Chapter 14

441 38 4
                                    

Author POV
Naruto sedang terbaring lemas di ranjang rumah sakit, sedang Minato menunggu Naruto sadar. Dan benar saja, Naruto mulai membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya sebentar
sebelum menatap ke arah Minato.

"Tou-san?"ucapnya.

Minato segera tersadar dari lamunannya dan memeluk Naruto dengan erat.

"Syukurlah kamu sudah sadar,Naru... Tou-chan sangat khawatir,"ucap Minato lalu melepaskan pelukannya perlahan.

Minato memanggil dokter untuk mengecek kondisi tubuh Naruto, yang untungnya baik-baik saja setelah sadar. Kata dokter, Naruto sudah boleh pulang besok pagi, dan ekspresi lega muncul di wajah Minato.

Naruto terlihat bingung dengan apa yang terjadi, tapi ia tetap memasang wajah datarnya, well, ia sudah memutuskan, ia tetap akan menggunakan wajah datarnya sebagai wajah utamanya. Ia tak ingin dan malas bersikap manis sekarang.

[Namikaze Mansion]
Minato dan Naruto baru saja tiba di gerbang Namikaze Mansion, di sana, terlihat Hiyuri yang memasang wajah khawatir, entah memang sungguh-sungguh khawatir atau memang pura khawatir, topengnya terlalu rapi sampai-sampai sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.

Hiyuri memeluk Minato sembari menangis, sontak Minato melepaskan pegangannya pada Naruto dan menepuk punggung Hiyuri, mencoba menenangkannya.

Naruto POV
Aku melihat wanita rendahan itu memeluk Tou-san dengan wajah khawatir. Aku sangat yakin, itu bukan tentangku, tapi tentang jalang yang itu. Tou-san menyuruhku untuk segera menaruh barang-barangku di kamar kemudian pergi ke rumah sakit, lagi.

[Namiuzu Hospital]
"Tou-chan, ada apa?"

Tou-san memasang wajah khawatir, dan kali ini aku yakin, pasti Hotaru sedang berada dalam masalah.

"Adikmu diculik 2 hari lalu, kata Okaa-chan mu, kemarin sore ia tiba-tiba berada di depan gerbang Namikaze Mansion dalam keadaan kritis,"ucap Tou-san dengan nada khawatir.

Diam-diam aku tersenyum bahagia. Oh ayolah, manusia normal manapun pasti bahagia kalau orang yang menyiksa mereka menderita. Aku benar-benar senang, rasanya, Hotaru seperti mendapat karma atas perbuatannya.

Tapi, siapa yang melakukan ini? Apa ada yang dendam padanya? Rasanya tak mungkin, ia selalu menjadi perempuan yang baik hati dan manis di depan semua orang.

'Atau ada yang membelaku?'

Aku benar-benar bahagia, tapi segera kuhilangkan senyumku lalu kutatap Tou-san dengan wajah agak khawatir.

"Hontou ni? Semoga saja Hota-chan baik-baik saja,"ucapku dengan nada sok khawatir.
"Tenang saja, Naru.. Dokter pasti mengusahakan yang terbaik,"balas Tou-san kemudian memelukku erat.

Mungkin saja Tou-san terguncang, aku baru saja hampir diculik dan masuk rumah sakit ini, sekarang malah gantian Hotaru yang masuk rumah sakit ini. Lebih parah pula kondisinya, hal ini membuatku menyeringai diam-diam dalam pelukan Tou-san.

Tou-san kemudian melepaskan pelukannya, dan tepat setelah itu, wanita rendahan itu keluar dari ruangan Tsunade Obaa-chan, nenekku yang merupakan pemilik rumah sakit ini. Wajahnya terlihat biasa saja meskipun cucunya kritis seperti itu.

Aku tahu jelas, Obaa-chan juga tidak menyukai wanita rendahan dan jalang itu, karena itulah ia menamai rumah sakit ini Namiuzu Hospital. Uzu yang berasal dari marga Kushina Kaa-chan.

Aku dapat mendengar percakapan Tsunade Obaa-chan, Tou-san, dan wanita rendahan itu dengan jelas. Jalang yang suka menyiksaku itu terkena luka bakar tingkat tiga, butuh operasi plastik untuk benar-benar memulihkan wajah dan kulitnya. Ia juga terluka di sana-sini, membuatku semakin bahagia.

"Nah, bagaimana kondisimu, Naru-chan? Kau baru saja keluar rumah sakit, kan. Bukankah lebih baik kau istirahat di rumah?"tanya Tsunade Obaa-chan dengan nada lembut.
"Iie, arigatou sudah menanyakan kondisiku, Obaa-chan, tapi aku baik-baik saja, mungkin besok aku baru akan pulang,"balasku dengan senyuman kecil.
"Kau dengar itu, Minato? Bawa pulang Naru-chan sesegera mungkin besok. Setelah itu terserah apakah kau mau kembali merawat Hotaru atau bagaimana. Tidak mungkin kau meninggalkan perusahaan terlalu lama,"ucap Tsunade Obaa-chan dengan tegas yang diiyakan oleh Tou-san.

Kemudian akupun pamit ke taman rumah sakit, dan sialnya, wanita rendahan itu juga ikut, dengan alasan khawatir padaku.

[Taman Namiuzu Hospital]
Wanita rendahan itu menatapku nyalang, berubah 180° dari wajah lemah lembut yang tadi ia tunjukkan di depan Tou-san.

"KAU YANG MELAKUKANNYA KAN, JALANG! KAU YANG MELAKUKANNYA SUPAYA HOTA-CHAN MASUK RUMAH SAKIT!"Teriaknya kemudian hendak menamparku.

Aku segera menahan tangannya yang sudah siap menampar pipiku itu, lalu balas menatapnya dingin.

"Untuk apa aku repot-repot melakukannya, bitch. Asal kau tahu ya, karma itu nyata, NYATA, HAHAHAHAHA!"

Aku tertawa lepas saat melihat wajah marahnya. Ia terlihat sangat tidak terima, apalagi dengan Tsunade Obaa-chan yang jelas-jelas tidak menyukainya juga Tou-san yang tidak bisa menemani Hotaru seperti saat aku dirawat.

"KAU SENGAJA KAN SUPAYA MINATO TIDAK BISA MENCURAHKAN KASIH SAYANGNYA PADA HOTARU DENGAN BERTINGKAH SOK MANIS DI DEPAN TSUNADE?! KELAKUANMU SAMA SAJA DENGAN IBUMU, DASAR JA-"

PLAK!

Wanita rendahan itu memegang pipinya yang memerah karena habis kutampar keras-keras. Aku menatapnya dingin.

"Asal kau tahu, ya. Kaulah yang jalang, bertingkah sok manis di depan Tou-san hanya demi hartanya, sama seperti anakmu, kaulah yang jalang, bangsat!"

Wanita rendahan itu menatapku marah. Ia kelihatan seperti banteng yang mengamuk, wajahnya merah karena marah, belum lagi pipi yang bekas kutampar itu.

"MEMANG HANYA AKU YANG BERHAK HIDUP BERSAMA MINATO! DENGAN HOTARU AKU BISA MENDAPATKAN UANGNYA! TAPI, WANITA MERAH JALANG ITU MALAH MEREBUT MINATO. APA SALAHNYA KALAU AKU MENGAMBIL UANGNYA, BANGSAT!"

Aku menatapnya dengan penuh amarah, berani sekali dia, sudah menghina Kushina Kaa-chan, ia juga sudah jelas-jelas mengatakan hanya ingin mendapatkan uang Tou-san.

"Hoi, jalang bangsat. Bukankah barusan kau mengakui perbuatanmu yang bejat itu? Lihat saja, akan kubuat kau mengakui perbuatanmu di depan Tou-san. Aku selama ini hanya diam, tapi kali ini, aku akan mengusirmu dari Namikaze Mansion."

Aku berlalu pergi meninggalkan wanita rendahan itu, kembali ke tempat Tou-san menunggu.

Stop here.
Hmm, ternyata sudah lama sekali sejak aku meng-update cerita ini. Sebenarnya aku sudah mulai bosan dengan fandom Naruto, doakan saja aku bisa menyelesaikan cerita ini.

Rose [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang