Prolog

12.1K 348 11
                                    

Perempuan itu menatap lekat sosok laki-laki yang sedang memangku seorang bayi di kursi yang menghadap ke kaca tembus pandang. Terlihat dari netranya, bagaimana laki-laki itu mengusap lembut mulut sosok mungil yang sedang menepuk-nepukan kedua tangannya dengan selembar tisu basah yang baru saja di tarik dari tas bergambar perahu-perahu kecil berwarna navy dengan warna dasar putih.

Tidak lama, seorang perempuan paruh baya dengan pakaian khas pengasuh bayi datang dan membereskan semua barang-barang di atas meja. Sedangkan sosok laki-laki itu tengah tertawa sembari menduselkan hidung mancungnya ke atas pipi bayi yang terlihat kegelian itu. Di sela kekehannya, tangan mungil itu meraih-raih kaca mata yang bertengger membingkai sepasang netra yang terlihat sama tegasnya.

"Mba!" perempuan yang sedang berdiri di pembatas mall itu terjengit saat seseorang menepuk bahunya pelan.

"Ha, iya? Udah selesai, Fat?" tanya perempuan itu kepada seseorang yang sedang melempar senyum ke arahnya dengan anggukan. Setelahnya perempuan berkhimar biru itu memfokuskan pandangan kepada laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman menenangkan. Khas sekali.

"Maaf lama, Dek " kata laki-laki itu saat sudah berdiri di depan perempuan yang mengangguk tak apa.

"Nggak apa-apa, Mas..."

Ketiga orang itu berjalan, menuju ke bawah. Namun, mata perempuan itu masih sempat melihat ke dalam resto. Sayanyanya, sosok itu sudah tak ada. Meninggalkan sepasang bangku dan kursi yang sudah berganti pemilik sementara.

Batinnya bertanya, untuk apa laki-laki itu ada di sini? Setelah hampir tiga tahun, sosok itu masih sama. Yang berbeda adalah makluk mungil yang berada di dekapan laki-laki itu.

"Ada yang masih ingin di beli, De?" sebuah pertanyaan membuyarkan lamunan perempuan itu. Tanpa sadar, mereka bertiga sudah sampai di lantai paling dasar.

Dara menoleh, "Sudah Mas, nggak ada lagi..."

🌱

Prolognya dulu ya 😊

PERNIKAHAN IMPIAN √(PINDAH KE DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang