'Aku tidak ingin yang lalu, terulang kembali.'Paginya renjun bangun dari tidurnya karena gangguan sinar matahari yang menembus jendela yang masih tertutup tirai berwarna putih terang. Ia melihat kearah samping kanannya, 'kenapa kosong?' batinnya, jelas sekali di ingatannya jeno sedang tidur bersamanya semalam suntuk, tapi kenapa pagi ini ia tidur sendirian? Dan tempatnya pun sudah sangat rapi, tangan renjun pun sudah tidak terikat di kepala ranjang, bukankah semalam masih terkait dengan kepala ranjang? 'Mungkin aku melupakan sesuatu, karena terlalu lelah.' pikirnya.
Renjun pun mencoba turun dari ranjang dengam hati-hati karena bagian bawahnya masih terasa perih, tapi ia tidak putus asa, ia pun mencoba berjalan ke lamar mandi guna membersihkan dirinya yang sangat bau dan lengket.
"Aww, perih sekali." pekik nya.
Dengan usahanya yang tak sia-sia, ia berhasil meraih knok pintu kamar mandi, kemudian ia segera membersihkan seluruh tubuhnya. Setelah semua nya beres, dan bagian bawahnya juga sudah sedikit mendingan karena salep yang ia gunakan. Renjun memulai paginya dengan membersihkan seluruh ruangan yang digunakan beradegan panas olehnya dengan tuannya.
"Apa dia sudah pergi bekerja yah? Tapi kenapa tidak membangunkan ku? Apa dia tidak sarapan juga? Atau dia masih marah terhadapku?" rancau renjun sembari membersihkan kamar jung jeno.
Setelah semua beres, renjun keluar dari kamar tersebut dan segera menuju dapur untuk membuat sarapan, siapa tau tuan nya masih ada dirumah.
"Ini masih sangat pagi, mana mungkin jeno sudah berangkat ke kantor." gumamnya sambil menuruni tangga dengan hati-hati.
Sesampainya di meja makan, ia melihat punggung bidang milik tuan nya di balik meja pantry, sepertinya sedang memasak.
"Tuan jeno?" sapanya.
"Ahh ren, sudah bangun? Aku sedang memasakkan mu sandwich, duduklah sebentar lagi selesai." jawab jeno.
"Tuan tidak perlu melakukan hal itu, biar saya saja yang melanjutkan." kata renjun sambil berjalan menuju kearah jeno.
"Aku bilang duduklah, sebentar lagi akan selesai." jawabnya dengan tidak menoleh ke arah renjun.
"Ahh baiklah." pasrah renjun kemudian duduk di meja makan.
"Apa mark hyung belum bangun tuan?" tanya renjun.
"Panggil aku jeno, hanya ada kau dan aku." jawab nya.
"Ahh nee." kata renjun.
"Semalam mark hyung, mengirimi ku pesan, katanya ia tidur di apartemen kekasihnya." jelas jeno dan di angguki oleh renjun.
"Ahh begitu." jawabnya.
Jeno pun sudah selesai dengan acara memasak sandwich nya, kemudian ia berjalan kearah renjun sambil membawa satu piring berisi sandwich berukuran sedang dan di tangan yang satunya ada satu gelas susu coklat hangat.
"Sudah selesai, makanlah." kata jeno sambil menyodorkan yang ia bawa kepada renjun.
"Kenapa hanya satu? Lantas bagaimana dengan mu?" tanya renjun.
"Kau tak usah memikirkan ku, kau hanya perlu sarapan dan minum susunya." jelasnya.
"Tapi kau tuan ku, harusnya aku yang merawatmu." kata renjun.
"Kalau begitu, maukah kau menyuapiku juga?" goda jeno dengan senyum smirknya.
Pertanyaan jeno pun langsung mendapat anggukan antusias dari renjun. "Tentu saja, kenapa tidak?" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Slave🔞 X Noren
Jugendliteratur"Lihat saja kau akan berlutut di hadapanku Ren." -jn. "Amit-amit punya atasan kaya dia." -rj. BxB, Yaoi, Noren! jangan sampai salah lapak:v maaf jika banyak typo.:) Happy reading~~ -Feshn