"mark lee"

34 6 1
                                    


"We met for a reason,
Either you're a blessing or a lesson"
-Travis Scott-

Senin, 28 Agustus 2017

Setelah kesimpulan gila yang diberikan emily, aku jadi merasa semua ini semakin tidak masuk akal. Lucu bukan? kita saja tidak saling menyebut nama, masa iya dia tertarik padaku? ini emily sengaja bikin aku halu membayangkan yang tidak-tidak atau memang aku yang ah aku tidak tau lagi. Aku bingung.

Aku yang terlarut dalam pikiranku sendiri, disadarkan oleh emily yang ternyata sedari tadi memanggil namaku sambil berteriak "leaaaaaaa" aku yang sadar akan hal itu langsung mengarahkan pandangan ke emily "eh iya-iya gimana emilyy?" emily mendengus kesal dan berkata "kamu kenapa sih? ngelamun terus setelah istirahat tadi, sampe ga sadar kalo udah jam pulang lo kamu tu" aku yang mendengar perkataan panjang lebar emily hanya diam dan membalas dengan cengiran sambil menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

Emily yang masih tidak terima bertanya kembali "oh apa jangan-jangan kamu lagi mikirin mark temen gereja jeffrey itukan? hayo ngaku kamu" tanya emily sambil menunjukan senyum mengejeknya, aku pun tanpa sadar langsung berdecih kesal dan berkata "sembarangan kamu tu, aku aja ga kenal ngapain mikirin dia" emily hanya mengganguk-angguk tapi aku yakin dia tidak percaya dengan jawaban yang ku berikan.

Sepulang dari sekolah akupun kembali menjalani aktivitas sebagai seorang pelajar, belajar tapi itu semua hanya halusinasi belaka karena nyatanya saat ini aku sibuk melepas rindu dengan kasurku [hehehe maklum aku ga tau harus rindu sama siapa lagi masa iya sama mantan? eh.] Akupun dengan segala kemalasan beranjak dari kasur, walaupun masih rindu sebenarnya tapi aku harus mandi karena sebentar lagi aku harus les huft melelahkan sekali hidupku.

Selesai mandi akupun langsung makan dan setelah selesai makan langsung bergegas untuk menyiapkan bahan-bahan untuk les nanti, sekarang sudah menunjukan pukul 5 sore dan sesaat kemudian guru lesku datang.

Akupun langsung memulai kegiatan melelahkan ini dengan rasa kantuk berat yang tiba-tiba saja melanda, sekitar 2 jam akupun akhirnya selesai dengan kegiatan ini sebenarnya enak kok setelah selesai les aku tidak perlu belajar lagi atau mengerjakan tugas lagi karena pasti sudah langsung selesai pada saat les.

Pukul 8 malam aku yang sedang berguling-guling tidak jelas dikasur sambil bermain instagram tentunya melihat-lihat instastory teman-temanku, sampai akhirnya giliran instastory mark yang kulihat. Mark tampak sedang membuat question and answer di instastorynya, akupun iseng saja bertanya padanya mengetes apakah dia masih ingat aku atau tidak.

Akupun bertanya "first impression, please?" terdengar gila tapi aku sungguh mengirim pertanyaan itu kepada mark, setelah itu aku langsung beralih membuka twitter ya karena isi di twitter tidak ada yang menarik aku langsung beralih ke wattpad dan mematikan data selulerku supaya tidak banyak iklan dan tidak boros baterai.

Setelah berjam-jam aku berkutat dengan wattpad, sampai sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam wow tidak terasa ternyata semenyenangkan itu membaca fanfiction kim taehyung. Akhirnya aku menyalakan kembali data selulerku dan niat hati ingin membuka chatting siapa tau ada pesan penting dari grub kelas atau ada yang mengirim pesan, tetapi bukannya notif wa yang muncul melainkan notif instagram.

Aku yang penasaran langsung membuka notif tersebut dan ternyata mark menjawab pertanyaanku, woah tidak kusangka aku kira dia orang yang sombong dan melupakan orang yang belum benar-benar dikenal dengan mudah tetapi nyatanya tidak! ia mengingatku.

tbc-

🚀🚀🚀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Midnight | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang