13. the broken angel and her guardian

1.1K 156 14
                                    

last update for tonight! xx

Sudah beberapa hari ini Seokjin mengambil cuti dari kantor untuk mengawasi Joohyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa hari ini Seokjin mengambil cuti dari kantor untuk mengawasi Joohyun. Mulanya, Seokjin mengusulkan untuk Joohyun pulang saja ke rumah ibunya—yang kini bersebelahan dengan rumah orang tua Seokjin. Tapi Joohyun menolak, ia bilang ia tidak kenapa-kenapa dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

Gadis itu tidak melakukan hal yang aneh-aneh untungnya, di bawah pengawasan Seokjin. Ia tetap melakukan rutinitasnya seperti biasa, hanya saja Joohyun menjadi lebih diam. Tidak ada lagi Joohyun yang mengomeli Seokjin hanya karena sepatunya yang lupa diletakkan di rak atau handuk basah yang Seokjin letakkan di atas kasur. Pernah sekali Seokjin mencoba meletakkan handuk basah bekas ia mandi di atas kasur, namun Joohyun hanya mengambil handuk itu dan kembali menggantungnya di jemuran.

Dicuekkin, bro...


Seokjin masih sering mendengar gadis itu menangis terisak-isak setiap malam, yang membuat hati Seokjin pilu mendengar tangisan gadis itu. Ingin sekali ia menyadarkan Joohyun bahwa laki-laki yang ia tangisi itu tidak pantas untuk ditangisi, tapi percuma. Bae Joohyun yang bersedih tidak bisa mendengar apa-apa. Ingin sekali ia memeluk gadis itu untuk mengisyaratkan bahwa segalanya akan baik-baik saja, tapi Bae Joohyun selalu menolak untuk bersentuhan dengannya.


Masalah datang ketika Sportjet Enterprise, perusahaan tempat Seokjin bekerja, akan mengadakan rapat kerja di The Marine Hotel, Pulau Jeju. Jadi mau tidak mau Seokjin harus pergi ke Jeju-do untuk menghadiri rapat kerja perusahaan. Yang menjadi concernnya adalah, bagaimana dengan Joohyun? Ia tidak mau meninggalkan Joohyun sendirian di tengah situasi gadis itu sedang rapuh-rapuhnya, takut ia berbuat yang aneh-aneh di luar pengawasan Seokjin.

Maka siang itu, ia menghampiri Joohyun yang tengah menyetrika pakaian. "Joo," katanya lembut. "Hm," balas Joohyun tanpa menoleh.

"Gue ada rapat kerja minggu besok di Jeju-do..."

"Terus?"

"Mau ikut nggak Joo?"

"Nggak." Jawab Joohyun singkat. "Gue jaga rumah aja."

"Ayolah Joo," ajak Seokjin. "Di sana bakal seru banget kok! Kita bakal main-main di pantai, naik sepeda, foto-foto, ke ladang bunga canola, metik jeruk mandarin..."

"Lo kan kerja di sana," tandas Joohyun jutek.

"Raker cuma tiga sampe empat hari... sisanya bebas buat kita main..." kata Seokjin memohon-mohon. "Joo, gue nggak pernah jalan-jalan sama lo..."

"Ya buat apa juga ada gue? Emang ngaruh gitu ke kerjaan lo?" balas Joohyun jutek.

"Gue jarang minta apa-apa ke lo, tapi kali ini aja ya," pinta Seokjin lagi. "Sampe kapan lo mau kayak gini terus, Joo? Sampe kapan lo mau menjauhkan diri lo dari kebahagiaan?"

[1] let's go, superjinman! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang