1.7

6.7K 343 46
                                    

Jangan lupa pencet bintangnya :)

Sorry for typo

Selamat membaca :)

...

"

Masih mengharapkan Daren?"

Pertanyaan itu membuat Lisa tersentak. Perempuan itu berbalik dan mendapati Arka di belakangnya.

Lisa tersenyum canggung. "Hai Ka," sapanya sebisa mungkin menghilangkan rasa canggung.

Arka memasukkan kedua tangannya pada saku celana, kemudian menyandarkan bahunya pada dinding koridor rumah sakit.

"Lama tak bertemu," Arka berujar datar. "Mantan calon kakak ipar," lanjutnya yang membuat Lisa sedikit kesal.

"Jangan mengejekku!"

"Gue gak-- Hei! Itu memang faktanya," Arka terkekeh.

"Gue dengar lo semakin dekat dengan Dirga. Oh! Jangan-jangan lo emang terobsesi jadi kakak ipar gue?" Arka menggelengkan kepalanya.

"Jaga ucapanmu!"

"Itu faktanya Lisa! Lalu, kenapa lo begitu lengket dengan Dirga? Lo gak lupa kan? Dirga sudah berumah tangga."

"Aku tahu!"

"Kalau lo tahu, kenapa masih lengket?! Selama ini gue cuma diam tahu lo deket banget sama Dirga! Tapi setelah Alana kecelakan hari ini, gue gak akan biarin lo!"

"Aku gak---"

"Gak! Lisa, lo harus ngejauh dari Dirga, jaga jarak lo, lo tahu kan rasanya dicampakkan?! Daren mencampakkan sebelum kalian menikah, lalu apa kabar dengan Alana yang juga sudah mempunyai anak? Lo bayangin seberapa sakitnya dia! Gue tahu kalau lo masih punya hati, pasti pertimbangin ini, jauhi Dirga atau gak lo jangan terlalu dekat."

Setelah mengatakannya, Arka langsung pergi meninggalkan Lisa yang kini terdiam.

...

"Dirga! Tunggu!" Alana ingin bangkit dari tidurnya, menghentikan langkah Dirga yang hendak keluar dari ruangannya.

"Alana!" Dirga langsung berlari menggampiri Alana yang kini terjatuh lantai.

"Hiks hiks, kenapa kau mau melakukan ini? Menghukumku? Tapi, kenapa," ucapan Alana terhenti, wanita itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Dirga menarik Alana ke dalam pelukannya.

Apa ia memang sudah berlebihan pada Alana?

Alana melepas pelukan Dirga. "Dirga... kalau kau membawa perempuan itu ke rumah, lebih baik kita berpisah!" Ujar Alana disela tangisnya.

Dirga membulatkan matanya. "Berpisah?" Ulang Dirga.

Alana mengangguk ragu. "Aku tak bisa jika harus tinggal bersama perempuan itu, Dirga! Dan Gisha, kita bisa bergantian mengurusnya."

"Hentikan Alana! Apa yang kau katakan!"

"Tinggalkan perempuan itu, atau aku?!"

Dirga menarik kembali Alana ke dalam pelukannya. "Aku gak akan ninggalin kamu Alana, apapun yang terjadi! Itu janjiku!"

"Tapi, kau menghianatiku!"

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang