"Daddyhhh, akhhh."Pekik renjun akibat ulah vibrator yang semakin menumbuk keras hole bagian dalamnya.
Sedangkan jeno yang sedang memikirkan berkas yang dimaksud mark, hingga melupakan sesuatu yang begitu penting, yah ia melupakan kesayangannya yang saat ini sedang mengerang kesakitan. Pasalnya jeno dengan tidak sengaja menekan tombol faster pada remote control dan tentu saja ia meninggalkan renjun menuju ke ruang kerjanya.
Setelah jeno sampai di ruang kerjanya, ia segera meletakkan remote control -yang semula ia pegang- ke sembarang tempat, kemudian ia menduduki kursi kebanggaan nya, membuka laptopnya kemudian mulai menjelajahi isi laptop guna menemukan berkas yang mark maksud. Tapi ia tidak menemukan berkas tersebut, kemudian satu ingatan terbesit di kepalanya.
"Ahh benar juga, bukankah aku menyerahkan berkas tersebut kepada renjun, untuk menyalinnya kedalam flasdi..."
"ASTAGA!! Aku melupakannya." potongnya saat ia mengingat renjun yang tengah beradu kekuatan dengan vibrator didalam holenya.
Jeno pun segera keluar dari ruang kerjanya, menuju kamar dimana renjun berada. Jeno benar-benar mengutuk dirinya atas semua kelalaian nya terhadap kesayangan nya.
"Ren, maafkan aku ren, ku mohon maafkan aku." gumamnya disepanjang ia berlarian di koridor menuju kamar sex mereka. Sesampai didepan pintu, mulut jeno sempat berkomat-kamit agar renjun tidak memarahinya. Lalu dengan mantap ia membuka pintu tersebut dan benar saja disana sudah terlihat renjun yang terlihat sangat lemah, karena telah melakukan pelepasan yang entah jeno pun tidak tahu yang ke berapa kalinya. Melihat renjun dengan keadaan seperti itu, sontak jeno menghampirinya kemudian memeluknya dengan erat, jangan lupakan vibrator yang masih menempel pada holenya.
"Ren, maafkan aku, aku telah melupakanmu, gara-gara telfon dari mark hyung yang menanyakan berkas perusahaan, aku langsung fokus pada satu kegiatan tersebut, hingga aku melupakan mu." jelas jeno panjang lebar masih mendekap erat tubuh renjun yang semakin melemah, serta air matanya yang tertahan membuatnya terlihat sangat mengenaskan.
"Ehmm, tak apa dadhh, tapi akhh bisakah kau melepas sesuatu dibawah sana, itu akhh sungguh menyiksa dadhh shh.." jawab renjun dengan sisa suaranya dan sedikit desahan kesakitan ditambah dengan senyuman manis yang mulai memudar.
"Vibrator nya." pikir jeno, kemudian ia dengan cepat menarik benda tersebut dari hole milik renjun, kemudian membuangnya ke sembarang tempat.
"Sudah tak apa, aku sudah mengeluarkan nya." kata jeno kembali memeluk tubuh lemas renjun.
"Terimakasih dad, itu membuatku senang. Bisakah kau membiarkan ku beristirahat? Aku sungguh lelah." kata renjun semakin lirih.
"Baiklah kau istirahat saja, tapi bolehkah aku tetap memelukmu seperti ini?" tanya jeno tapi tidak mendapat tanggapan dari renjun pasalnya ia sudah menuju ke alam mimpi nya.
"Maafkan aku ren, aku benar-benar minta maaf." kata jeno yang tanpa henti menciumi wajah renjun yang lemas serta pucat.
"Mungkin lebih baik besok saja aku menanyakan berkas itu kepada mu ren." pikir jeno kemudian ikut terlelap di samping renjun.
---
Renjun terbangun dari tidur lelapnya, ia merasakan sakit disekujur tubuhnya terutama di bagian bawahnya. Terasa sangat sulit bahkan hanya untuk meregangkan tubuhnya saja ia tidak sanggup.
"Apa aku sungguh tidak bisa berjalan akibat semalam?" batin renjun sedikit ketakutan. Kemudian ia melihat kearah samping, tempat jeno tidur bersamanya semalam, tapi renjun tidak menemukan seseorang disana melainkan hanya sebuah notes kecil di atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Slave🔞 X Noren
Novela Juvenil"Lihat saja kau akan berlutut di hadapanku Ren." -jn. "Amit-amit punya atasan kaya dia." -rj. BxB, Yaoi, Noren! jangan sampai salah lapak:v maaf jika banyak typo.:) Happy reading~~ -Feshn