PART 07

457 28 5
                                    

Deras hujan membasahi Ibukota, langit terlihat sangat gelap berwarna abu-abu. Pemilik mata elang itu terlihat sangat tidak tenang, urat lehernya terlihat jelas sesekali ia berdecak kesal. Beberapa karyawannya tidak berani untuk masuk kedalam ruang kerjanya, bahkan asistennya tidak berani untuk mengganggunya. Matanya menatap kearah foto gadis yang terlihat tersenyum manis dilayar ponselnya, ia menatap nanar foto itu. Regan mengacak rambutnya frustasi, sudah tiga hari ini dirinya tidak bisa menemukan keberadaan Gaura. Ia tidak menyangka kalau Gaura sangat pandai menghilangkan jejaknya.

"Sialan! Sebenarnya lo ada dimana Gaura. Hanya lo gadis yang bisa buat gue jadi segila ini, gue terlalu meremehkan lo."

Regan mengepalkan tangannya, ingin rasanya ia memukul seseorang.

"Siapapun orang yang bantuin lo kabur, gue ngga akan segan bikin dia berakhir ditangan gue sendiri. Sekalipun mereka keluarga lo, Gaura."

Terlihat sisi gelap Regan yang terpancar, ia hanya menginginkan Gaura Althanasia, ia tak menginginkan gadis lain. Hanya gadis itulah yang mampu membuat Regan menjadi segila dan sefrustasi ini. Kehilangan Gaura, membuat Regan semakin berubah.

"Orang itu pintar menghilangkan jejak kepergian Gaura." ucap Shaka

"Gue nyerah, Shaka. Gue ngga bisa lagi cari keberadaan Gaura." ucap Reksa

"Jangan gila lo, Reksa! Kalau lo nyerah, gimana sama keadaan Regan. Semenjak Gaura menghilang, Regan jadi berubah drastis, bukan lagi Regan yang gue kenal." ucap Jesslyn

Mereka bertiga tengah berada didepan ruangaj Regan, sudah satu jam Regan mengurung diri didalam ruang kerjanya. Mereka tidak ingin Regan melakukan tindakan konyol lagi, kemarin Regan harus di larikan kerumah sakit karena overdosis alkohol.

"Langit resort, yang berada di puncak Bogor. Setahun yang lalu, Gaura membeli salah satu villa yang berada disana."

Suara Jendra mengalihkan perhatian mereka, pria paruh baya itu berjalan mendekati mereka di dampingi oleh Abhiseva. Orang kepercayaan Jendra, Abhiseva lelaki yang kerap disapa dengan panggilan Seva itu sudah berkerja dengan keluarga Shailendra selama tujuh tahun ini. Usia Seva kini memasuki, dua puluh sembilan tahun.

"Maksud, Om Jendra ?" tanya Jesslyn

Jendra tersenyum, "Jauh sebelum kalian mengenal Gaura. Saya sudah lebih dulu bertemu dengan gadis itu, saat saya sedang mencari villa di daerah puncak Bogor itu. Dan kebetulannya, Gaura membeli villa milik teman saya yaitu Adhitama. Gadis itu cukup menarik perhatian saya saat itu, karena Gaura membeli villa dengan alasan menjadi tempatnya untuk bersembunyi."

"Astaga, ternyata Gaura masih ada di Indonesia. Reksa, pikir Gaura udah keluar negri." ucap Reksa merasa lega

"Kalau begitu kita bisa kesana besok." ucap Shaka

"Kalian tidak bisa kesana dengan mudah, Shaka. Saya yakin, Mahesa memperketat penjagaan disana." ucap Jendra

"Mahesa ? Kaka tiri Gaura." gumam Shaka

"Gaura punya saudara tiri ?" tanya Jesslyn

"Mahesa Dee Gasendra, putra tunggal dari Narapati Dee Gasendra. Pria yang usianya berbeda dua tahun dengan saya, menikahi Arin ibu dari Gaura." ucap Jendra

UNCONDITIONALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang