#11. Bukan yang pertama

299 42 2
                                    

Udara hari ini sangat dingin, aku ingin memakan yang hangat-hangat. Tetapi kakak tidak akan memperbolehkan ku membeli sesuatu keluar karena hujan sangat deras. Kakakku ini bisa dibilang sangat over protective terhadapku. Dan banyak orang yang bilang kakakku sedang mengidap brother complex.

Ya aku merasakannya, karena kakak selalu membawakanku bekal. Setiap pulang di meja makan sudah tersedia makanan, bahkan saat liburan di waktu aku bermalas malasan pun dia tetap memikirkanku mulai dari mencuci baju ku, merapihkan kamarku. Dan kalau aku ingin membeli sesuatu keluar selalu saja dia melarangku dan mengatakan "lebih baik aku saja yang keluar". Sangat protective.

"Kak! Aku ingin membeli sesuatu!! Kumohon... ". Ia menggeleng keras, namun aku tetap kukuh dengan kemauan ku.

"Toshiro, aku membuatkanmu sup jamur shitake. Kau bilang ingin yang hangat hangatkan? ". Aku sedikit terpana karena ia langsung memberikanku semangkuk sup jamur shitake. Keinginanku untuk membeli sesuatu pudar karena sup ini. Hmmmm makanan bikinan kakak memang yang terbaik.

Selagi aku makan, kakak kembali membuatkan ku makan siang spesial. Tentu saja itu menu spesial untukku, karena ia membuatkanku omurice dengan satu botol mayo. Aku menyeringai gembira karena kali ini aku benar benar betah dirumah. Kamarku baru pagi ini di bereskan oleh kakak, dan sekarang ia membuatkan makan siang kesukaanku. TERBAIK!

~~TEACHER STUDENT ZONE~~

Suara mengetuk merusak ketenanganku dikala bermain game di ruang tengah. Tentu itu membuat kakiku ingin berjalan menuju pintu yang diketuk tersebut. Namun kakak sudah membukanya terlebih dahulu jadi aku tak perlu repot repot untuk mebukakanya lagi.

"Iya... Aku membawakanmu beberapa sayuran dari kebunku... ". Aku refleks menoleh kearah suara yang sedang masuk ke dalam rumah diiringi oleh kakak. Bukannya apa apa, tetapi suara itu sangat familiar di telingaku.

Aku menunda aktivitasku dan menuju kearah dapur. Aku melongo bahwa orang yang dibawa oleh kakak adalah...

"Toshiro kun, sini! Gintoki membawakan sesuatu untuk makan siang kita nanti ". Ya... Itu ginpachi sensei. Aku tidak terlalu terkejut sih karena kakak pernah memberi tahuku tentang teman kuliahnya dulu yang suka memberikan sayuran kepadanya, dan memberikan beberapa ciri khas lainnya seperti penyuka manis dan berambut silver.

Aku menghampiri mereka berdua sambil menundukkan kepalaku. Jantungku berdebar sangat cepat saat itu dan aku tak ingin mereka melihat pipi merah ku.

"Toshiro, ini gintoki yang pernah ku ceritakan ". Aku hanya manggut manggut dalam keadaan menunduk.

"Tamegoro, aku tidak tahu bahwa salah satu muridku ini adalah adikmu... ". Ucapnya sambil tersenyum jahil kearah kakak. Dan kakak Hanya membalas dengan tepukan ringan di bahu sahabatnya itu.

Aku sedikit iri, karena kakak dan ginpachi sensei bisa mengobrol begitu dekat. Tidak seperti aku saat bersama dengannya, yang kulakukan hanya diam saja dan memandangi wajahnya.

Aku kembali ke ruang tengah untuk melanjutkan bermain game. Bodoh juga kalau aku sampai cemburu hanya karena ginpachi sensei dan kakak begitu dekat. Mau bagaimanapun kakak dan sensei itu teman dekat.

Aku melanjutkan memencet-mencet tombol stick ps ku. Dan tetap fokus ke layar tv sambil memakan camilan yang tadi kakak beli.

"Toshiro, kakak ingin keluar sebentar membeli sesuatu ". Kakak tiba tiba datang dari dapur dan bergegas pergi keluar.

"Itterashai... ". Sahutku saat pintu tertutup dengan mata yang masih terfokus pada layar tv.

"Hijikata kun ". Ginpachi sensei yang datang dari dapur kemudian duduk di sampingku. Aku baru ingat kalau masih ada ginpachi sensei. Dan itu artinya disini hanya ada aku dan ... Sensei.

(•/////•)

A..a...Aaa.... Aaaa....

Gawat.

Aku gugup.

Dan lagi.

Dia duduk sangat dekat.

"Hijikata kun, kamu main apa sih? ". Ia menarik dagu ku dan menatapku sensual. Kali ini ia tidak memakai kacamata sehingga matanya yang memandangku dengan lekat sangat terlihat.

Ia mendekatkan wajahnya.

Semakin dekat.

Hingga bibir kami saling menyentuh.

Tentu ini bukan yang pertama, atau pun yang kedua. Kami selalu melakukan ini. Hubungan kami juga bukanlah lagi guru dan murid. Melainkan.

"Sepasang kekasih... ". Ia melepas ciuman tersebut.

"... Melakukan ini adalah hal yang biasa ya kan? ". Ujarnya dengan nada sensual. Aku menutup mataku serapat rapatnya. Bukannya tidak mau, aku hanya takut jika tiba tiba kakak pulang dan melihat sahabatnya melakukan ini kepada adiknya. Itu bukan hal yang bagus.

Sensei mengelus lembut pipiku. Dan kembali mendaratkan bibirnya ke bibir milikku. Aku semakin was was karena takut kakak pulang. Terpaksa aku mendorong dadanya menjauh agar dariku.

"Haah... J-jangan lakukan disini! Na-nanti kakak bisa tahu... ". Ucapku sambil meraup nafas rakus dan mengelap sudut bibir karena kehabisan oksigen saat melakukan ciuman tadi.

Ia tersenyum, dan kembali mendekatkan wajahnya. Namun kali ini ia tidak melakukannya lagi melainkan membisikkan sesuatu di telingaku.

"... Kalau begitu, besok sepulang sekolah temui sensei di perpustakaan... ". Huee! Demi langit dan bumi! Ini benar benar bisikan yang paling membuat jantungku berdetak sangat cepat. Tidak baik untuk kesehatanku! Ada apa dengan sensei! Akhir akhir ini dia selalu menggodaku! Ya walaupun semenjak pengakuan cinta itu dia selalu menciuku tapi ia tak pernah se menggoda ini!

~~~

Pendek yah

Maaf (m(_ _)m)

Sakamoto sensei: ahahaha ahahaha! Sebenernya nih ya! Dia terkena sindrom males ngapa ngapain pas liburan. Jadi dia lupa kalo punya projek cerita! Ahahaha ahahaha!


Sakamoto sensei: are. Kenapa dia gak tsukkomiin gw? Kenapa cuman hijikata yang kalo muncul di tsukkomi?




TEACHER STUDENT ZONE [GinHiji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang