Part 4

43 28 5
                                    

Di dalam mobil mereka hanya terdiam, terkadang mulai berbicara jika salah satu memerlukan.

Keysa menoleh ke samping, "Van, gue mau tanya. Kenapa lo mau anter gue pulang padahal rumah lo gak ada searahnya sama rumah gue?" Dengan rasa percaya dirinya pertanyaan itu berhasil lolos dari mulut gadis itu, oke! Matilah dia. Vando pasti akan mengira jika dirinya tengah baper padanya.

Vando menaikkan sebelah alisnya lalu menunjukkan smirk kecil. "Kenapa, lo baper karena gue anterin lo?"

"Iya engga, ngapain juga gue baper sama human datar kaya lo. Najis!" Dan see, suasana kembali hening. Vando sama sekali tidak merespond pertanyaannya.

Keysa tak habis pikir, kenapa di dunia yang luas ini terdapat manusia macam Vando? Ya, dia akui memang Vando sangatlah tampan. Dimatanya, Vando sangatlah sempurna. Munafik jika ia mengatakan dirinya tidak menyukai laki-laki itu.

Vando membelokkan mobilnya ke arah kanan lampu merah sesuai petunjuk yang telah diucapkan gadis di sampingnya. Beberapa menit setelah berbelok, rumah gadis itu pun mulai terlihat.

"Turun, udah sampe!" Usir Vando setelah menghentikan mobilnya.

Keysa yang tadinya ingin mengucapkan terima kasih terpaksa ia telan kembali ucapan itu. Dasar human kalo ga ikhlas nganter ngapain juga mau nganterin. "Iya, santai. Ini juga gue mau turun! yang betah satu mobil sama lo juga siapa, dasar human flat!" maki Keysa. Baru saja turun dan menutup kembali pintu mobil, Vando sudah melesat terlebih dulu meninggalkan Keysa yang kesal.

'Ya Tuhan, beri hambamu ini kesabaran,' batin Keysa lalu beranjak pergi memasuki rumahnya.

🌸🌸🌸

TRIO KWEKWEK🙊

Chaenta M.i : oii nanti jadi gak nih?

KeyySahila : Jadi dungs

Chaenta M.i : okey, jam 5 kan?

Cece.S : set 5, nanti gue jemput lo pada

Chaenta M.i : siyapp

KeyySahila : ^2

Setelah dirasa tak ada balasan lagi, Key meletakkan ponselnya kembali ke atas meja lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

15 menit, Keysa sudah selesai bersiap-siap lalu memoleskan bibirnya dengan sedikit Liptint. Tidak perlu menor-menor untuk tampil cantik, cukup bedak dan liptint itu sudah mempercantik dirinya. Selesai, ia pun mengambil tas kecilnya lalu melangkah keluar.

"Bik Sum, Key pergi ya tolong bilangin ke Ayah sama Bunda nanti ya. Key mau pergi bareng Cae dan Cece. Oke bik," ucap Key kepada bibi Sum, pembantu rumah keluarga Keysa.

"Baik non, jangan sampai malam ya non ntar dimarah Tuan." Keysa mengangkat jempolnya.

"Assalamualaikum bi," pamitnya.

"Waalaikumsalam."

Lalu Keysa melangkah keluar dan menunggu kedua sahabatnya sampai. Ya, Cece membawa mobilnya sendiri dan berjanji menjemput Cae serta dirinya.

5 menit ia menunggu, mobil yang ditunggu akhirnya muncul juga. Langsung saja ia membuka pintu mobilnya lalu masuk ke dalam.

"Let's go baby," ucap Keysa dan Cece yang mulai menyetir.

TING...

Satu tanda pesan masuk, saat Cae tengah asik bercerita terpaksa dihentikan.

From : +6285738******

Siang cantik,
Inget gw kan? Rian yg td cht lo. Gw tau lo blm save no gw, makanya gw ingetin lagi buat di save ya. Bye cantik💙

Lo siapa heh, dpt kontak gue darimana.
Gue ga terbiasa buat save kontak yg nyasar!

Read.

"Lah, manusia ga waras darimana coba," gerutu Cae.

"Woii, lo kenapa dah. Habis balas chat malah gerutu," sahut Keysa dari bangku belakang. Cece menatap Cae sekilas lalu kembali fokus menatap jalanan di depannya.

"Gue juga gatau, ada orang daritadi nyasar chat gue nyuruh buat save kontaknya." Keysa menganggukan kepalanya, ia sudah tau siapa yang Cae maksud karena tadi sempat membacanya juga, "Gue kayaknya tau deh itu siapa." Sontak Cae dan menghadap ke belakang.

"Lo tau?"

"Sepertinya. Dia bilang namanya Revan kan tadi? Nah mungkin Revan yang di kelas sebelah kali, yang nakal itu." Keysa yakin Revan itulah orangnya. Ia sempat mendengar teman sekelasnya bergosip tentang dirinya.

"Masa iya sih," jawab Cae tidak yakin.

"Bisa jadi."

Cece memarkirkan mobilnya saat sudah sampai di mall tujuan mereka. Merekapun keluar dari mobil dan langsung saja naik ke lantai paling atas untuk mencari bioskop yang mereka tuju lalu mulai memesan tiket.


"Kalian mau tunggu disini dulu atau ikut gue beli popcorn?" Tanya Cae.

"Gue tunggu disini aja lah ya."

"Sama." Cae tak merespond akan tetapi ia menganggukkan kepalanya lalu mulai ke tempat penjual popcorn.

Tak sampai 15 menit, kini Cae sudah kembali membawa 3 popcornnya.

"Ayo udah mulai nih," ajak Cece.


-
-
-


Okey, maaf kalo ceritanya pendek ya. Ohiya jangan lupa vote dan komennya ya makasii:)

Salam
AdiLestari

KeysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang