20. Darah silver pack

3K 591 84
                                    


Jangan lupa vote
dan komen💖






Hyunjin sejak tadi terus memajukan bibirnya, berusaha menahan kesal karna Lunanya yang tak kunjung peka akan perubahan moodnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin sejak tadi terus memajukan bibirnya, berusaha menahan kesal karna Lunanya yang tak kunjung peka akan perubahan moodnya.

Si Alpha terus mendengus, tapi seakan tuli, Lucy malah asik bermain dengan ketiga anaknya sambil sesekali tertawa senang. Hyunjin kesal, ternyata semakin banyak anak maka semakin sedikit waktu Lucy untuknya.

Hyunjin tidak berbohong kalau dia cemburu pada ketiga wolf cub itu, karna bagaimanapun Alpha dalam dirinya sangat posesif dan tidak ingin berbagi apalagi digantikan.

Terlebih dengan Luna seperti Lucy yang selalu fokus pada anak-anaknya, Hyunjin jadi terkadang merasa diabaikan.

"Apa kalian tidak mengantuk?" Tanya Lucy, membuat perhatian ketiga anaknya tertuju pada gadis itu.

Zoey mengangguk kecil, kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Zeyu dengan nyaman. "Mau bobo sama Mama, boleh?"

Mendengar permintaan Zoey, Hyunjin langsung mendengus lagi. Dan Zack mendengarnya.

"Bagaimana kalau kita tidur bersama? Kali ini kamu boleh tidur dikasurku." Tawar Zack, membuat Zoey mengangguk semangat.

Ini kesempatan yang jarang didapat, sebab Kakak kembarnya ini sangat benci tidur bersama.

"Ayo Kak, aku mau tidul sambil peluk Kakak!" Pekik Zoey semangat, Zack hanya mengangguk kecil lalu membantu Zoey turun dari kasur yang lumayan tinggi untuk ukuran badan mereka.

Kemudian Lucy menoleh pada Zeyu, dan anak itu menyengir lebar. "Aku mau menyusul mereka, takut kalau nanti mereka bertengkar lagi."

Yang diajak bicara hanya mengangguk, mencium puncak kepala Zeyu lalu membiarkan si putra sulung kembali ke kamarnya.

















"Apa kamu akan diam saja sepanjang malam?" Tanya Lucy, turun dari ranjang dan menghampiri Hyunjin yang terus bengong disofa.

Pemuda itu menoleh kemudian menyunggingkan senyum tipis, "Ada apa?"

"Kamu terus-terusan diam, apa ada yang menganggu pikiranmu?"

Hyunjin menggeleng, membawa Lucy ke pangkuannya dan memeluk gadis itu erat. Menghirup feromon manis memabukkan milik si Luna yang tak pernah berubah sejak saat pertama kali mereka bertemu.

"Yang menganggu pikiranku? Ya kamu."

Lucy mendecih sebal, kemudian menyandarkan pipinya didada Hyunjin. "Aku serius, Hwang. Kamu tidak biasanya diam begini, aku khawatir."

Hyunjin menundukkan kepalanya, kemudian terkekeh gemas saat melihat pipi chubby Lucy yang tampak semakin lucu karna tersandar didadanya.

"Kamu lucu sekali, bahkan setelah punya anak kamu tetap terlihat seperti bayi." Ucap Hyunjin, menciumi pipi Lucy sampai empunya merasa geli.

My Luna. (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang