U

565 82 4
                                    

          Hujan turun cukup deras di sore ini, setelah mendung yang menutup sinar matahari sejak tadi pagi, kehangatan yang dirindukan tak tiba malah terganti oleh hawa dingin menusuk tulang.

          Suara gemercik air menemani langkah kaki kecil Joohyun yang berjalan di bawah payung hitam membelah dinginnya hujan ini, dengan senyum cerahnya menuju perpustakaan di seberang sana, bajunya basah karena berlari, namun ia tak peduli asal lelaki yang berdiri di dekat pintu masuk sana tak basah kuyup.

     “Oppa
          Sehun menoleh melepaskan earphone Yang sejak tadi menutupi telinganya. 

          Menghela nafas saat Joohyun berdiri di hadapannya dengan baju yang basah dan rambut berantakan, tubuhnya menggigil karena hawa dingin.

     “Kenapa hujan-hujannan ? Tunggu saja sampai hujan reda!” 
          Ucap Sehun kurang suka, ia menyodorkan sebuah sapu tangan untuk Joohyun.

          Joohyun menerima sapu tangannya, lalu meletakkan payung tadi di sudut lain, 

     “Kau tak membalas pesanku, aku khawatir takut kau sudah pulang padahal kau belum..”

     “Aku tak akan pulang disaat hujan turun deras seperti ini, aku tidak cukup bodoh seperti dirimu Joohyun”
         
          Setiap kata yang Sehun ucapkan masih terdengar dingin, bahkan terkadang menyakitkan, tapi kali ini ia lebih banyak berbicara tak hanya diam dan menjawabnya dengan deheman saja. Joohyun tersenyum dengan masih mengeringkan ujung rambutnya yang basah.

    “Terguyur hujan membuatmu jadi aneh“
          Sehun menghadap ke arah kiri lalu berjalan dengan membawa payung yang tadi Joohyun gunakan, meninggalkan gadis itu yang masih belum selesai mengeringkan rambutnya.

    “Oppa kemana tunggu aku” Sehun menoleh, dan berdiri sejenak.

     “Cepatlah aku lapar”
        
         Joohyun berlari menghampiri Sehun dengan senyuman manis yang tak pernah luntur

     “Kita ke ruang melukis saja, aku membuat makanan kesukaanmu Oppa”  

          Joohyun meraih lengan Sehun dan bergelayut manja membuat Sehun sedikit terperanjat.

     “Kau jadi lebih berani, bukan hanya panggilan saja yang berubah yah”

Joohyun tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih.

       “Untuk membuka hatimu apapun akan aku lakukan, aku menyukaimu Oppa sangat-sangat menyukaimu”
Sehun tersenyum getir

     “Tapi aku belum menyukaimu”

     “Belum berarti akan yah ?”

          Joohyun mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali di hadapan Sehun, memuat lelaki itu sedikit terkekeh, karena gemas.

      “Mungkin suatu hari nanti”
           Sehun mengusak rambut Joohyun gemas.

     “Oppa!”

     “Hmm apa lagi “

     “Rambutku jadi berantakan lagi, basah loh”

Hug Me {Sehun Irene}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang