Saphira kaget setelah Thomas memintanya untuk menjadi pacarnya dan tanpa sadar Saphira menyetujuinya. Saphira mendekati pintu rumah dan membalikkan badan. Saat dia membalikkan badan, Thomas melambaikan tangannya dan Saphira pun membalasnya. Saphira memendam rasa gembiranya. Aku mulai menaruh tas di ruang tamu dan disitu ada ayah Saphira yang sedang membaca koran.
"Saphira, kamu darimana aja? Kok baru pulang?", tanya papa saat aku hendak mengambil minum
"Dari sekolah pa, tadi waktu perjalanan pulang agak sedikit macet."
"Itu siapa di depan? Pacar kamu?"
"Bukan pa, tadi dia cuman mau nganterin aku soalnya Kate sama yang lain sibuk. Hadeuh mati gwe kalo ketahuan. "
"Ya sudah. Sekarang kamu masuk ke kamar ya dan cepat mandi."
"Okay pa."
Di kamar, Saphira sibuk memainkan hapenya. Membuka instagram, facebook, dan berbagai aplikasi lainnya. Saphira mulai memikirkan tentang kejadian tadi. Kejadian dimana membuat hati Saphira berdetak dengan sangat cepat. Saphira penasaran dengan alasan Thomas dengan menjadikannya pacar. Pikiran-pikiran setan Saphira mulai datang dalam pikirannya
###
"Aduhhhh, kenapa juga sih aku ketiduran segala. Jadi terlambat kan." *gubrak* *gubrak*
"Saphiraa! Ayo cepat! Nanti kamu sama papa telat loh berangkatnya. " teriak papa
"Iya pa sebentar. "
Saphira menuruni anak tangga dan melihat ayahnya berpakaian seragam biru rapi.
###
Seperti biasa, Saphira selalu datang paling awal diantara semua sahabatnya dan benar saja dugaan Saphira. Saat semuanya sudah kumpul mereka langsung mewawancarai Saphira.
"Eh Sapi, lu kok hisa sih ditembak ama si Thomas secara dia kan anak femes di sekolah. Dia juga Ketua Osis dan dia disukai banyak cewek. " tanya Angel
"Iya juga sih Sap, kenapa harus elu? Kan ada banyak cewek cantik tuh di kelas ini?" balas Clair
"Gue mana tau lah yawwww. Gwe langsung nerima aja. Kesempatan jadi femes hehehehe. "
"Bisa aja deh elu" jawab Brenda
###
N O T E S
Maaf karena terlambat up. Akhir-akhir ini ada banyak tugas dan ujian untuk kelas 9. Selebihnya akan dilanjutkan di chapter selanjutnya. Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
أدب المراهقينAku bertemu dengannya, mulai mengenalnya lebih dalam hingga aku terjebak dalam situasi yang sulit dipecahkan karena masalah ini bukan hanya tentang percintaan tapi juga masalah persahabatan. Sangat sakit rasanya ditinggalkan tanpa alasan
