Because I Love You

775 69 3
                                    

Seorang yeoja terlihat begitu kesal melihat kekasihnya tengah berdiskusi dengan beberapa wanita yang mendiskusikan tentang tugas kuliahnya. Beberapa kali yeoja itu mendengus kesal di balik tembok sambil meminum softdrinknya.

" tidak ada gunanya kau cemburu dan kau sendiri tidak menghampiri mereka" gumam seorang wanita berdiri di samping wanita yang tengah mengintip kekasihnya. Wanita yang sembunyi itu pun menoleh dan mendelik kesal.

"aku kesal sekali kenapa Yein beserta gengnya suka sekali berdekatan dengan Jungkook!! Aku kan cemburu" gerutu Yerim sambil mengerucutkan bibirnya.

"kau lupa kalau Jungkook itu mahasiswa kedokteran, selain itu ia adalah namja pintar dan populer karena ketampanannya. Wanita mana yang tidak tertarik coba?" ujar Suhyun pada Yerim. Yerim yang statusnya adalah pacar Jungkook hanya menahan emosinya dan pergi dari balik tembok tersebut bersama Suhyun.

Yerim kini berjalan di jalanan trotoar sambil membawa buku ditangannya, gadis itu menggerutu dalam hati mengingat kejadian siang tadi. Gadis itu sengaja tidak pulang bersama Jungkook karena ia ingin kekasihnya itu peka terhadapnya. Selama berpacaran dengan Jungkook lelaki itu sangat dingin dan pendiam bahkan mereka berkencan di toko buku atau tidak di kafe selain dua tempat itu yaitu di rumah Jungkook atau Yerim. Yerim selama ini membatin karena kekasihnya itu memang tidak romantis dan selalu saja ia yang mengajak berkencan. Tetapi terkadang Jungkook perhatian padanya jika ia sakit atau dirinya sedang marah, maka Jungkook akan meluluhkan hatinya.

Kedua mata Yerim berkaca-kaca menahan tangis beberapa kali ia menelan ludahnya. Puncaknya sekarang ia tidak mampu menahan emosinya, ia merasa cemburu. Selain itu dia hanyalah mahasiswa sastra korea dan bukanlah anak yang pintar,cantik atau terkenal seperti kekasihnya membuat dirinya merasa minder.

Yerim lalu menaiki bus dan duduk di jok barisan tengah dekat dengan jendela. Lalu gadis itu menghela nafas dan menatap pemandangan di luar bus. Untung saja bus ini tidak terlalu penuh bahkan hampir sepi karena hanya ada 3 orang penumpang termasuk dirinya. Tiba-tiba ia merasa mengantuk dan berkali-kali menguap. Karena tak kuat menahan kantuk akhirnya Yerim menutup kedua matanya dan kepalanya menyandarkan ke jendela.

15 menit kemudian seorang lelaki memasuki bus dan duduk di jok samping Yerim. Lelaki itu tersenyum saat melihat Yerim yang tertidur pulas dengan posisi kepala yang bersender pada kaca jendela. Lalu lelaki itu pelan-pelan menaruh kepala Yerim di bahunya agar tidak mengganggu tidurnya. Lelaki itu merasa bersalah pada wanita disampingnya itu,seharusnya ia peka dan mengerti apa yang dirasakan kekasihnya itu.

Yerim terbangun dari tidurnya setelah kepalanya terbentur pegangan jok. Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya setelah ia sadar selama perjalanan ia tertidur. Wanita itu menatap sekitar jalanan yang sepertinya ia terlewat. Tetapi keterkejutannya terjadi saat seseorang memegang tangan kirinya. Yerim menoleh dan mendapati Jungkook sedang tertidur di bahunya,gadis itu langsung berdegup kencang.

'kenapa Jungkook ada disampingku?' gumam Yerim dalam hati.

'bukankah aku tidak membalas pesannya dan sengaja pulang sendiri, tapi kenapa ia tahu aku ada disini?' batin Yerim dalam hati sambil menatap Jungkook yang memejamkan matanya.

Kemudian tangan Jungkook bergerak dan perlahan membuka kedua matanya dan menatap Yerim yang tengah menatapnya juga. Lalu gadis itu langsung memalingkan wajahnya dan melepaskan tangannya yang barusan ia tertaut dengan tangan Jungkook. Jungkook lalu merangkul bahu Yerim.

