Siklusnya begini. Dia datang hanya saat kesepian, setelah dia bosan, dia bisa pergi kapan saja dengan persetujuanmu atau tanpa persetujuanmu. Nanti, ketika dia merasa sepi, dia akan datang lagi. Meminta kesempatan untuk bersamamu, meski itu hanya tipu daya nya, menjadikanmu pelampiasan akan sakit hatinya pada wanita lain. Aku tak bilang kisah ini menyakitkan atau lebih tepatnya membuatmu tertekan. Hanya saja, ada sesuatu yang memang harus kau pahami tentang datang dan pergi dirinya. Percayalah ini akan menyakiti pihak yang merasa sudah sayang.
Merasa di abaikan itu pasti, merasa tidak di hargai itu pasti, merasa tak di anggap itu juga sudah pasti. Satu hal yang pasti, kau tak perlu meminta dia untuk tetap tinggal atau sekedar menetap. Dia tak akan melakukan itu padamu, layaknya landasan, kau hanya tempat pesinggahan.
Hati-hati dengan hatimu, karena patahnya bukan tanggung jawab dia. Sakitmu bukan hal yang dikhawatirkan baginya. Kau yang salah, kau yang bodoh. Semua perihmu adalah resiko yang harus kau terima ketika kau berani duduk dalam sangkar penuh duri yang kau pun tau itu menyakitkan.

YOU ARE READING
Sadar
القصة القصيرةMencintaimu memang bahagia, tapi melepasmu jauh lebih menenangkan.