4 | Petualangan Baru

712 142 27
                                    

"Soraru-san... Kau... Vampir?" Tanya [name] pelan.

Soraru terbelalak kaget melihat [name] yang kini berdiri di hadapannya. "Kalau iya... Lalu kenapa?"

[Name] menggelengkan kepalanya. "P... Pantas saja kau kuat sekali tadi..."

Soraru kaget. "Hanya itu komentarmu? Kau tidak lari? Kau tidak takut?"

"Tidak. Untuk orang yang menyelamatkan ku... Mengapa harus takut?" Jawab [name] santai.

Soraru terdiam. "Bahkan jika tujuannya hanyalah untuk darah?"

[Name] terdiam. "Entahlah, itu urusan lain... Kurasa."

Soraru menghembuskan napas lelah. "Terserah kau. Jadi, kau mau kemana setelah ini?"

[Name] tampak berpikir. "Kemana, ya? Aku juga tidak tahu, haha."

"Bodoh." Ucap Soraru sambil beranjak masuk ke dalam goa.

[Name] lantas tersinggung. "Apa?! Kau bilang aku bodoh?!"

"Un." Balas Soraru.

[Name] geram. "Kau selalu menyebalkan, Soraru-san! Tapi kau juga setelah ini mau kemana?"

Soraru berhenti berjalan. "Aku... Akan ke kerajaan temanku."

"VAMPIR JUGA?! AKU MAU IKUT!!!" Teriak [name] heboh.

Oke, itu ide terbodoh yang pernah Soraru dengar.

"Bodoh. Kalau kau mati bagaimana?"

"Aku akan melindungi diri. Jangan takut!"

Soraru menghembuskan napas lelah. Mengapa ia bisa bertemu dengan orang gila seperti ini? Entahlah, Soraru juga masih memikirkan ini.

"Terserah kau saja. Tapi sampai disana, berpura puralah menjadi budak ku atau mungkin 'hadiah' untuk temanku." Jelas Soraru.

[Name] mendelik. "Hah ap—" kemudian ia diam sebentar. "Oh, untuk penyamaran, toh."

Soraru hanya bisa menghembuskan napas lelah sekali lagi.

***

Langit menandakan pukul dua pagi, dan di hutan masih terasa gelap layaknya tengah malam. Tapi Soraru dan [name] terpaksa berjalan karena bahaya kalau mereka pergi saat matahari telah terbit.

"Soraru-san, kabut apa itu?" Tunjuk [name] kearah kabut tebal di depan mereka.

"Itu gerbang menuju kerajaan temanku. Ia adalah raja yang baik dan selalu memikirkan kehidupan rakyatnya. Sayangnya aku tidak terlalu suka sifatnya." Jelas Soraru.

"Eh raja?! Woah, hebat. Tapi jika kau tidak suka dengannya, kenapa malah kesini?" Tanya [name] sambil mendekati kabut tebal didekatnya.

Soraru belum menjawab, ia menarik tangan [name] dan membawanya masuk ke kabut tersebut. [Name] tak bisa melihat apa-apa tapi ia bisa merasakan memasuki dunia lain.

Lalu setelah dua menit berjalan dalam kabut, mereka akhirnya bisa melihat cahaya —lampu lampu redup kota.

"Itu karena... Ia teman pertamaku. Aku tidak suka dengan sifatnya terkadang, tapi disisi lain aku merasa sangat nyaman bersamanya." Ucap Soraru santai sambil tetap menarik— menggenggam tangan [name].

OUR DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang