Menjauh adalah cara terbaik agar hidupmu lebih tenang tanpa gangguan.
Seperti yang tengah Hinata lakukan saat ini. Ia jatuh cinta dengan Naruto dalam waktu kurang dari sebulan, semenjak ia dibawa paksa. Dan rasa itu mengganggunya dan membuatnya jengkel.
Cukup konyol jika seorang Hinata yang awalnya menolak mentah-mentah saat dibawa Naruto, yang kemudian berbalik dan mendadak jatuh cinta denga pria sadis itu.
Maka, untuk menguapkan rasa jatuh cintanya yang rancu, ia memilih mendirikan bisnis untuk mengalihkanya. Sebuah bisnis klub malam.
Klub ini ia namai Natakura, akronim dari panggilanya dan Sakura. Klub malam tidak akan laris tanpa ada esek-esek didalamnya, maka ia membuka lowongan bagi para pelacur yang menganggur untuk mengisi bagian tersebut.
"Kau tau, Hinata? Bisnis ini tidak buruk juga", puji Sakura.
"Yah, aku bisa berterima kasih kepada Orochimaru-san, yang telah memberiku inspirasi dalam bisnis ini"
"Ah yaa"Mereka bersulang untuk merayakan kesuksesan bisnis haram ini.
Bisnis ini telah berjalan kurang lebih enam bulan lamanya. Pengunjungnya sendiri rata-rata anggota mafia. Tak ayal jika klub ini dikenal cepat di kalangan gahar tersebut.
"Bisnis ini luar biasa! Dan ini juga bagus untuk perbaikan jiwamu kan, Hinata?"
Sakura mulai mabuk dan tak sadar. Akhirnya, Hinata memapahnya menuju private room.
Meskipun Hinata meminta private room untuknya dan Sakura, tetap saja ada orang iseng yang memasuki ruangan tertutup ini. Seperti pria pirang ini contohnya. Bersidekap di dekat meja tamu, dengan menampilkan senyuman maut yang membuat jantung wanita manapun berdesir.
"Permisi, Tuan. Ini ruang privasi kami", usir Hinata halus.
"Hoho, ruang privasi ya? Tak berbeda jauh dengan ruang privasi kita di mansion kan, Hi-Na-Ta"
"Apa maumu, Uzumaki!", suara Hinata mulai meninggi.
"Wo wo, tenanglah, Nona Manis. Aku kesini hanya untuk berkunjung, bukan untuk mengacaukan bisnismu"Keributan kecil yang tercipta membuat Sakura bangkit dan mencoba untuk sadar. Sakura kembali tertidur lantaran pusing yang benar-benar mengganggu kepalanya.
"Kau memanfaatkan uangmu dengan sangat baik", puji Naruto.
Hinata mengepal kedua tanganya. Menahan hasrat untuk tak meninju pria sialan di hadapanya itu.
Naruto mendekatkan wajahnya, hingga berjarak beberapa senti dari wajah Hinata. Rona merah alami terlihat di kedua pipi gembilnya yang agak menirus. Deru nafas pria ini benar-benar mengacaukanya. Membuatnya bernafsu ingin mencium bibir seksi kecoklatan itu.
"Katakan jika kau mencintaiku"
"..."
"Jika iya, cium bibirku dalam-dalam. Dan jika tidak, mari bercinta"Seketika Hinata tersadar akan tawaran yang Naruto berikan. Ia masih tak berubah, lebih mengedepankan nafsu ketimbang perasaan.
"Tawaran konyol macam apa ini?!"
Pekikan Hinata kembali membangunkan Sakura. Naruto buru-buru pergi. Sebelum meninggalkan ruangan, Naruto memberikan sebuah ciuman singkat di bibir Hinata.
"Uhh, apa yang terjadi?"
"Nope"Hinata memberikan air putih dan penawar mabuk. Ia bersyukur Sakura tak melihat kejadian ini.
---
"Kau tau, Sakura? Pria itu semakin membuatku kesal!"
"Siapa? Tuan Uzumaki?"
"Uh huh"Hinata mengaduk-aduk sarapan paginya. Bisnis malam membuatnya hidup seperti kelelawar. Membuatnya bosan dan jenuh.
"Hei! Ada apa?"
"Tidak ada. Hanya merasa jenuh"
"Ah ya, terkadang kita perlu merasakan jenuh untuk melupakan sesuatu. Aku tau semalam kau berdebat dengan Tuan Uzumaki"
"Tapi ini terlalu membosankan"
"Ya begitulah, anggap saja rasa jenuh sebagai godaan dalam usahamu. Semakin kuat kau menahanya, semakin dekat dengan hasil yang kau raih"
"Aku mau mandi"Sakura hanya tersenyum menanggapi tingkah kekanakan temanya itu. Begitulah Hinata, keras kepala.
Tok .. Tok ..
Sakura menghentikan sejenak acara memasaknya. Melangkah cepat menuju pintu depan, memastikan siapa yang bertamu.
"Tuan Uzumaki?", Sakura mengintip.
Sakura bimbang. Ia hanya mematung di belakang pintu.
"Siapa yang datang, Sakura?"
"..."Hinata berjalan menyusul Sakura. Membukakan pintu tanpa berpikir untuk memakai baju terlebih dahulu.
"Hai!", sapa Naruto.
"Kau!?"Naruto beringsut masuk begitu saja. Tanpa berpikir siapa tuan rumah sebenarnya.
Sakura masih terdiam. Otaknya masih belum terhubung dengan apa yang terjadi saat ini. Tiba-tiba seorang pria menyapanya.
"Hai Sakura!", sapa Sasuke ceria.
"EHH!?"Sakura tidak mengenal siapa lelaki ini. Ia akui jika lelaki ini begitu tampan dan memesona. Tapi bagaimana bisa lelaki itu mengenalnya? Sedangkan ia tak mengenal lelaki itu.
"Mau jalan-jalan?", ajak Sasuke sambil tersenyum.
"Kyaaa, pria ini menggemaskan sekali!", batin Sakura.
*oke kembali ke Naruto & Hinata.
"Apa yang kau inginkan, Uzumaki"
"Aku hanya ingin bermain denganmu. Apa itu tidak boleh?"Hinata di hadapan Naruto dengan masih berbalut handuk. Tanganya terus memainkan lilitan handuk itu. Seperti sengaja menggoda Naruto.
"Kau menggodaku?"
"Tidak"
"Ya, kau menggodaku"
"Tidak"
"Akui saja jika kau menggodaku"
"Jangan membuat kesimpulanmu sendiri, Uzumaki"Geram, akhirnyaa Hinata sengaja melepaskan handuknya. Melangkah anggun kemudian duduk di paha Naruto.
"Kau menginginkan tubuhku, kan?", bisik Hinata.
"Of course, Baby"
"I think, I wanna back to you, Daddy"Akhirnya, kedua anak manusia itu berciuman. Sangat dalam dan basah.
"Waw! Kau beruntung mendapatkan dada besar itu, Naruto!", celetuk Sasuke tiba-tiba.
Hinata dan Naruto tersadar dari pangutan mereka. Wajah Sakura memerah melihat adegan gila yang dilakoni sahabatnya itu.
"Akan lebih baik jika kita bermain di kamar, Daddy", bisik Hinata.
Hinata pergi menuju kamarnya, kemudian disusul oleh Naruto. Sakura masih mematung tak percaya. Bahkan darah segar mengalir dari hidungnya.
"Sakura? Kau tak mengganti bajumu? Ayo kita jalan-jalan", rengek Sasuke.
"KAU MENGGEMASKAN SEKALI, TUAN!", teriak gemas Sakura.Gadis itu pun menuju kamar dan mengganti pakaianya. Dan gadis itu putuskan untuk jalan bersama pria baru yang menggemaskan itu.
-To Be Continued-
Holla Bosque!
Balik lagi nih!
Yah dan karena nyaris buntuk ide, akhirnya aku masukin sesuatu yg garing dalam chapt ini.
Semoga kalian suka ya! :*
Thank You!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hostage (End)
FanficHyuuga Hinata : "Biarkan aku pergi, aku tak bisa bertahan di tempat ini. Ini seperti neraka bagiku" Uzumaki Naruto : "Kau milikku, kau harus mematuhi semua aturanku! Jangan pernah mencoba lari, jika tak ingin mencicipi hukuman dariku" Warning! - Men...