Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan, maka aku rela tetap salah dan takkan pernah mau dibenarkan.
Bad Alpha-7. Benang Kusut
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“Kiyoshi Teppei.”
Menaikkan pandangan, gumaman Seijuurou berhasil menarik atensi Shuuzou sepenuhnya. Saat meminta tolong pada adik kelasnya semasa SMA, memang Shuuzou tak sekalipun tahu bagaimana rupa dari Kiyoshi Teppei yang merupakan mantan kekasih ibunya di masa sekolah. Baru ketika melihatnya kali ini, dan ia tercengang seketika.
Pria berwajah hangat inilah yang membuatnya bisa lahir ke dunia lewat rahim wanita tangguh yang sampai saat ini belum bisa Shuuzou panggil ibu sekalipun.
Mendengar namanya disebut, pria yang ada di akhir usia empat puluhan tersebut menaikkan sebelah alis, kentara bingung. Apa mereka pernah bertemu sebelumnya? Seingatnya ia tak pernah memberikan identitasnya pada pria muda berambut merah dengan tatapan angkuh yang kini lurus menumbuk kedua maniknya.
Melirik pada Shuuzou lewat ekor mata, Seijuurou melayangkan tanya tanpa kata. Apa seniornya mau berbicara sekarang?
***
Dua ikan hias berwarna hitam licin dan abu terang tampak saling kejar-kejaran di dalam bak kaca tak seberapa besar. Dengan hiasan karang buatan juga rerumahan kecil, aquarium bernyala lampu merah hijau itu tampak seperti miniatur dunia yang diisi oleh dua ikan bahagia yang hidup tanpa beban kecuali saat menunggu jatah makan.
Di sofa hangat berwarna putih tulang, Shuuzou duduk kaku sembari menunggu pemilik rumah menyajikan teh sebagai bentuk jamuan baginya dan Seijuurou yang mendadak jadi tamu setelah insiden penyebutan nama yang menimbulkan tanda tanya bagi Kiyoshi Teppei yang merasa tak mengenal kedua anak muda—yang pada awalnya ia labeli sebagai orang-orang yang tak tahu aturan karena parkir sembarangan di bahu jalan.
Pada meja kayu yang terletak di antara dua sofa putih tulang yang saling berhadapan, ada tiga toples kecil berisi kue-kue manis dengan bentuk lucu—yang mana Shuuzou agak merinding membayangkan, bila yang membuat kudapan itu adalah Kiyoshi Teppei yang memiliki badan tinggi kekar dengan status Alpha dominan meski kepribadiannya begitu hangat.
“Maaf menunggu lama, aku harus mendidihkan air panasnya terlebih dahulu.” Kiyoshi Teppei muncul dengan nampan berisi dua cangkir teh yang masih mengepulkan uap panas. Meletakkannya di atas meja, kemudian ia duduk di sofa satu lagi, berhadapan dengan pemuda beda warna yang kini sama-sama duduk tegak di hadapannya. “Jadi kalian dari Tokyo?”
Shuuzou sempat memperkenalkan dirinya dan Seijuurou dalam perjalanan menuju rumah Kiyoshi Teppei. Tak banyak yang disebutkan, hanya informasi umum mengenai dirinya dan Seijuurou. Supaya Kiyoshi Teppei tidak sampai menganggap mereka adalah orang yang mencurigakan.
“Iya,” Shuuzou yang menjawab. “Seperti yang tadi saya sebutkan. Saya datang kemari atas suruhan dari Riko-sama.” Ia memperkenalkan diri sebagai suruhan dari wanita bersurai cokelat keemasan, tak sepenuhnya bohong memang.
Mendengar kebohongan yang diutarakan oleh sang mantan kakak kelas di sekolah menengah, Seijuurou kontan mendengkus. Ia tahu bahwa Shuuzou sempat galau barusan. Tetap diam di mobil dengan seribu satu aura kebimbangan karena ragu untuk menemui si objek sasaran, atau memberanikan diri untuk mengenalkan bahwa ia adalah salah satu sel sperma pria itu yang berhasil membuahi sel telur Riko hingga terciptalah ia menjadi bayi manusia.
Ah, tidak!
Jika ia harus mengambil pilihan kedua—tentang mengaku bahwa ialah anak telantar dari Aida Riko dan mantan kekasih—maka yang ia bahas bukanlah perihal kegiatan mantap-mantap kedua orang tuanya sampai menghasilkan sesosok bayi manusia yang kini telah tumbuh menjadi pria tampan menawan yang diidam-idamkan.
YOU ARE READING
Bad Alpha
FanfictionNijimura dituntut untuk profesional. Baik ketika ia menjadi seorang saudara angkat yang lebih mirip pelayan, atau sebagai kekasih dari tuan muda bandel yang susah pulang. . . NijiMayu slight MayuOgi, AkaKuro