"kau mau kemana nona? Kau sengaja meninggalkanku sehingga kau pulang sendiri?"

"......" Yerim terdiam ia masih kesal dengan kejadian tadi di kampus.

Jungkook tersenyum dalam hati lalu ia memencet bel bus yang berada di samping Yerim. Kemudian bus tersebut berhenti dan membuat Yerim bingung, lalu lelaki itu menarik tangan Yerim untuk turun dari bus. Setelah turun dari bus mereka berhenti di halte dan di depannya terdapat hamparan laut yang luas. Bahkan hari pun mulai senja, tetapi Jungkook menarik tangan Yerim hingga mereka berhenti di depan pantai.

"Jungkook-ah...kenapa kita kesini? Bahkan rumahku sudah terlewat" ujar Yerim meminta penjelasan pada Jungkook. Lalu lelaki itu menoleh pada Yerim dan tersenyum manis, lelaki itu lalu menarik pinggang Yerim hingga jarak mereka pun semakin dekat.

"kook...apa yang kau lakukan?" tanya Yerim tergagap saat Jungkook menatapnya dalam.

Kemudian Jungkook membawa gadis itu ke dalam pelukannya, Yerim terkejut dan ia diam tak memberontak.

"maafkan aku....maaf jika aku selalu membuatmu kesal sekaligus cemburu. Kau tahu aku akan selalu mencintaimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Tidak terbesit sedikit pun dihatiku untuk berpaling darimu, karena aku takut kau akan meninggalkanku." Ujar Jungkook dengan serius lalu lelaki itu melepaskan pelukannya dan menatap manik kedua mata Yerim.

"maaf jika aku selalu berada di samping Yein untuk meluruskan kesalah pahaman ini akan kujelaskan sebenarnya...aku hanya berteman dengan minah. Dia selalu berkelompok mengerjakan tugas bersamaku, tidak hanya Yein ada juga Dahyun dan Mina yang ikut berkelompok denganku. Untuk teman lelakinya ada sewoon dan hyunjae mereka juga selalu berkelompok denganku. Hanya yang tadi kau lihat itu tidaklah benar...kau pasti berpikir bahwa aku selalu dekat dengan kawan-kawan minah dan membuatmu cemburu? Haha kami tadi sedang berdiskusi tentang tugas, karena kedokteran banyak tugas dan satu lagi mereka semua mempunyai pacar. Pacar Yein adalah Hyunjin dan ia berada di fakultas teknik, pacar Mina adalah mark ia sefakultas denganmu dan pacar Dahyun adalah Hanbin ia di fakultas komunikasi. Jadi sekarang apa sudah jelas? Dan pikiranmu tidak berpikiran negatif lagi?" jelas Jungkook

Yerim menatap Jungkook dengan mata berkaca-kaca kemudian menatap kedua matanya untuk mencari kebohongan tapi nihil ia bisa melihat kejujuran di mata Jungkook. Lalu gadis itu mengangguk dan segera memeluk erat Jungkook.

"maafkan aku...hikss aku memang kekanakkan dan selalu berpikir bahwa kau akan berpaling dariku. Aku sangat takut kau berpaling dariku, selain itu aku hanyalah wanita biasa saja aku tidak cantik,aku tidak pintar dan aku hanyalah anak dari fakultas sastra dan aku tidak-

"ssstttt...jangan merendahkan dirimu sayang. Tidak sama sekali tidak...kau tetap cantik di mataku, siapa bilang anak sastra jelek? Tidak buktinya kau meluncurkan sebuah novel. Di dunia ini tidak ada yang sempurna, aku menerimamu apa adanya dan menerima apa kelebihan dan kekuranganmu" jawab Jungkook meyakinkan. Yerim menganggukan kepalanya dan menatap Jungkook.

"maafkan aku...terima kasih sudah menerimaku apa adanya"

"jangan mengatakan hal-hal bodoh, aku sangat mencintaimu aku tidak ingin kau pergi dariku dan meninggalkanku"

"aku juga sangat mencintaimu Jungkook-ah"

Kemudian Jungkook tersenyum lalu lelaki itu memiringkan kepalanya hingga hidung mereka bersentuhan dan akhirnya mereka berciuman dengan matahari mulai tenggelam.

End



***

Terima kasih yang sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya ya?

Maaf kalo banyak typo

See you next up....

Story About Jungri (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang