Masih pagi tapi kenapa kepalaku isinya acak acakan?! Ini baru jam 10!! Ahh pelajaran yang dijelaskan tsukuyo sensei seketika buyar. Masih saja terlintas kejadian tidak mengenakkan saat di taman waktu itu.
[Flash back on]
Aku mengejar takasugi yang berlari ke arah danau. Entah kenapa aku mengejarnya, sebenarnya hanya ingin tahu apakah tebakanku itu benar atau tidak?
"Takasugi!! Tunggu! Kamu mau kemana sih?! ". Akhirnya tanganku dapat meraih pergelangan tangan takasugi. Kemudian dibalas dengan tepisan.
"Kamu kenapa sih?! ". Bersikeras aku mencari petunjuk dari amarah takasugi. Aku benar benar tak mengerti apa penyebabnya. Kalau sudah begini observasinya tidak akan selesai. Sudah jam 3 lewat 30 menit dan aku masih harus meladeni dia.
"Tidak usah pikirkan aku, ini lembar observasinya. Kerjakan sendiri, aku ingin pulang. Kalau kamu tidak mau punya anggota yang tidak berguna lebih baik coret saja nama ku dari kelompok ini ". Aku terdiam sejenak. "Takasugi, kamu suka sama ginpachi sensei? ". Kata kata itu keluar begitu saja dari mulutku.
Ia terdiam cukup lama, membuat udara kecanggungan bertambah. Kulihat ia membuka matanya yang berkaca kaca. Parah, sepertinya memang aku menanyakan hal yang paling di tidak sukai oleh nya.
"Lebih baik jika menutup mulutmu ". Setelah mengatakan hal tersebut ia pergi ke gerbang keluar taman dekat danau. Buruk. yang benar saja?! Bagaimana kalau dia sampai membunuhku?! Matanya sangat seram saat melirikku.
[Flash back off]
Aku melirik ke kursi kosong takasugi yang berada di pojok belakang dekat jendela. Dia kenapa tidak masuk hari ini? Apa jangan jangan sepulang dari taman kemarin dia tertabrak mobil? Atau malah dia di culik dan dijual di pasar gelap?
Engga engga engga engga engga.
Lu pikir takasugi orang kaya gimana?! Dia itu brandalan woe!! Paling juga nongkrong sama kamui anak sekolah sebelah.
Iya bener tuh, paling dia hanya bolos seperti biasanya. Tapi kalau dia bolos bisa bisa dipanggil ginpachi sensei?
. . . . . Bener!
Pasti dia ingin ketemu sama ginpachi sensei jadi dia bolos dan akhirnya dipanggil sama ginpachi sensei. Aku yakin itu alasannya.
"Katsura! ". Sontak aku berdiri dari kursi ku.
"Ya! ".
"Apa yang kau pikirkan! Perhatikan penjelasan ku di depan! ". Haih! Tsukuyo sensei menyadari kalau aku tidak memerhatikannya. Sekali lagi aku berbuat salah mungkin ia akan melemparkan kunainya kearahku.
Lagian dari awal kenapa aku harus mikirin masalah dia. Pertama kali ketemu aja rasanya udah ga enak. Dia selalu melihat kearah ku dengan jangka waktu yang sangat lama. Aku sendiri sampai merinding jika hanya berdua dengannya. Tapi kenapa saat itu rasanya berbeda?
Dia biasa saja, dan tidak terlihat menyeramkan. Apa memang dia itu orang baik, tapi kenapa dia selalu memerhatikanku. Biarkan itu jadi rahasia langit. Aku pun tak terlalu memperdulikannya.
~~TEACHER STUDENT ZONE~~
Setelah mengerjakan tugas dari sakamoto sensei, aku beranjak dari kursiku dan meninggalkan kelas dengan modus ingin ke toilet. Sebenarnya hanya ingin membolos pelajarannya dan menghirup udara segar di rooftop.
Tapi rasanya niat terselubungku itu telah pupus saat ginpachi sensei mendatangiku ke kelas dan menyuruhku datang ke ruangannya. Sedikit heran, padahal aku tak melakukan sesuatu yang salah. Tapi kenapa dipanggil oleh sensei?
Sampai di ruangannya terlihat takasugi memakai seragam sekolah dan terlihat acak acakan. Ia duduk di salah satu kursi yang disediakan. Lalu ginpachi sensei mempersilahkan aku duduk disebelah takasugi. Sebelah alisku terangkat dan melirik takasugi yang sedikit babak belur. Aku yakin dia berbuat sesuatu lagi.
