08. this side of him

1K 140 27
                                    

ceritanya ini han river date AU ya :3 okay this is the last update for today ya! DON'T FORGET TO CLICK THE STAR BUTTON AND LEAVE SOME COMMENTS! :3

ceritanya ini han river date AU ya :3 okay this is the last update for today ya! DON'T FORGET TO CLICK THE STAR BUTTON AND LEAVE SOME COMMENTS! :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin menghentikan mobilnya di sebuah area parkir dekat Sungai Han. "Mau kemana kita?" tanya Joohyun. "Pasar malem. Cewek kayak lo, belom pernah kan main ke pasar malem?" ledek Seokjin.

Pasar kaget atau yang biasa disebut pasar malam itu diadakan di tepi Sungai Han. Suara musik yang melantunkan lagu-lagu balad terdengar merdu ditemani lampu-lampu berwarna kuning yang dinyalakan dengan penerangan standar untuk memperhangat suasana. Angin musim gugur berhembus sejuk. Benar-benar tempat yang sempurna untuk didatangi bersama kekasih!


Sedetik saat keduanya menginjakkan kaki di pasar tersebut, Seokjin segera menarik tangan Joohyun ke stand ojingeo atau cumi-cumi dalam Bahasa Korea, untuk makan malam. Di sana ia memesan dua nasi rumput laut, ojingeo twigim, dan ojingeo bokkeum. Awalnya Joohyun menolak untuk makan nasi, namun jelas-jelas ditolak oleh Seokjin—awas aja lo nggak makan nasi!

Joohyun terkikik, seorang anak konglomerat yang keluarganya masuk majalah Forbes ternyata lebih suka makan di pasar malam dibandingkan makan di hotel berbintang.


Saat mereka sedang makan malam, di sebelah Seokjin duduk seorang pria tua yang tampak ringkih, menyantap semangkuk nasi rumput laut dan segelas air putih saja. Ia sesekali mencuri-curi pandang kepada Seokjin yang dengan lahap mengunyah cumi-cuminya.

Seokjin yang menyadari tatapan pria tersebut, tersenyum sopan, "selamat makan, Pak!"

Pria tua itu tampak terkejut, sedetik kemudian membalas sapaan Seokjin, "selamat makan juga."

"Bapak sendirian aja, Pak?" tanya Seokjin ramah.

"Iya... baru selesai kerja."

"Kerja dimana Pak?"

"Pemecah batu, deket taman situ."

"Ooooh, baru pulang kerja pasti laper ya pak hehehe! Saya juga tadi baru pulang kerja, terus ngajakin istri makan di sini."

Pria tua itu hanya membalas ucapan Seokjin dengan senyuman, sementara Joohyun di sebelahnya menatap Seokjin dengan tatapan membunuh.

"Pak..." Seokjin bertanya dengan hati-hati, "bapak nggak suka cumi-cumi?" ia heran mengapa di kedai ojingeo, si bapak malah tidak memesan cumi-cumi satu porsi pun.

"Suka," jawab si bapak, "tapi anak saya lebih suka. Jadi beli cumi-cuminya satu aja buat dibawa pulang ke anak saya. Ada tiga, Mas. Hehe, biar irit."

"Oalah..." Seokjin mengangguk-angguk. "Maaf mengganggu waktu makannya ya Pak!" katanya sopan. Sementara si bapak kembali makan, Seokjin pergi mendekati si penjual ojingeo, "Bang, itu pesenannya si Bapak yang pake baju putih saya yang bayarin aja ya. Sama pesen ojingeo bokkeum dan ojingeo twigimnya lima porsi lagi, dibungkus!" setelah itu ia pergi ke toilet supaya si bapak tidak merasa malu.

[1] let's go, superjinman! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang