki-laki baiknya farid?" Tanya gue disela-sela tangisan ini.
"Aku bukan laki-laki baik, dan gak akan pernah bisa untuk menjadi baik Arsy."
"Lo belom nyoba, tapi udah ngomong gitu!! Emang senggakpenting itukah gue dihiduplo!!" Sakit. Kenapa rasanya sakit banget. Apa 3 tahun ini gak berarti apa-apa buat dia?
"Ayo pulang, gerimis."
![](https://img.wattpad.com/cover/186330840-288-k697494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Shit)Perfect Boyfriend✔
Humor"Ahh bi jangan khenchenghhhhhhhh khenchengggg shakhitttt inihhh" teriak farid. "Bacot anjeng, belom juga dipegang udah kesakitan!!"arsy membalas berteriak. "Hehe."