Sepulang sekolah aku ingin cepat-cepat untuk pulang, ingin merebahkan tubuhku yang penat ini
Aku berjalan menuju halte bus yang cukup ramai, tapi bukannya bus yang tiba melainkan mobil hitam yang tampaknya familiar di mataku.
Itu seperti milik...Yoongi
Apa ia mau menjemput seseorang?
Yoongi turun dari mobil masih dengan seragam sekolahnya dan menghampiriku, menyapaku, dan Yoongi bertanya apakah aku ada kesibukan setelah sekolah.
Aku menjawab dengan gelengan sambil berkata 'tidak ada, Hyung'
Dan kejadian selanjutnya yang membuatku bingung, ia membuka kan ku pintu di sebelahnya dan menjulurkan tangannya, membantuku masuk, kejadian ini membuat ramai pasang mata yang melihat ke arah kami, aku sangat malu. aku masuk dengan pikiran bertanya-tanya dan pipi memerah karena malu.
Yoongi sudah siap di kursi mengemudi nya, siap menjalankan mesin mobilnya.
Tapi aku menghentikan pergerakannya, dan bertanya kita mau kemana.
Ia hanya tersenyum simpul sambil menjawab 'lihat saja nanti'.
Membuatku berdebar karena senyum nya yang membuat Ia 2x lebih tampan.
Selesai Yoongi menjawab pertanyaanku, aku hanya mengangguk dan menatap jalanan.
Tak berapa lama aku sadar dari tidurku dan baru menyadari aku telah tertidur sepanjang jalan, mungkin karena penatnya tubuhku, aku melirik ke sebelah, tidak ada orang.
Aku keluar dari mobil dan aku terkejut karena aku berada di pantai, pantai nya sangat indah, berhiaskan lampion warna-warni yang bercahaya di malam hari, namun anehnya pantai ini sangat sepi, biasanya pantai-pantai seperti ini akan ramai pada malam hari.
Aku menyadarkan pikiranku yang terlena dengan keindahan pantai ini, dan mencari Yoongi.
Aku memanggil-manggilkan namanya, namun ia tidak menyahut, aku takut, apakah Yoongi adalah seorang penculik berkedok siswa sekolahan?. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku menghilangkan pikiran aneh ku tentang Yoongi.
Samar-samar aku mendengar alunan piano yang amat sangat indah, aku menuju ke asal bunyinya, tapi aku takut, bagaimana kalau Yoongi datang dan terkejut kalau aku tidak ada di mobil?
Jadi aku memutuskan untuk tetap mengikuti bunyi piano tersebut karena aku sangat penasaran lalu kembali lagi ke dalam mobil.
Sebenarnya aku bisa saja menelepon Yoongi namun handphone nya tidak tersambung.
Aku sudah sangat dekat dengan bunyi piano tersebut, dan saat itu pula aku melihat Yoongi yang memainkannya, Ia terlihat sangat tampan tapi
entah mengapa aku ketakutan melihat nya malam-malam di pantai bermain piano, seperti film horror saja, dan aku sempat berpikir apa jangan-jangan ini bukan Yoongi melainkan hantu.Aku menepiskan pikiran absurd ku dan berlari ke arah Yoongi sambil memanggilnya, Ia menoleh dan tersenyum, perlahan aku mendengarkan alunan nada lagu Selamat Ulang Tahun dari permainan pianonya dan tidak lama kemudian Jungkook, Taehyung bahkan keluarga ku muncul dari belakangku sambil menyanyikan lagu ulang tahun sambil membawa kue berisi lilin berbentuk angka 18.
Aku masih belum tersadar akan kejutan ini, apakah hari ini hari ulang tahun ku? Apa mereka menyiapkannya khusus untukku?
Aku tersentak saat mendengar seseorang membisikkan dari belakang kata 'selamat ulang tahun' di kuping kiri ku, aku refleks membalikkan badanku dan bertemu dengan hidung Yoongi yang hampir mengenai hidungku, demi Dewa Neptunus, ini sangat dekat dan sedikit terlalu intim? Jantungku tidak bisa ku kondisikan, ia menggila disana, mungkin sudah pindah ke perut saking kencang debarannya.
Ibuku menginterupsi dengan deheman kecil sambil berkata 'kau ingin terus menatap 'calon pacarmu' atau meniup lilin dan menyantap kue buatan eomma mu ini Jim?'
Aku gelagapan dan segera memutus kontak dengan Yoongi dan menunduk malu karena eomma ku berbicara seperti itu. Ish eomma ini berbicara yang tidak-tidak saja, kan belum tentu, pikirku sendu.
Aku meniup lilin dan sorakan ucapan selamat ulang tahun riuh memenuhi pantai yang sunyi ini.
Aku sangat bahagia terlebih lagi kejutan ini adalah ide dari Yoongi Hyung dan jangan lupakan kado yang diberikan Yoongi, sebuah gelang bertuliskan nama Jimin di depannya dan Yoongi dibelakangnya, ia bilang itu adalah buatannya sendiri dan ia juga mempunyai gelang yang sama seperti milikku.
Aku tidak bisa berkata-kata.
Terlebih lagi saat dia mengeluarkan bunga sambil mengatakan
'so will you be Mine, Park Jimin?'Jungkook, Taehyung dan keluarga ku bersorak agar aku menerima Yoongi.
Tentu saja aku menjawab
'yes, i will'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bucin : endAkhirnya ni book end juga, memang awalnya aku buat book ini chapter nya itu dikit dan words nya ga banyak, konflik nya juga seputar itu aja. Karena book ini mau ku buat ringan untuk dibaca 😄, book ini jauh dari kesan bagus masih banyak kesalahan dan menurutku aneh? Wkwkwkkw 🤣, maka dari itu jika ada saran atau pertanyaan bisa ditulis di comment yak, i'll love to read it ^.^
Sampai jumpa di next work ku <3
KAMU SEDANG MEMBACA
bucin [yoonmin] (Completed)
Fanficbook yang isinya cerita gemay Jimin dan Yoongi The story is based on Jimin's Point Of View. have a nice read y'all 💛