07. Cookies

5.4K 769 99
                                    

"Apa Mama butuh sesuatu?" Tanya Zeyu saat masuk ke dapur dan menemukan Mamanya tengah berkutat dengan alat masak.

"Apa Zeyu mau bantu Mama?"

Bocah itu mengangguk, "Mau!" Pekiknya antusias, tak lama kemudian dia menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Adik Zoey masih tidur, Zeyu tidak boleh berisik." Bisiknya pelan dengan wajah berseri.

Dan berakhir dengan Zeyu yang menjadi sasaran kegemasan sang Mama, "Tidak boleh membangunkan Zoey ya?" Tanya Lucy sembari mencubiti pipi bulatnya.

Zeyu mengangguk, "Biarkan Zoey tidur sama Papa, Zeyu mau habiskan waktu sama Mama berdua."

"Oke jagoan, kalau begitu kamu akan jadi asisten memasak Mama. Kamu bisa kan mengambil tomat dan kentang didalam kulkas?"

"Bisa," Jawabnya cepat, "Zeyu sering bantu Papa memasak, jadi Zeyu bisa bantu Mama mulai sekarang."

"Apa kalian selalu masak berdua?"

"Eum, Papa tidak suka ada orang lain dirumah jadi dia memasak sendiri. Sering keluar juga kalau Papa sedang malas."

Lucy mengangguk kecil, menggenggam erat pisau yang sedang digunakannya kemudian menghela napas panjang. Pasti Hyunjin dan Zeyu sangat kesulitan saat itu, dan dia malah memilih pulang ke keluarganya bahkan tanpa berpamitan.



"Tapi sekarang Zeyu senang karna Mama kembali," Celetuknya sembari mengeluarkan tomat dan kentang, "Kadang masakan Papa terasa hambar."

"Tapi Zeyu tetap senang dan bilang terima kasih kan pada Papa?"

Zeyu mengangguk, "Iya Mah, meski mengeluh sedikit." Ucapnya dibarengi kekehan kecil.








































"Kenapa kalian sudah bangun sepagi ini?" Tanya Hyunjin dengan wajah mengantuk dan rambut berantakan, digendongannya juga ada Zoey yang menunjukkan ekspresi dan rambut serupa.

"Kalian saja yang susah bangun." Jawab Zeyu dengan ekspresi datar.

"Zoey memang anak Papanya." Celetuk Lucy sembari tertawa kecil.

Hyunjin menimpali, "Dan Zeyu anak Mamanya."

Zoey sedikit memberontak membuat Hyunjin harus rela menurunkannya dari gendongan, segera saja gadis kecil itu berlari menghampiri Mamanya dan memeluk kaki Lucy erat-erat.

"Celamat pagi, Mama." Ucapnya, berpindah ke Zeyu dan memeluk perut Kakaknya itu.

"Celamat pagi, Kakak Jey."

Zeyu menunduk, menyamakan tinggi badannya dengan sang adik kemudian mengusak rambutnya, "Selamat pagi Zoey, mau Kakak bantu cuci muka?"

"Eum." Jawabnya dengan kepala diangguk-anggukan kecil.

Setelahnya Zeyu kembali mengandeng tangan Zoey menuju kamar mandi, membiarkan Lucy dan Hyunjin terdiam didapur melihat tingkah kedua anaknya yang begitu lucu dipagi hari.

"Mereka akan akur." Celetuk Hyunjin, memasukkan kentang goreng ke dalam mulutnya dan mengecup pipi Lucy sekilas.

"Kamu tidak membangunkanku." Keluhnya.

"Kamu kelihatan sangat nyenyak, aku jadi tak tega."

Hyunjin memeluk pinggang Lucy kemudian menyandarkan kepalanya dibahu sempit gadis itu. Kembali menghirup feromon manis yang selalu ia sukai sejak pertama kali bertemu Lunanya.

"Kamu kurus sekali, sayang." Ucap Hyunjin dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kamu juga." Respon Lucy, kembali fokus dengan kegiatan memasaknya meski sesekali diganggu oleh Hyunjin.

My Luna. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang