Hostage 10 : Last

3.9K 198 5
                                    

Pria pirang itu masih menggenggam erat setir kemudinya. Tatapan matanya terfokus pada arah depan. Sementara penumpang di sampingnya hanya terdiam. Sesekali air matanya turun memikirkan putra kesayanganya.

Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal membuyarkan konsentrasi keduanya. Naruto yang menerima panggilan itu.

"Hallo .. "

Pria Uzumaki itu terkejut saat mendengar siapa yang menelfonya. Suara yang sempat membuatnya muak beberapa tahun lalu. Tebakanya benar, Shion masih hidup.

"S-Shion!?", jawabnya terkejut.
"Wuh, apa kau terkejut? Hahaha!"
"Bukankah kau seharusnya mati!?"
"Mati? Hahaha! Tak ku sangka kau akan percaya akan berita palsu tentang kematianku"
"Apa yang kau mau!?"
"Yah, aku sebenarnya masih mencintaimu. Untuk itu aku menelfonmu, dan oh ya apakah ini anakmu?"

Panggilan itu teralihkan menjadi panggilan video. Tampak Bolt yang tengah tak sadarkan diri dan terikat pada kursi. Naruto sangat terkejut melihatnya. Ia menepikan mobilnya dan langsung berteriak murka pada panggilan itu.

"KEPARAT KAU!!", bentaknya.
"Waw, kau membentakku? Hemm, apa yang akan terjadi jika aku nyalakan ini?"

Shion menunjukkan sebuah tuas listrik. Tuas itu terhubung pada tali yang melilit tubuh Bolt. Naruto makin murka dibuatnya. Perbuatan Shion pun makin menjadi-jadi.

"Apa yang kau inginkan, jalang!?"
"Tenang saja, aku takkan meminta hartamu. Yang aku minta hanyalah, dirimu"
"Apa maksutmu!?"
"Ceraikan istrimu, dan hiduplah bersamaku. Akan ku lepaskan anak ini"
"Bagaimana kau bisa-"

Panggilan itu diputus sepihak oleh Shion. Naruto makin gelisah dibuatnya. Belum genap seminggu ia hidup bersama Hinata, tetapi ia terus menerima cobaan yang menganggu hubunganya. Apakah ini karma untuknya?

Ia segera menghubungi Shikamaru dan meminta teman-temanya untuk berkumpul. Perasaanya semakin gusar dan tidak karuan.

---

"Benar dugaanku! Shion masih hidup!"

Naruto benar-benar emosi saat ini. Bahkan ia beberapa kali menggebrak meja. Hinata hanya bisa memeluknya. Berharap suaminya akan tenang.

"Apa dia meminta tebusan?", tanya Sai.
"Tidak, tetapi dia memintaku untuk menceraikan Hinata"

Semua orang mendelik tak percaya. Bahkan Hinata segera melepaskan pelukanya dari Naruto. Wajahnya memanas dan ingin segera menangis.

"Jika itu yang dia inginkan .. "
"Maka ceraikan aku, Daddy"
"Apa!? Tidak! Kita baru saja menikah, Hinata. Pasti ada cara lain untuk memancingnya keluar"
"Aku hanya ingin anakku selamat"

Hinata pergi meninggalkan ruangan. Wanita cantik itu menangis, karena dirinya harus kembali berpisah dengan Naruto.

Melihat kondisi yang semakin panas, Shikamaru dan Sai mulai angkat bicara. Kedua pria itu sepertinya memiliki rencana lain untuk memancing Shion.

"Aku telah berdiskusi dengan Sai. Dan aku menyarankan agar kau memancing wanita itu dengan dokumen palsu", ucap Shikamaru.
"Mungkin ia bisa memperdayai kita, tapi kita haruslah lebih cerdik dari dia. Selain itu, kita bisa bekerja sama dengan polisi, tentunya harus dengan sogokan. Karena kita juga sasaran para polisi", tambah Sai.
"Jika Shion meminta bukti lain, apa yang harus kita lakukan?", tanya Sakura.
"Itu biar kami yang urus"

Hostage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang