5

2.5K 34 0
                                    

Rendy POV

Aku sangat lelah hari ini, papa menyuruh ku ke kantor setelah sepulang sekolah tadi, papa menyiapkan aku untuk bekerja dikantornya untuk menggantikan papa nanti, dan tentu saja tugas ini semua juga Kevin jalani.

Kevin juga disiapkan oleh papa untuk bekerja di kantornya kelak.
Ia disiapkan papa untuk menjadi sekretaris sekaligus asisten untuk ku.
Aku mengikuti perintah papa tentunya dengan sedikit terpaksa Karena kalian tau sendiri jika pekerjaan dikantor sangat melelahkan.
Belum lagi dengan para pegawai papa yang secara terang terangan berani menggodaku.
Pertama kali menginjak kan kaki ku di kantor papa aku sempat terkejut, pegawai wanita yang ada disini hampir semuanya berpakaian minim, apakah kantor ini sudah berganti menjadi club' malam.
Aku berdecih kesal jika mengingatnya.
Rasanya aku ingin memecat mereka jika mereka tidak berpakaian sopan.
Oke catat setelah aku menjadi CEO nanti semua pegawai ku harus berpakaian sopan.

"hahahaha kak Liam, berhenti menggelitik Kiara"
seperti suara Kiara, aku membatin

"Babygirl karena kamu mengerjai kakak, kakak harus menghukum mu" terdengar suara laki-laki, dan itu suara William brengsek.

Aku mendengus tidak suka mendengar suara mereka tertawa bersama.
Aku mencoba menulikan pendengaran ku, mengabaikan mereka berdua.

"Oh hai bigbrother, kau sudah pulang rupanya" itu suara William

Aku hanya mengangguk Dan tanpa menoleh ke arah mereka. Aku melanjutkan langkah ku menuju kamar.

_________

Kiara POV

Aku senang sekali hari ini, kak William datang, dan ia menemaniku bermain dengan Momo seperti janjinya kemarin.
Dan sekarang juga kaki ku sudah pulih aku bisa bebas bermain.
Kak Liam sangat baik denganku. Ia juga sangat perhatian, aku sangat menyayangi nya. Tidak seperti kak Rendy yang selalu menatapku dingin dan tajam, tapi kadang ia juga tersenyum meskipun sedikit, dan aku juga sangat menyayangi nya.

Saat aku bermain bersama dengan kak Liam, kak Rendy datang, wajahnya selalu saja seperti itu, dingin.
Kak Liam menyapanya, dan ia tidak menjawab sama sekali, hanya mengangguk menoleh pun tidak.
Ah, dia memang sangat jahat sekali.

Apa mungkin kak Rendy tidak menyukai kehadiran ku.
Tapi kadang dia juga tersenyum kepadaku.
Sudahlah lebih baik aku tidur, aku besok sudah masuk sekolah.
Dan kak Liam tadi berjanji akan menemani ku jalan jalan dan membeli es krim besok.

******

Tepat tengah malam seseorang mengendap masuk ke kamar gadis kecil itu.
Ia berjalan mendekati ranjang, menatap gadis kecil yang tertidur dengan damai.

"Kiara" bisik pria itu lirih.

Perlahan ia menyibak rambut yang menutupi wajah cantik Kiara.
Membelai pelan wajahnya, kemudian
Cupp.
Pria itu mengecup kening Kiara.
Dan tatapannya kemudian jatuh pada bibir mungil adiknya.
Entah setan mana yang merasukinya sekarang, ia sudah menempelkan bibirnya tepat diatas bibir kiara. Menyesapnya dengan perlahan sambil meresapi bibir manis itu.

"Good night babygirl" bisik pria itu di telinga Kiara

*******

Keesokan paginya di ruang makan telah ramai dengan celotehan Kiara yang membuat Maria dan Jack tertawa.
Kiara memang pandai menghidupkan suasana. Setiap kalimat yang ia lontarkan selalu saja membuat seluruh penghuni di mansion ini tertawa, dia sangat pandai mengeluarkan lelucon khas anak kecil nya.
Termasuk rendy, sang pangeran es yang sekarang sudah mulai mencair.
Semua maid juga merasa gembira atas kehadiran Kiara yang mengubah segalanya.

"Semalam Kiara bermimpi ada pangeran berkuda putih yang saangatt tampan mencium kiara"
Ucap Kiara dengan matanya yang berbinar.

Dan Rendy yang disampingnya pun tersedak.

"Pelan-pelan makan nya Rendy" suara Maria menegur Rendy dengan lembut.
Rendy mengangguk dan segera meneguk minuman yang berada disampingnya.

"Oh iyaa? Lebih tampan mana dengan papaa ?" Jack menanggapi cerita Kiara.

"Tentu lebih tampan pangeran Kiara papaa" ucap Kiara dengan polos nya dan sangat menggemaskan.

"Apa ? Bukankah papa yang paling tampan disini" jackob merasa tidak terima karena kalah tampan dengan pangeran di mimpi Kiara.

Kiara tertawa, mendengar papa nya cemburu.
"No papaa, pangeran Kiara lebih tampan"
Ucap Kiara sambil melirik kearah Rendy dengan wajah merona.

Dan Rendy sedikit tersenyum geli karena papanya terlalu narsis.
Dan sedetik kemudian berubah tegang karena ia tau Kiara meliriknya dengan wajah merona.

"Lalu seberapa tampan pangeran mu itu sayaang hingga papa pun masih kalah tampan" sekarang Maria yang menanggapi cerita anak gadisnya itu sambil tertawa geli.

"Pokoknya ia sangat tampan mama" ucap Kiara dengan wajah merona malu.
Semuanya tertawa dan melanjutkan sarapan pagi mereka.

"Baiklah princess, apakah kau sudah selesai makan? sekarang kau harus berangkat sekolah" kata Jack.

"Kiara sudah selesai makan papa." Jawab kiara, tak lupa dengan senyuman nya.

"Baiklah anak pintar. Mari kita berangkat" Jack merespon jawaban Kiara.

"Kenapa Kiara tidak berangkat bersamaku?" Rendy yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Kau tidak keberatan Rendy?" Tanya Jack pada Rendy dengan heran, pasalnya Rendy adalah orang paling tidak mau direpotkan apalagi untuk mengantar sekolah seperti ini. Jika kemarin Jack yang meminta tolong, namun sekarang adalah inisiatif Rendy sendiri.

Jack hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, perasaannya benar, Rendy telah banyak berubah sekarang. Dan itu karena Kiara.

"Oke princess apa kau tidak apa-apa jika berangkat dengan kak Rendy?" Tanya Jack memastikan Kiara mau atau tidak.

"Tidak masalah papa, Kiara suka berangkat dengan kak Rendy" Kiara tersenyum.

"bocah ini selalu saja berkata manis,tsk" kekeh Rendy dalam hati.




My StepsisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang