🌱Memori Daun Pisang🌱

38 2 0
                                    

Hari mulai gelap tapi tidak ada tanda tanda hujan akan berhenti, hal ini membuat anisa mulai dihinggapi rasa khawatir.

Mengetahui gelagat itu danu berisiatif mengambil pelepah pisang sebagai payung darurat yang kebetulah banyak pohon pisang sekitar dangau.

Anisa menerima hal itu karena hanya ini cara agar bisa pulang walau tetap saja badanya akan basah tapi setidaknya kepalanya akan terlindungi.

Danu dan anisa akhirnya beriringan meninggalkan dangau itu, danu berjalan sambil menuntun sepedanya dan otomatis badanya basah kuyup terkena hujan, hanya barang bawaanya saja yang aman karna terbungkus plastik dan terikat rapih di kursi sepedanya.

Ya danu habis berbelanja ke desa terdekat, desa yang sedikit lebih maju daripada desanya, karena jalan disana lumayan sudah relatif baik biarpun aspalnya bolong disana sini tetapi setidak nya disana ada warung kelontong yang lengkap menyediakan berbagai macam kebutuhan dan relatif lebih murah.

Tidak tega juga anisa melihat itu, tapi danu menolak halus ketika anisa akan membagi daun pisang nya. Menurut danu tidak etis juga berjalan terlalu dekat dengan lawan jenis, dan akhirnya anisa memaklumi itu.

Sebelum azan magrib tiba, anisa sampai di rumah pak lurah di antar danu, kemudian danu berlalu karena jarak rumah nya lumayan jauh juga dari situ.

Tampak di beranda rumah, bu lurah yang ditemani siti sedang menantinya dengan cemas.  Anisa langsung meminta maaf  karna tak enak hati membuat bu lurah cemas.  Bu lurah langsung menyuruhnya masuk dan membersihkan diri karena basah kuyup.

Ketika anisa sedang mengoreksi hasil ulangan siswanya, ketukan halus terdengar di pintu kamarnya, anisa mempersilahkan masuk, dan ternyata itu siti mengantarkan nya teh hangat. Anisa berterimakasih untuk itu .
sebelum keluar kamar siti  yang  karena penasaran dengan keadaan anisa tadi sore belum lagi di antar danu pun bertanya..

"Mbak anisa, kok bisa pulangnya bisa sama bang danu gitu, tadi ibu juga khawatir mbak anisa perginya lama"  tanya siti.
Mau tidak mau anisa akhirnya menjelaskan kejadian tadi sore yang dibalas anggukan oleh siti.

"Bang danu ganteng ya mbak, dia seumuran dengan saya dan mas shafiq bahkan dulu kami sempat sekolah bareng, cuma pas kelas 8 SMP saya keluar karena di suruh menikah oleh orang tua saya.
Pas sekolah bang danu selalu peringkat pertama mbak, mas shafiq aja kalah pintar nya, cuma...", siti berhenti bercerita.

"Cuma apa sit" ,tanya anisa yang mulai dirasuki rasa penasaran.

"Pas setelah lulus SMP dia tidak melanjutkan sekolahnya padahal saya tau bang danu sangat menginginkanya, dia harus melepas harapanya untuk mengurus adik semata wayang nya yg masih kecil dan melupakan sekolah serta beasiswanya" lajut siti bercerita.
"Kemana sit orang tuanya, kok danu yang harus mengurusi adik nya" tanya anisa sambil meletakan pekerjaan dan fokus dengan percakapan dengan siti.

" meninggal mbak, dalam kecelakaan, bus yang  tumpangi orang tua bang danu masuk jurang", timpal siti yang langsung dibalas oleh anisa dengan perasaan iba.

"Ayah nya bang danu itu dulu lurah disini sebelum pak lurah jafar yang sekarang mbak" ucap siti lirih yang dibalas anggukan kepala oleh anisa, semakin siti bercerita semakin anisa penasaran dengan kehidupan danu, pria pendiam yang membuat jantungnya  berdetak kencang.

"Adik nya bang danu Risa sekarang sekolah SMA di kota mbak, jadi bang danu jualan cilok dan bekerja serabutan lainya untuk membiayai risa sekolah, karna ia tidak ingin risa seperti dirinya serta harapanya dia sematkan pada risa adiknya" tutur siti sambil mengalihkan pandangan ke arah jendela.

"Dulu bang danu sering main ke sini, bang danu temanya mas shafiq, tapi sekarang tidak lagi, mas shafiq dan keluarga ini kurang menyukai bang danu" kenapa sit tanya anisa dengan serius karena penasaran dengan hal tersebut.

"Karena non anya keponakan bu lurah , non Anya dulu sempat berlibur kesini agak lama. dia naksir berat sama bang danu, tetapi cinta nya tidak dibalas oleh bang danu, padahal non anya cantik banget kaya neng anisa gt, tp judes nya minta ampun dan pakaian nya seperti kurang bahan mba", cerita siti polos yang di balas dengan tawa oleh anisa.

"Lajut sit penasaran nih!", pinta anisa.

"Karena tidak terima cintanya di tolak, non anya memfitnah bang danu menghamilinya." , cerita siti.
"Astagfirullah" ucap anisa kaget.

"Ia non anya keterlaluan, menuduh bang danu begitu, sampai babak belur bang danu dihajar warga  dan malu disidang di kantor desa, tapi pada akhirnya kebohongan non anya ketahuan, setelah bidan desa memeriksanya kandunganya yang ternyata nihil, dan bukan minta maaf malah non anya malah mengucapkan sumpah serapah kepada bang danu", cerita siti sedih.
"Kasihan ya sit, kok anya gitu ya" , timpal anisa.

"Sejak saat itu hubungan mas shafiq dan bang danu juga mulai renggang sampai sekarang" kata siti sambil mengakhiri ceritanya karena sudah malam tidak enak mengangu anisa kemudian siti pamit untuk beristirahat. Yang dibalas anggukan oleh anisa.

Dengan malas anisa menutup pekerjaanya karena sudah mengantuk, tetapi sebelum terlelap tidur masih terngiang jelas di telinganya tentang danu yang diceritakan siti.
Danu ucapnya lirih setalah itu dia tenggelam dalam tidurnya.


Abang Cilok In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang