Part 10

64 6 0
                                    

"Nad, kita ngapalinnya sampai disini dulu ya! Kamu coba hafalkan lagi sendiri dirumah"  Pinta Kak Yusuf

"Iya kak, nanti aku akan hafalin lagi di rumah "

"Ok, kalau begitu kakak izin pamit masuk kekelas dulu ya!"  Pamitnya

"Iya kak, aku juga mau ke kelas "

Hari-hari telah kujalani dengan dipenuhi berbagai kisah, termasuk Kisah ku mengaguminya dalam diam.

Minggu awal bulan maret adalah ajang perlombaan hafidz tingkat nasional, seluruh anak penghafal Al-Quran disekolah ku dikumpulkan dimesjid untuk diseleksi terlebih dahulu sebagai persiapan untuk lomba.

Dan Akhirnya Kak Yusuf dan juga Alicya lah yang lulus dalam acara penyeleksian tersebut, Kak Yusuf dan Alicya pun kembali menjadi wakil disekolah kami untuk Perlombaan Hafidz tersebut.

Setiap hari aku harus menyaksikan mereka berdua menghafal Al-Quran bersama-sama, rasanya hatiku sakit sekali, Apakah ini pertanda bahwa aku Cemburu padanya? Tapi... Aku juga tak berhak melarang mereka berdua, karena aku bukanlah siapa - siapakah Kak Yusuf, dan mereka seperti itu juga karena hal yang baik supaya mereka dapat memenangkan Perlombaan Hafidz itu.

Skip....

Akhirnya acara perlombaan selesai dan Alhamdulillah Kak Yusuf kembali memenangkan lomba tersebut, Kak Yusuf menjadi juara pertama dengan Kategori Hafidz diperlombaan itu. Sedangkan Alicya menjadi juara ke-3 Kategori Hafidzah

Hatiku begitu senang namun juga sedih, karena diriku ini serasa bersaing dengan sahabat ku sendiri untuk mendapatkan hatinya dia.

Ya Allah kuserahkan segala urusan ku padamu, karena jodoh merupakan cerminan kepribadian kita, dan aku juga sadar bahwa aku masih banyak sekali kekurangan dan aku juga harus memperbaiki diriku ini untuk calon imamku kelak.

Beberapa hari setelah acara perlombaan selesai, aku kembali menghafalkan Al-Quran ku bersama Kak Yusuf.

Namun satu tahun telah terlewati, Aku harus berpisah dengan Kak Yusuf, karena ia harus melanjutkan sekolah Hafidznya Ke mesir dan kebetulan Kak Yusuf mendapatkan beasiswa full karena prestasi nya sebagai seorang Hafidz.

Sebelum kami berpisah Kak Yusuf tiba-tiba menemui ku didepan gerbang sekolah

"Nadia Maaf, sebelum kita berpisah Kakak mau kasih kamu surat ini " sambil memberikan sebuah surat

"Ini surat apa kak?"

"Nanti kamu baca aja dirumah " suruhnya

Hatiku sangat gelisah sekaligus penasaran, apa sebenarnya isi surat ini. Dan sesampainya dirumah aku langsung membaca surat itu.

Dan isinya adalah....

Untuk Nadia

Assalamualaikum wr.wb

Nadia,semenjak aku mengenalimu, aku seperti merasakan hal yang berbeda dari diriku. Terlebih saat kita sering bertemu karena sebuah kegiatan yang mulia. Saat dirimu sering menghafalkan ayat demi ayat dalam Al-Quran padaku. Saat kita bertemu ditempat yang suci dan dengan kegiatan yang suci pula, Aku begitu kagum padamu yang berjuang begitu keras untuk menghafalkan setiap ayat Al-Quran.
Nadia, kamu harus tetap semangat dan tingkatkan terus hafalanmu hingga cita-citamu menjadi seorang Hafidzah dapat segera terwujud. Semoga kita dipertemukan kembali ditempat yang suci dan dipersatukan pula oleh ikatan yang suci.

Nadia...
"Anna Uhibbuka Fillah Hatta Fil Jannah Abadan Abada "

Nadia insyaallah nanti malam kakak akan mengunjungi rumah kamu untuk bersilaturahmi dengan keluarga mu.

Ya Allah apakah benar ini dari Kak Yusuf? Apakah ini semua jawaban atas doa-doaku selama ini? Namun entahlah, Hanya engkau lah yang mengetahui segala isi hati ini.

"Apa malam ini Kak Yusuf akan kerumahku" sontak aku kaget karena membaca bagian akhir surat itu.

Dan benar saja, beberapa lama kemudian Kak Yusuf dengan Ibunya mengunjungi rumahku.

"Assalamualaikum "  ucap seseorang dari luar rumah

"Waalaikumussalam, iya bu silahkan masuk dulu"

"Terima Kasih Pak, Bu"

"Iya sama sama, Oh iya ada perlu apa ya? " tanya ibuku

"Maaf  sebelumnya Pak, Bu kedatangan kami kemari hanya untuk suatu maksud dan tujuan mulia terutama kepada anak ibu yang bernama Nadia"  ucap Kak Yusuf

"Kalau begitu Ibu panggilkan dulu Nadia nya kemari"

"Iya terimakasih Bu"

"Sama-sama nak! "

Di ruang tamu Kak Yusuf dengan Ibunya berbincang - bincang terlebih dahulu dengan Papahku selagi Mamah memanggil ku.

Selesai sholat Isya...
Saat aku sedang membereskan mukenaku

"Nad, ada seseorang yang sedang nyariin kamu tuh sama Ibunya"  teriak mamahku dari balik pintu

"Iya mah, nanti aku kesana, aku mau pakai hijau dulu sebentar ! "

"Iya cepat ya! Kasian dia nungguin, kalau sudah beres kamu keruang tamu aja ya"

"Iya mah"

Saat aku menghampiri nya keruang tamu.

"Ayo cepet nak kamu duduk" suruh Papahku

"Iya pah"

"Kalau begitu kita lanjutkan lagi pembicaraan nya ya! " Ucap mamahku

"Kedatangan kami kemari untuk mengajak Taaruf kepada Anak Ibu dan Bapak"  Ucap Kak Yusuf

"Oh itu lebih bagus nak, karena agama kita menganjurkan Taaruf sebelum Khitbah ataupun menikah " Lanjut Mamah

"Bagaimana keputusan mu Nadia?"  Tanya Papah

Ya Allah bagaimana ini, aku diajak Taaruf oleh seseorang yang selama ini aku kagumi dan selalu kusertakan dalam setiap doa ku.

"Nadia bagaimana keputusan mu?" Tanya mamahku

"A..  Aku tergantung sama mamah dan Papah aja"

"Kok kamu malah tergantung sama kami, bukannya kamu yang akan menjalankan nya" Nasihat Mamah

"I...iya mah pah aku mau diajak Taaruf oleh Kak Yusuf "

"Oh kamu sudah tau namanya ya?"  Tanya Papahku

"Iya Pah"

Setelah Aku dan Kak Yusuf bertaaruf, Akhirnya Kak Yusuf pun pergi ke Mesir untuk melanjutkan perjuangan nya sebagai seorang Hafidz. Tapi sebelum nya aku beserta keluarga ku pergi mengantarkan dia ke Bandara.

Dan inilah perpisahan suci kita.





 Diatas Gelaran Sejadah (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang