35

2.5K 204 71
                                    

"Kenapa sih? pagi-pagi ngelamun, kesambet baru tau rasa lo"

Ryujin yang baru datang langsung duduk di samping Kira karena kebetulan hari ini giliran dia yang duduk bareng gadis itu.

Kira nggak nanggepin sama sekali, dia masih setia nidurin kepalanya di meja sambil ngelamun menghadap ke Ryujin. Bikin Ryujin merinding.

"Hihh, mending gue ke kelas Jaemin deh. Merinding gue lama-lama!"

Sebenarnya Ryujin ini nggak penakut, tapi masalahnya Kira daritadi di kelas sendirian dan sudah melamun seperti itu. Dia takut Kira beneran kesambet.

"Gue ikut."

Suara Kira membuat Ryujin duduk kembali, ternyata gadis itu sudah duduk tegak. Untung tatapannya nggak kosong lagi, Ryujin jadi agak lega.

"Ikut kemana?"

"Kelas Jaemin kan?"

Ryujin seketika shock, bukan apa-apa, tapi dulu Kira itu paling anti ke kelasnya Jaemin. Ya itu karena ada Jeno disana. Tapi sekarang? ada apa dengan gadis itu? nggak, Ryujin merasa ada yang salah sama sahabatnya itu.

"Lo demam ya?" tanya Ryujin sambil nempelin telapak tangannya di dahi Kira.

Kira nepis tangan Ryujin pelan. "Apa sih, gue baik-baik aja."

Ryujin diam, dia lagi mikir. Sebenarnya ada apa, Kira hari ini kelihatan lemes. Nggak biasanya, matanya juga agak bengkak. Meskipun Kira nutupin sebaik mungkin menggunakan make up tapi Ryujin tetap menyadarinya.

"Lo.. habis— "

"Ayo, jadi nggak?" Kira memotong kalimat Ryujin dan sudah berdiri berniat keluar kelas. Membuat Ryujin mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"I-iya,"

Namun baru saja Ryujin berdiri, bel sudah berbunyi. Anak-anak juga mulai masuk diikuti guru mereka di belakang. Kira dan Ryujin pun nggak jadi keluar dan duduk kembali di bangkunya.

***

"Hp lo kok udah balik sih?" tanya Ryujin yang melihat Kira mainin hpnya sambil nungguin makanan mereka datang. Iya, mereka berada di kantin sekarang.

Kira meletakan kembali hpnya di meja. "Emang udah, malah di hari hp gue disita."

"Hah?! kok bisa? wahhh, pak Dejun emang pilih kasih. Hpnya Minhee aja nggak dibalik balikin selama seminggu, lah lo malah nggak sampek 24 jam udah dibalikin. Mana si Minhee udah mohon sambil nangis nangis lagi"

Kira ketawa pelan. Bayangin wajah Minhee, teman sekelasnya yang mohon-mohon sama pak Dejun.

"Si Minhee kan garang jin, masa sih dia sampe nangis nangis gitu?"

"Iya njir! gue liat dengan mata kepala gue sendiri tiga hari yang lalu di depan ruang guru. Duh, kasihan anak orang."

"Haha, punya sisi gitu juga dia. Emang dia kebangetan sih kalo kata gue. Udah tau pak Dejun lagi nyerocos nerangin materi, dia dengan santainya ngegame. Nggak ngumpet ngumpet lagi, kan namanya nantang."

Ryujin mikir lagi. "Iya juga sih, tapi kan lo sama aja."

Kira menggeleng. "Beda, gue waktu itu ngebales— "

Kira langsung bungkam. Pikirannya kembali lagi, bahkan raut wajahnya nggak seceria beberapa saat yang lalu. Persis seperti tadi pagi.

Flashback on

Malemnya setelah tadi sempat terjadi keributan antara Hyunjin dan Junho, Hyunjin datang ke rumah Kira. Tapi kali ini dia agak tenang. Ekspresinya juga biasa saja, seperti nggak terjadi apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay? | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang