Sungjin pov
.
.
.
Apa itu cinta?
Ini pertanyaan besar bagiku.
Kalian pernah jatuh cinta?
Apa cinta selalu diikuti dengan patah hati?
Kupikir aku baru saja mengalaminya.
Cinta pertamaku. Patah hati pertamaku.
Kim Jieun.
.
.
.
Aku bertemu Jieun pertama kali saat Wonpil mengundangku untuk melihat recital pianonya. Dia bilang kalau dia akan duet dengan seorang gadis dan aku cukup penasaran dengan itu. Tapi tak pernah terpikir kalau gadis itu ternyata mampu menyihirku. Dia cantik sekali. Aku seperti dihipnotis oleh kecantikannya. Apalagi dia memainkan piano dengan sangat emosional. Itu recital piano terindah yang pernah kulihat.
Setelah pertunjukan selesai, aku langsung bertanya pada Wonpil siapa rekannya dalam duet piano itu dan Wonpil memberitahu bahwa namanya Jieun. Sejak saat itu nama Jieun terpatri di benakku. Tapi sayangnya, saat aku meminta Wonpil untuk mengenalkanku dengannya, Wonpil terlihat enggan. Mungkin dia juga punya perasaan pada Jieun. Aku sendiri tak kaget. Gadis itu benar-benar pencuri hati.
Jadilah aku menekan perasaan ini. Ah, mungkin ini cuma kekaguman sederhana, pikirku. Tapi ternyata takdir mempertemukan kami lagi. Tanpa sengaja, aku dan Wonpil diterima di sekolah yang sama dengan Jieun. Jieun memanggil Wonpil penuh semangat saat dia melihat Wonpil di koridor. Dia mengatakan bahwa dia sangat senang berada di sekolah yang sama dengan partner pianonya itu. Dia tak tau kalau aku juga sangat senang bisa satu sekolah dengannya.
Meski berada di sekolah yang sama, kami tidak jadi teman sekelas di tahun pertama kami. Aku hanya bisa memandangnya dari jauh, seperti bagaimana dia berjalan ke kafetaria, atau bagaimana dia belajar di perpustakaan. Kadang-kadang aku dengan sengaja berjalan melewati kelasnya, hanya untuk melihat bagaimana dia mengobrol dengan teman-temannya.
Aku menyukainya dalam diam. Tidak ada keinginan untuk menceritakan perasaanku padanya. Mungkin itu juga karena dia gadis yang populer. Aku merasa tidak percaya diri untuk bersaing dengan yang lain. Aku tidak merasa berharga untuk seseorang yang begitu istimewa seperti Jieun. Tetapi Wonpil mengatakan kepadaku bahwa bukan aku yang pantas menilai siapa yang layak bersama Jieun tetapi Jieun sendiri.
Lalu dia membantuku memilih hadiah yang sebaiknya aku berikan untuk Jieun di hari ulang tahunnya. Selama ini aku pikir Wonpil juga menyukai Jieun, tapi melihatnya membantuku dengan tulus, membuatku berpikir kalau waktu itu dia tak mau mengenalkanku pada Jieun karena itu terlalu tiba-tiba. Tapi sekarang semuanya berbeda, kurasa ini saatnya aku untuk bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do?
FanfictionCerita tentang remaja yang jatuh cinta. Kecemasan tentang bagaimana mengungkapkannya sampai perasaan kecewa ketika mengetahui bahwa itu hanyalah cinta yang tak terbalas, membuat mereka bertanya pada diri sendiri, "Huh, harus bagaimana?" Cerita ini t...