Chapter 2

683 31 2
                                    

Haruno Sarada
.

.

.

Gadis bersurai hitam panjang dengan kacamata merah itu turun dari kereta bersama sahabatnya yang juga tak kalah cantik walau bekulit coklat pun, Rambut nya tersibak dan Sarada menyukai hawa yang menyibak rambutnya. Sejuk, itulah yang terpikir

"Ah, Sarada....aku lapar!!!" Keluh Chocho.

"Chocho, anginnya sejuk ya!" Ucap Sarada.

"Aku ingin keripik kentang...." Ucap Chocho memelas, melihat tingkah sahabatnya Sarada hanya terkekeh geli. Pasalnya sahabat dari kecilnya itu memang sangat suka keripik kentang, apalagi yang original.

"Apa ditasmu sudah tak ada?" Tanya Sarada.

"....hm..." Chocho memeriksa tasnya, lalu menggelengkan kepalanya.

Sarada hanya bisa terkekeh, jika tertewa begitu Sarada sangat cantik.

"HEI, DASAR BOCAH NAKAL.....KEMBALI KAU!!!!" Teriakan seorang petugas pada dua orang pemuda yang dikejarnya, mengalihkan perhatian Sarada.

"....hah???...." Ia merasa heran saja, masih ada anak nakal seperti itu.

"Cho-" saat Sarada menegur Chocho yang asik sedari tadi mencari Keripik kentangnya, seseorang lalu menabraknya.

Brukkkk.....

"Waaaaah" pekik Sarada, kedua tangannya tak sengaja mengait pada leher seseorang. Orang itu menahan punggung Sarada agar tak jatuh, mata onix Sarada berpandangan dengan mata kekuningan milik orang itu.

Orang itu tersenyum, "Maaf" itulah yang diucapkan orang itu.

"HEI, MITSUKI!!!" Teriak orang lain yang tadi menabrak Sarada, Mitsuki segera menurunkannya.

"Iya, BORUTO!!!!" Ucap Mitsuki lalu meninggalkan Sarada, gadis itu hanya bisa memandangnya. Entah kenapa mata indahnya tak asing dengan sosok yang tadi menabraknya, tapi entahlah. Sarada segera menyadarkan Chocho yang keasikan mencari Kripik kentangnya dan segera mencari rumah Dokter Tsunade, mereka meninggalkan stasiun.

.

.

.

Sudah hampir seharian Sarada dan Chocho mencari alamat dokter Tsunade, namun itu sulit ditemukan. Direstoran bertulis Ichiraku, Sarada dan Chocho kini beristirahat.

"Aaahh, Sarada dimana sih rumah nenek angkatmu?" Keluh Chocho.

"Hm....entahlah" ucap Sarada pasrah sambil menyangga dagunya.

"Dulu rumah Nenek Tsunade sangat besar dan-"

"Kau mencariku?Sarada?" Mendengar kata-kata itu, Sontak Chocho dan Sarada menoleh. Melihat sosok didepannya, Sarada berdiri terkejut.

"....K-kau, Nenek!!!" Sarada langsung memeluk Tsunade, dibalas pelukan Tsunade yang hangat.

"Maaf, sebelumnya ibumu memberitahuku...tapi Operasinya lama, jadi aku tak bisa menjemputmu..." Ucap Tsunade

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang