4

2.6K 226 3
                                    

Pukul tujuh pagi, taeyong baru saja terbangun dari alam mimpinya. Ia meraba ke samping, sudah tak ada kekasihnya. Sontak ia langsung beranjak ke kamar mandi, lalu kembali untuk merapikan tempat tidur mereka.

Taeyong berjalan menuju dapur, dan netranya menemukan jaehyun yang sedang berkutat dengan laptopnya di sofa ruang tengah.

Tak ingin mengganggu, taeyong memutuskan untuk tetap pada tujuannya, ke dapur. Ia mengambil air dari dalam kulkas, untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.

Belum juga taeyong meminumnya, jaehyun sudah menahan tangan sang kekasih, yang menimbulkan keterkejutan baginya.

"Tidak baik minum air dingin pagi pagi, terlebih baru bangun tidur."

Jaehyun meletakkan kembali air dingin itu dan mengambilkan air hangat untuk taeyong.

"Ini, minumlah"

Taeyong sadar dari keterkejutannya dan segera minum air yang diberikan jaehyun. Jaehyun tersenyum dan memeluk taeyong dari belakang, mengecupi pipi marshmallow sang pujaan.

"Apa sudah ada tanda-tandanya?"
Celetuk jaehyun tiba-tiba.

"Apa?"

"Kau belum hamil?"

"Belum, ah tepatnya tidak. Hari ini, hari pertamaku haid."

"Aaaah bubu, padahal aku berharap kau hamil."
Jaehyun mempoutkan bibirnya.

"Bagaimana kau bisa menjadi seorang ayah sedangkan kau sendiri masih seperti bayi."

Taeyong berbalik menatap jaehyun. Senyumannya mengembang dan mengusap pipi gembul sang pria.

"Tuhan mungkin akan memberikannya ketika hubungan ini sudah di sahkan. Jangan bersedih, eum?"

"Araseo, bubu"
Mereka berpelukan hangat, tanpa nafsu.

Tak ada yang tahu, taeyong juga berkecamuk dalam pikirannya. Saat mereka melakukannya sebulan lalu, itu masuk di waktu suburnya, dan mereka 3 kali bermain, mengapa gagal? Juga, sebulan ini taeyong tidak makan atau melakukan aktivitas yang dapat membahayakan kandungan.

Tidak, ia tidak bisa lemah begini. Mungkin memang Tuhan belum memberikan izin padanya untuk hamil, terlebih sebelum adanya tali pernikahan.

Ia harus percaya pada Tuhan dan segala rencana-Nya, bangkit taeyong dalam hati.
.
.








H-7 menuju pernikahan.
Semua persiapan telah selesai, dan mereka sedang berada di kediaman yunho sekarang.

Taeyong juga sudah sangat akrab dengan jiyeon, calon mertuanya. Ada hal baru yang ia ketahui dari calon ibu mertuanya ini, yaitu jiyeon sebelumnya pernah menikah, tetapi harus bercerai karena jiyeon tidak bisa hamil atau mandul.

Hal itu membuat taeyong terus berfikir, apakah dirinya juga seperti jiyeon? Ah tidak, ia harus berpikiran positif.

"Yongie, apa kau mau menemani mama keluar? Mama ingin sekali keluar, tapi papamu itu tidak mengizinkan mama keluar sendirian."

BUBU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang