09 | Trauma

55 3 1
                                    

Jika kamu merasa letih dan tidak bisa berdiri, semesta tidak akan membiarkanmu sendiri walau hanya sang sepi yang menemani.

-Lost-

🎹🎹🎹

"Aish, dimana anak itu." Kesal gadis blasteran itu saat memasuki kelas dan tidak menemukan sosok Yoongi dimanapun.

"Hei kau kenapa?" Teriak Shira ketika melihat raut wajah Hyera yang kebingungan.

"Shira-ya apa kau melihat Yoongi kemari? "

"eoh, anak itu? Aku tidak melihatnya. bukannya dia bersamamu tadi?" Tanyanya heran.

"Dia pergi meninggalkanku saat di kantin tadi."

"Yak anak itu! kalau ketemu kau harus memukul kepalanya." Mendengar jawaban Shira raut wajah gadis itu seketika berubah, ia terkekeh karena ulah sahabatnya.

"Aku harus pergi mencarinya lagi, dadah Shira-ya." Shira membalas dengan anggukan dan menyatukan jari telunjuk dan jempolnya sehingga membentuk lingkaran.

Hyera Pov

Aku berjalan cepat melewati lorong menuju kearah rooftop, tak tau mengapa pikiranku hanya tertuju ke tempat itu. Dibalik pintu putih ini, aku menarik engsel pintu untuk memastikan keberadaan seseorang yang sedang kucari.

Alih-alih mencarinya, aku malah menemukan atensi Hoseok yang sedang berdiri di pembatas sembari menolehkan pandangannya karena mendengar engsel pintu yang kubuka tadi.

"eoh, Hyera-ssi? sedang apa kemari?"

"A-aku sedang mencari seseorang, kau sedang apa disini?"

"Aniya, aku hanya menikmati keramaian kota Seoul dari atas sini. Sangat indah." Rambutnya terbang kesana kemari karena terterpa angin, ugh kenapa Hoseok sangat tampan dalam kondisi ini.

"Benarkah? bisakah aku ikut melihatnya?" Ia menganggukkan kepalanya atas jawaban.

Aku berjalan menuju arah pembatas, ikut memandangi keramaian, tampak banyak orang yang berlalu-lalang. Ini mengasyikkan, aku bisa melihat beberapa orang dengan kesibukannya dari atas sini. Kupikir kota ini akan lebih indah jika malam hari datang, mungkin akan banyak lampu-lampu yang cantik yang akan menerangi.

"Kau mau?" Kataku dengan menyodorkan salah satu roti yang kubawa yang diterima dengan senang hati oleh Hoseok.

"Thanks," Aku menganggukkan kepalaku pelan.

Kulihat ia membuka plastik yang membungkus roti itu dan memakannya sembari menikmati pemandangan. Aku juga mengikutinya, rasanya disini sangat bebas. Seperti hanya ada kau dengan angin yang ikut menenangkan pikiranmu. Tidak sadar tampaknya aku terlalu larut dengan keindahan ini.

 Tidak sadar tampaknya aku terlalu larut dengan keindahan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOST -mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang