2.7

2.9K 176 58
                                    

SORRY FOR TYPO
Selamat membaca.
.
.
.

"Dirga ..." lirih Alana.

Dirga yang menyadari keberadaan Alana di sana sontak menggelengkan kepalanya memberi isyarat pada Alana untuk tidak salah paham padanya.

"Lisa," Dirga memberi jarak antara dirinya dan Lisa. "Nanti aku bakal cari tahu ada apa dengan Farrel, oke?"

"Apa hubungan kalian sudah sejauh itu, saat aku gak ada?" Dengan napas memburu Alana bertanya, menatap Dirga dengan sorotan kekecewaan.

Lagi, Dirga menggeleng dan menghampiri Alana. "Alana, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," Dirga ingin  meraih pergelangan tangan Alana, namun Alana dengan sigap menghindar.

"Gak Dirga, kau tahu, saat aku ada pun kau sangat memperhatikan Lisa, apalagi saat aku gak ada dalam waktu yang begitu lama? Hubungan kalian pasti sudah sangat jauh lebih dekat, iya kan?" Alana tersenyum getir.

Lisa yang merasa jadi penyebab terjadinya salah paham antara Dirga dan Alana, membuatnya menghampiri Alana.

"Hubungan aku sama Dirga memang dekat Alana, tapi bukan dekat seperti yang kamu pikirkan!" Ujar Lisa menjelaskan membuat Alana menaikkan alisnya.

"Lalu apa?! Kamu gak ada sadar-sadarnya yah! Kamu tahu kan, Dirga itu udah menikah, udah punya anak juga! Emang gak ada yang lebih pantas kamu godain, selain suami orang, hah?! Dasar murahan!" Dengan napas yang memburu Alana menunjuk Lisa yang kini juga menatapnya dengan emosi yang mulai terpancing karena perkataan Alana.

Dirga menurunkan tangan Alana yang menunjuk Lisa. "Alana, jaga omongan kamu, Lisa gak pernah godain aku!" Dirga berujar setenang mungkin untuk mendinginkan suasana yang memanas.

"Gak gimana maksud kamu hah?! Bilang aja kamu suka kan digodain sama Lisa selama aku gak ada?! Jawab! Kalian selama aku gak ada ngapain aja hah?!"

"Alana," Dirga menggeram menahan emosinya.

"Alana! Kamu salah paham! Lagian kamu kenapa juga pergi ninggalin Dirga?! Kamu sendiri yang ciptain masalah dan pemikiran kamu yang gak bener soal aku sama Dirga! Kamu tuh sama aja kayak perempuan gak tahu malu!"

"Lisa!"

"Kenapa Ga?! Si Alana ini udah ninggalin kamu lama banget!" Lisa berujar Sinis menatap tajam ke arah Alana. "Terus dia datang dan nuduh yang nggak-nggak soal hubungan kita?! Hebat banget yah anda Alana!"

Alana meremas kedua tangannya dan menghembuskan napasnya pelan. "Dirga, sekarang aku bimbang soal hubungan kita, keraguan ini, buat aku merasa gak yakin buat tetap sama kamu!"

"Maksud kamu apa Alana?"

"Udah lah Ga, aku tahu pasti Alana cuma cari-cari alasan supaya dia punya alasan buat ninggalin kamu dan dia seperti menjadi korban! Buat apa kamu pertahanin wanita seperti Alana?"

"Lisa, aku tahu kamu lagi pusing masalah Farrel, tolong jangan kebawa emosi, oke? Alana gak mungkin seperti itu, dia cuma salah paham," Dirga memegang kedua bahu Lisa menyakinkan wanita itu.

Lisa menggeleng dan menatap nyalang ke arah Alana. "Tapi dia tadi nyebut aku wanita murahan Dirga!"

"MEMANG ITU KENYATAANNYA! KAU WANITA MURAHAN LISA! LIHAT KAU BAHKAN MENGHASUT DIRGA UNTUK MENJAUH DARIKU!"

Plak.

"Lisa!" Tangan Dirga melayang di udara, membuat Lisa menatapnya tak percaya, sedangkan Alana kini tengah memegang pipinya yang mendapat tamparan yang cukup keras dari Lisa.

"Kenapa Dirga?! Kamu mau nampar aku? Hanya karena Alana?! Dia udah nyebut aku wanita murahan! Kamu denger sendiri tadi! Memang dasarnya kamu tuh gak pernah sayang sama aku Ga! Kau pergi saja dengan Alana! Gak usah mikirin aku lagi!" Lisa dengan segera melangkah menjauh mendekati pintu utama rumah itu.

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang