Pengagum Rahasia

769 87 2
                                    

Selamat membaca
Typo



"Aku harus izin atau bolos?" Tanya sehun pada chanyeol, Mereka sedang di atap sekolah

"Kalau kau izin, pasti tidak akan di izinkan. Lebih baik, kau bolos saja" jawab chanyeol santai

"Motor ku di parkir di sekolah, bukan di luar" ujar sehun

"Sekarang kan istirahat. Kau keluar saja jalan kaki sampai keluar gerbang, lalu kau naik taksi"

"Biar aku yang memberikan kunci motor mu nanti pada daniel, saat pulang sekolah" lanjut chanyeol

Sehun mengangguk "Kau sudah mengirim orangnya?"

"Sudah" jawab chanyeol santai

"Baiklah, aku pulang dulu" sehun menepuk bahu chanyeol, dan pergi berlalu. meninggalkan chanyeol yang tersenyum miring

"Kau akan bahagia setelah ini sehun~"

○○○

Sehun turun dari taksi, dia sudah sampai didepan gerbang rumahnya. Membuka gerbang itu, lalu masuk kedalam.

"Mobil siapa ini?" Tanya sehun pada diri nya sendiri, dia melihat mobil yang terparkir di halaman rumah nya. Tapi tiba-tiba bibir nya membentuk seringaian.

Sehun masuk kedalam rumah, dan melihat ada seulgi dan laki-laki paruh baya yang sedang berbincang diruang tamu. Seulgi melihat kearah nya

"Sehun kau sudah pulang?" Tanya seulgi heran

"Ya. Tiba-tiba saja, aku merasa pusing. Jadi aku pulang" jawab sehun berbohong

"Kau mau mama mengurusmu?" Tawar seulgi

"Tidak usah, tidur sebentar saja pasti sudah mendingan" tolak sehun halus, dia memandang laki-laki paruh baya itu. Dia tidak tahu itu siapa, tapi seperti nya, itu orang yang di kirim chanyeol.

"Yasudah, kau istirahat saja ya" ucap seulgi, sehun mengangguk dan berlalu dari sana

Sehun berbaring di kamar nya, dia memegang ponsel dan mulai menekan-nekan layar untuk menghubungi seseorang

"Halo"

"Halo, siapa?" Tanya orang itu

"Ini sehun pa"

"Ah sehun, ada apa sayang?"

"Apa papa sedang sibuk?" Tanya sehun

"Tidak terlalu, kenapa?"

"Papa bisa pulang sekarang?" Tanya sehun lagi

"Huh kenapa?" Tanya kris

"Sehun tidak enak badan pa" ucap sehun pelan

"Oh benarkah?! Mama mu kemana?" Tanya kris, dari nada bicara nya, seperti nya dia khawatir

"Mama ada, dia sedang ada tamu. Sehun mau papa saja" ucap sehun

"Papa pulang sekarang"

"Iya pa" sehun tersenyum miring, mematikan sambungan telepon. Memandangi langit-langit kamar nya, untuk menunggu sang papa pulang.

○○○

Sudah 30 menit berlalu, sehun menunggu kris, tapi belum datang-datang juga. Sehun keuar dari kamarnya, dia menuruni tangga, dan mendengar suara bising. Dia pun mendekati sumber suara, yang berasal dari ruang tamu. Dia sudah dekat dengan ruang tamu, dia melihat seulgi sedang menangis. Dan tamu laki-laki paruh baya tadi, sudah babak belur, dia di dorong paksa oleh kris untuk keluar rumah.

Seulgi menangis histeris, dia menarik lengan kris, untuk berhadapan dengan nya.

"Kris, kau hiks salah paham. Itu tidak hiks seperti yang kau lihat" seulgi menangis sesenggukkan

"Salah paham! Salah paham, kau bilang?! Apa ini rencana mu hah! Kau menyakiti sehun, lalu menyakiti ku?!" Teriak kris murka didepan wajah seulgi

"Kita berpisah sekarang! Aku akan menceraikan mu!" Ucap kris mutlak

"Kris tidak!" Tolak seulgi

"Masih mending kau, tidak ku tampar dan ku seret keluar! Aku ingin kau yang melakukannya sendiri! Aku tidak ingin membuang-buang tenaga ku" ucap kris menunjuk seulgi

Seulgi menatap tidak percaya pada kris "Kris, kau salah paham. Dengarkan aku dulu" seulgi masih kukuh

"Salah paham apanya?! Dia itu mantan suami mu. Kau berciuman dengan nya didalam rumahku, dasar jalang! Apa kalian berdua bekerja sama hah, ingin mengambil semua hartaku?! Iya!!" Teriak kris murka, dia berlalu dari sana

"Kris kumohon, dengarkan aku dulu" ucap seulgi mengejar kris, menarik lengannya

Kris menepis tangan seulgi kasar "Kau harus pergi dari sini, dan bawa barang-barang mu. Ajak daniel juga, untuk pergi dari sini. aku tidak mau menampung anak dari seorang jalang yang licik!" Kris melanjutkan jalannya, untuk pergi dari situ. Seulgi jatuh terduduk, dia menangis sesenggukan menatap lantai marmer.

Sehun berjalan mendekat kearah seulgi "kenapa kau tega melakukan itu pada papa?" Tanya sehun, raut wajah nya terluka

"Tidak puas kah kau dulu menyakitiku?!" Lanjut sehun

Seulgi mendongak, dia langsung berdiri untuk berhadapan dengan sehun "Sehun, aku tidak seperti itu. Kau percaya padaku kan?" Tanya seulgi memegang kedua lengan sehun

Sehun melepas tangan seulgi pada lengan nya "Aku kira kau sudah berubah, tapi ternyata kau masih sama. Kau berubah baik, dan boom kau berbuat jauh, jauh sekali" sehun menggeleng pelan kepala nya, berjalan mundur menatap seulgi, lalu berbalik menuju kamar nya, bibir nya menyeringai.

Seulgi semakin menangis histeris "Ini hanya salah paham" Lirih nya pada diri nya sendiri.

○○○

Sehun sedang di depan kamar papa nya, membuka knop pintu itu yang ternyata tidak di kunci. Dia melihat papa nya, sedang duduk memunggungi nya. Sehun berjalan mendekat, berdiri di samping ayah nya, mengusap bahu itu pelan. Ayah nya mendongak menatap ke arahnya.

Mata ayah nya memerah seperti menahan tangis, otot-otot wajah nya juga ikut menegang.

"Pa, papa jangan sedih" ucap sehun

"Papa tidak sedih, sehun. Papa hanya kecewa dan sedikit marah" ucap kris pelan

Sehun menghela nafas, duduk di samping kris "Semua yang jahat atau pun licik, pasti akan terbongkar juga"

"Kau benar, papa kira dia sudah benar-benar berubah, tapi masih tetap saja jahat kepada kita" ucap kris menatap sehun

"Papa istirahat saja ya" ucap sehun

"Iya. kepala papa rasa nya, seperti ingin meledak saja" kris tersenyum tipis, dan langsung membaringkan tubuh nya pada ranjang kamar nya. tapi sebelum mata nya terpejam, dia melihat seulgi memasuki kamar nya

"Mau apa kau?" Tanya kris, dia mendudukan diri nya dan menatap seulgi tajam

"A-aku akan membereskan baju-baju ku" ucap seulgi menunduk

"Bagus, dan cepat pergi kau dari sini" kris, menidurkan diri nya kembali

"T-tapi, aku akan p-pergi nanti sore. Karena aku menunggu d-daniel" ucap seulgi seperti memohon

Kris bangun dari tidur nya "Sehun, papa ingin tidur di kamar mu" ujar kris, menatap sehun

Sehun tersenyum "Tentu pa, ayo" sehun dan kris meninggalkan seulgi, yang menangis lirih, sedang membereskan baju-baju nya untuk dimasukkan kedalam koper besar.

Sehun duduk dipinggiran ranjang, melihat ayah nya yang sedang tertidur pulas. Sehun tersenyum miring, dan ikut berbaring di samping ayahnya untuk ikut tidur.

"Aku menyayangi mu, pa" ujar sehun lirih, memejam kan mata nya, dan tertidur.





Tbc

Pengagum Rahasia (HUNKAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang