Korea Selatan, menjadi tempat terpilih oleh namja mungil keturunan china yang ingin mengadu nasib oh bukan lebih tepatnya mencari keberuntungan untuk menyambung hidupnya. Dengan hanya membawa bekal IQ yang lumayan tinggi, namja mungil ini mencoba keberuntungannya di negara gingseng ini.Disinilah dimulai kisah Huang Renjun yang terlahir dari dunia kurang mampu, ayahnya hanya sebagai tukang parkir di pasar umum di daerahnya, sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai buruh cuci, dan renjun mempunyai 2 adik yang masih dalam tahap tidak mengerti dengan keadaan orang tuanya. Keadaan ini lah yang membuat renjun ingin mengadu nasibnya, merantau ke negara gingseng untuk mendapat pekerjaan yang lebih layak. Tentu saja ibunya serta ayahnya pun sangat keberatan jika ditinggal olehnya, siapa yang tega huang renjun yang baru berusia 18 tahun harus mengadu nasib di negara orang.
Bukan huang renjun namanya jika mengiyakan penolakan orangtua nya untuk bekerja di luar negaranya, meskipun itu terjadi ia akan tetap pergi, dengan pendirian yang Teguh dan semangat yang cukup prima ia tega meninggalkan keluarganya demi mengubah nasib mereka.
"Ma, aku berjanji kita akan hidup layak setelahnya." ucap renjun untuk meyakinkan mamanya.
"Tapi nak, usia mu belum legal bagaimana bisa kau menyambung hidupmu disana?" tolak mamahnya dengan tangisan yang menurut renjun sangat mengharukan.
"Benar nak, papa akan bekerja lebih giat lagi untuk menghidupi keluarga kita, kumohon jangan pergi." putus papa renjun yang juga menolak gagasan renjun untuk merantau ke negara gingseng.
"Pa, ma, renjun akan baik-baik saja, percayalah." sangga renjun agar orang tuanya tidak terlalu khawatir.
"Tapi kau itu anak papa, kau masih tanggung jawab papa, biar papa saja yang bekerja nak." ucap papa renjun.
"Tidak pa, renjun mohon, keputusan renjun sudah bulat, renjun ingin mencoba keberuntungan renjun pa."
"Renjun janji, renjun pasti mengubah semuanya."
Begitulah kiranya obrolan orang tua dan anak kesayangan nya, yang ingin mengubah kehidupan orang tuanya tapi tidak mendapat restu, tapi tetap saja renjun ya renjun meskipun orang tuanya menolak, ia akan tetap saja pergi.
Renjun mulai mengemasi barang-barang yang ia rasa sangat di perlukan di korea untuk membantu dirinya, renjun sudah menghubungi teman dekatnya yang juga mengadu nasibnya di korea, dan saat ini dia sudah menuju kesuksesan yang sudah bisa dibilang cukup.
"Bagaimana lin, sudah kau tanyakan kepada atasan mu, apa masih ada lowongan pekerjaan di perusahaan tempat kau bekerja?"
"Oh nee ren, aku sudah menanyakannya, bos bilang kau harus menemuinya terlebih dahulu."
"Baiklah lin, kau tunggu aku di bandara setelah ini aku akan berangkat."
"Apa orangtua mu sudah setuju kau akan ke korea ren?"
"Anggap saja sudah."
"Ren, ren halo, renjun?"
Yaps, renjun sudah memutuskan arus panggilannya.
"Pa, ma, renjun berangkat maaf renjun tidak berpamitan secara formal tapi jika renjun melakukan itu mama dan papa akan mencegah renjun pergi. Maka dari itu, dari pada itu terjadi renjun lebih memilih menulis surat ini. Renjun hanya minta doa mama dan papa, semoga renjun selalu dalam lindungan Tuhan. Dan juga kalian jangan khawatir, disana renjun bersama guanlin, teman kecil renjun yang sangat di sukai mama, jadi saat ini renjun minta izin semoga renjun di beri keberuntungan yang luar biasa oleh tuhan.
I love you ma, pa. Renjun janji, renjun akan pulang membawa kesuksesan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Slave🔞 X Noren
Teen Fiction"Lihat saja kau akan berlutut di hadapanku Ren." -jn. "Amit-amit punya atasan kaya dia." -rj. BxB, Yaoi, Noren! jangan sampai salah lapak:v maaf jika banyak typo.:) Happy reading~~ -Feshn