Kini mereka telah kembali ke kelasnya, Vando serta kedua temannya duduk di bangkunya masing-masing. Tak ada guru lagi, itu artinya kelas mereka free kembali.
"Van, gue lihat-lihat itu cewek tadi sepertinya tertarik sama lo deh," ucap Egi seraya memperbaiki posisi duduknya menjadi di atas meja milik Areya yang membuatnya harus mendengarkan ocehan gadis itu.
"Egi! lo udah punya bangku bisa duduk di bangku lo sendiri, jangan di atas meja gue. Minggir lo!" teriak Areya gadis berkacamata minus itu seraya mendorong Egi agar mau berpindah.
"Iya, santai dong." Egi pindah ke samping Tristan lalu menoleh lagi ke arah Vando.
"Jadian aja lo Van, gue kasian lihat lo yang jomblo terus," sambung Egi.
"Jomblo teriak jomblo," celetuk Tristan membuatnya mendapat jitakan dari Egi.
"Gue ga ngomong sama lo!" Ketus Egi, mencebikkan bibirnya.
"Ga usah alay, jijik gue lihatnya." Tristan kembali memainkan game yang ada di ponselnya.
"Ribut terus lo berdua," ucap Vando geleng-geleng kepala lalu beranjak dari tempat duduknya hendak pergi keluar.
"Lo mau kemana? oi, Van!" teriak Egi yang sama sekali tak dihiraukan oleh Vando yang terus berjalan.
"Emang dasar punya teman semua ga ada baiknya sama gue," gerutu Egi.
🌸🌸🌸
Vando mengarahkan langkahnya menuju ke perpustakaan, ia memilih untuk berdiam diri dan tidur disana.
Tak ada yang tahu jika terdapat seorang laki-laki yang sedang tidur, karena posisinya yang berada di pojok belakang membuatnya tidak bisa dilihat siapa pun hang berkunjung ke perpustakaan.
Keysa dan Cae melihat-lihat buku sejarah yang akan digunakan dalam meringkas nanti. Ketemu! Keysa langsung menarik buku itu dan berjalan ke arah meja di sana. Lalu, ia membuka halaman yang menampilkan sebuah materi tentang kerajaan dan membuka buku tulisnya.
"Key, kok cuma ada satu sih," ucap Cae yang masih berkutat mencari buku tersebut.
Keysa menghentikan gerakan tangannya dan melihat ke arah Cae. "Coba cari-cari di rak samping Ca, siapa tahu ada yang nyelip," ucapnya.
Cae berpindah ke rak sebelah, berharap buku itu akan ditemukannya di sana.
"Gimana? sudah ketemu?" tanya Keysa yang kini sudah berada di samping Cae.
Cae menggeleng, "belum." Keysa melihat-lihat buku yang terjejer rapi, ia berpindah ke rak sebelahnya lagi sedangkan Cae masih tetap di posisinya.
"Astagfirullah," ucap Keysa yang kaget melihat orang tertidur disana.
"Gawat Ca! ada orang pingsan di belakang sini," ucap Keysa yang menaikkan nada panggilannya sedikit. Cae yang mendengar panggilan Keysa, memilih menghampiri dirinya.
"Sembarangan lo, orang tidur dibilang pingsan," ujar Cae seraya menjitak kepala Keysa membuatnya meringis.
"Itu Vandokan?" tanya Keysa sembari berjalan mendekat ke tempat dimana Vando sedang tidur.
"Bukan, Si Mamat," jawab Cae asal lalu kembali ke tempatnya semula.
Keysa berjongkok di depan Vando memperhatikan wajah tampannya yang sedang tertidur. Ia tersenyum-senyum sendiri lalu menggerakkan tangannya hendak menyentuh pipi Vando. Tapi sebelum tangannya sampai, Vando lebih dulu terbangun dan memegang pergelangan Keysa sehingga membuat Keysa tersentak.
"Mau apa lo," sinis Vando melepaskan tangan Keysa.
Keysa berdiri, bingung mau jawab apa. Ia sungguh malu memikirkan dimana wajahnya akan diletakkan sehabis ini.
"Eh itu, anu...." Keysa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Vando menaikkan satu alisnya menunggu jawaban Keysa.
"Lo jangan berpikir macam-macam dulu, tadi ada nyamuk yang hinggap di pipi lo, gue cuma mau ngusir tadi! iya ngusir!" Alibi Keysa.
Vando tahu itu hanya alibi, hanya saja ia memilih diam dan berdiri meninggalkan Keysa disana.
"Aishh, itu cowok!" geram Keysa kesal karena Vando memilih pergi begitu saja. Keysa kembali menghampiri Cae dengan kaki yang dihentak-hentakkan.
"Kenapa lo?" tanya Cae.
"Kesal, habis dicuekin Vando," sahut Keysa membuat Cae tertawa.
"Lagian lo jadi cewek ga ada malunya dekatin cowok yang lagi tidur."
Keysa berdecak mendengar ucapan Cae, "habisnya dia ganteng kalau lagi tidur." Keysa kembali tersenyum mengingat wajah tampan Vando dari dekat. Cae hanya geleng-geleng kepala.
-
-Aku cegat kalian di jalan sebelum kasih vote serta komennya😌
Thanks for reading❤️
Salam
AdiLestari
KAMU SEDANG MEMBACA
Keysa
Romance🌼🌼🌼 "Kamu tau, aku ingin menjadi seperti langit yang selalu bisa menerima keadaan apapun. Mau cerah ataupun mendung, walau sudah berulang kali tersakiti oleh petir, tetapi masih sanggup menerima petir apa adanya." -Keysabilla Syahilda "Bedanya ka...