Pulang Sekolah>>>
" Nah, sekarang, dimana Ino?" Tanya Sakura di depan gerbang, sambil mencari Ino.
" A-Ano,"
"Hm? Ada apa, Hinata?" Tanya Naruto sambil melirik Hinata.
" I-Itu, Ino mengirim pesan pa-padaku. Ka-katanya, temui i-ia di Lemon Ca-Cafe," balas Hinata sambil membaca pesan Ino di smartphonenya.
" Jauh sekali sampai ke Lemon Cafe segala," balas Sakura sambil menghela napas lelah.
" Kita naik kereta saja, lagipula, kalian sudah menyuruh jemputan kalian pulang kan, tadi?" Balas Naruto sambil berjalan ke arah stasiun.
"Ok!" Balas Sakura dan Hinata sambil berlari kecil mengikuti Naruto.SKIP>>>
" Jauh sekali sih, dari Prefektur Mirai sampai Prefektur Yuki, " keluh Sakura.
" Ya sudah, sa-sabar saja," balas Hinata.
" Daripada kalian mengeluh terus, lebih baik kalian masuk," ucap Naruto cuek sambil berjalan masuk.
" Ha-Ha'i!" Balas Sakura dan Hinata bersamaan.
Keduanya pun masuk kafe mengikuti Naruto.Di dalam kafe>>>
Naruto, Sakura dan Hinata sibuk mencari meja Ino, bahkan mereka tidak dapat menemukannya.
" Apa benar ini tempatnya, Hinata?" Tanya Naruto.
"Su-sudah benar kok, i-ini," jawab Hinata sambil menyerahkan smartphonenya pada Naruto.
Naruto segera mengeceknya, dan benar saja, tempat pertemuannya memang cafe ini."Sini!"
Tiba-tiba terdengar suara Ino memanggil. Mereka menengok kesana kemari, mencoba mencari sumber suara itu.
"Disini, teman-teman!"
Suara itu terdengar lagi, entah darimana asalnya.
"Ano, Na-Naru, Sa-Saku, Ino a-ada di belakang ka-kalian," ucap Hinata mencoba menjelaskan.
Saat Naruto dan Sakura menengok, keduanya terkejut. Pantas saja mereka tidak mengenalnya, rambut pirang yang dikepang dua, mengenakan kupluk berwarna cokelat kusam, serta kacamata bulat yang menutupi matanya, tak lupa dengan masker berbentuk mulut beruang berwarna cokelat pudar.
"I-Ini benar-benar kau kan, Ino? " Tanya Sakura mencoba memastikan.
"Iya, aku sedang menyamar," balas Ino pelan.
"Menyamar? Dari, apa?" Tanya Sakura bingung.
" Akan kuceritakan sehabis ini, lebih baik kalian duduk dulu," ucap Ino.Mereka bertiga pun segera duduk dan memesan minuman.
SKIP>>>
" Jadi?" Tanya Naruto sambil mengaduk minumannya.
" I-Ini soal adikmu, Naruto," balas Ino.
" Ralat, adik tirinya, " jelas Sakura lalu menyeruput minumannya.
" Iya, itu maksudku, tadi pagi..."
Flashback ON, Ino PoV
" ( menghela napas ) Lagi-lagi aku yang datang paling pagi," ucapku lesu.
Seperti biasanya, aku ke toilet untuk berdandan. Seorang perempuan harus tetap cantik bukan?"HEI KAU!"
Eh? Apa dia memanggilku?
"Kau, memanggilku?" Tanyaku heran.
" IYA, KAU!" Teriaknya lagi.Aku hanya melihatnya bingung, apalagi dengan senyum anehnya.
" Teman-teman," ucapnya santai.
BYUR!
Tes..
Tes..Semangkuk cairan berbau busuk mengguyur tubuhku.
" Hei, Hotaru-sama tau segala tentang dirimu, keluargamu, dan hidupmu. Jika kau mengadu pada teman-temanmu, kau tahu kan apa yang terjadi? Kau dan teman-temanmu akan berada dalam masalah, MENGERTI?!" Ucapnya sambil menekan wajahku.
Aku hanya bisa menangis ketakutan dan mengangguk.
" Dan kau tahu hal paling menarik? Kau akan jadi manusia yang ' kotor ', jalang, KYAHAHAHAHAHA!!!" Bisiknya sebelum tertawa keras.
Aku hanya dapat berjalan ke toilet untuk berganti baju dengan badan gemetaran. Jujur saja, diantara teman-temanku, aku adalah yang paling miskin. Jika Naruto dan Hinata punya orang tua yang mempunyai perusahaan mereka sendiri, dan orang tua Sakura yang mempunyai rumah sakit mereka sendiri, maka aku hanya punya sebuah toko bunga. Aku bisa masuk ke sekolah elit ini saja, karena aku sahabat Naruto sejak dia masih tinggal bersama ibunya, sehingga Naruto menunjangku untuk bersekolah di sini. Naruto, benar-benar baik, dan aku tak akan membiarkannya berada dalam masalah.
Flashback OFF
"Si jalang itu," geram Naruto.
" H-Hotaru b-be-benar-benar ja-jahat," ucap Hinata sedih.
"Ular itu keterlaluan," ucap Sakura marah."Kau tenang saja,Ino. Kami akan baik-baik saja. Dan kami akan membantumu," ucap Naruto sambil tersenyum tipis.
"Benar,Ino," ucap Sakura sambil tersenyum lembut padaku.
"Y-Ya, k-karena ki-kita adalah-"
"Sahabat," ucap Sakura,Naruto dan Hinata bersamaan.Ah, mereka benar. Aku kan, masih punya sahabat. Aku benar-benar bersyukur punya sahabat seperti mereka.
"Hiks... T-Terima hiks... Kasih... Hiks.. teman-teman," ucapku dengan air mata bercucuran.
"Hei Ino, jangan sedih," hibur Sakura.
" A-Aku hiks.. tidak sedih hiks... Aku menangis.. hiks.. karena bahagia, hiks.. bahagia punya hikss... Sahabat seperti hiks.. kalian," ucapku sambil tersenyum bahagia.Mereka semua tersenyum dan merangkulku. Memang, sahabat itu, yang terbaik ya.
Stop here.
Sorry for the slow update.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose [Discontinue]
FanficNamikaze Naruto, gadis cantik yang dikenal dengan keangkuhannya. Tapi, apakah hal itu adalah dirinya sendiri? Ataukah, ia adalah gadis baik yang baik hati? Mawar dipandang indah oleh orang-orang karena keindahan bunganya. Tetapi, mawar juga dipandan...