"Oke, disini sudah ada katsura yang kata mu menjadi saksi nya ". Takasugi tetap diam, tak bersuara. Wajahnya lesu matanya menatap gintoki sangat dalam. Aku sendiri merasa tidak enak berada di ruangan ini karena hawanya yang sangat mencekam.
Antara takasugi dan ginpachi sensei pun aku tak tahu hubungan mereka apa. Kenapa mereka membawa bawa diriku dalam persoalan pribadinya? Aku saja tak begitu dekat dengan takasugi dan bisa dibilang aku sedikit membencinya.
"Katsura, apa kamu lihat dia diserang sama anak minami koukou? ". Ginpachi sensei pun melontarkan pertanyaannya padaku. Tapi aku sedikit. Tidak. Tapi sangat bingung dengan apa yang terjadi.
"Tunggu dulu, boleh aku tahu kenapa sensei memanggilku kesini? Dan ada apa dengan takasugi? ". Tanyaku pada mereka berdua. Mereka pun menatapku malas dan tak suka sesuatu yang bertele tele.
"Takasugi bilang, kalau dia di serang sama anak minami koukou. Karena aku tau dia suka berbohong jadi aku menanyakan siapa yang bisa dijadikan saksi kalau dia benar benar diserang oleh minami koukou. Dan dia mengatakan namamu ". Demi tuhan, aku benar benar membencinya! Kenapa ia menyangkut pautkan namaku pada masalah yang sama sekali tidak berkaitan denganku.
"Ginpachi sensei! Biar aku jelaskan. Aku dengan masalah ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dan takasugi! Berhenti melimpahkan kesalahan mu kepada ku bodoh! Urus saja masalahmu sendiri! ". Jelasku panjang lebar yang membungkam para manusia yang ada di ruangan ini.
Aku membuang nafas kasar. Dan beranjak dari kursi tersebut lalu keluar dari ruangan sensei. Namun satu kalimat yang diucapkan takasugi berhasil membuat kakiku berhenti melangkah.
"Saat itu kamu yang mengantarku pulang! ". Kepalaku reflek menoleh pada takasugi sambil menaikkan sebelah alisku menandakan heran. Ia masih bersikukuh kalau aku menjadi saksi nya.
"Yang mengantarku pulang sampai di apartmenku itu kamu, dan kamu juga melihatku sedang di keroyok oleh banyak orang. Tapi kamu masih merasa kalau kau itu bukan saksi ku? ". Aku hanya menatapnya sinis. Sebenarnya aku malas terlibat lebih jauh dengannya.tidak ada cara lain selain mengiyakan penjelasannya itu.
"kalau begitu aku juga akan mengiyakan bahwa saat itu semalaman kamj menangis sambil memelukku dan mengucapkan sesuatu yang aneh, ". Takasugi terdiam, lensanya melebar seakan menunjukkan pertanyaan. "yah, walaupun pada akhirnya aku bisa lepas dari dekapan yang membuatku sesak. Hampir saja aku akan memukul mu karena tangisan mu yang tidak kunjung berhenti sampai 1 jam lebih ". Aku melirik puas kearah takasugi. Tangannya mengepal kuat seakan sudah siap ingin memukulku.
Aku pun sudah menyiapkan mental ku semisalnya aku dipukul. Namun semuanya diluar pemikiran ku. Ia justru mendekati sensei dan kemudian mencium bibirnya dengan sensual. Aku yang melihat hal tersebut cukup terkejut, karena memang tebakanku tentang takasugi yang menyukai ginpachi sensei ternyata benar.
Ia kembali melirikku dengan tatapan kemenangannya, aku sendiri heran apa yang dia ingin lakukan terhadapku. Wajah menyebalkannya ingin sekali aku pukul hingga babak belur. Ginpachi sensei tak mengerti apapun tentang situasi ini. Begitu pula aku. Aku sama sekali tak mengetahui rencana dari takasugi sialan itu.
"... Bodoh ". Aku keluar dari ruangan tersebut sembari membanting pintu dengan sangat keras. Meninggalkan dua orang bodoh yang sedang bercumbu. Hih! Tak tahu malu!
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACHER STUDENT ZONE [GinHiji]
Fanfiction"Aku mencintai sensei... Itu gapapa kan? "- hijikata "LU SUKA SAMA GURU?! Dih seleranya tua "- okita *Pairing: •Gintoki x Hijikata •Katsura x Takasugi *Rate: T *1000 words per chapter All characters is belong to sorachi hideaki All stories by me ⚠...