🌻Part 1🌻

660 24 8
                                    

.
.
.
.
.
🌟The Person Behind The Screen🌟

Sinar mentari pagi menembus kamar seseorang yang sedang tertidur dengan sejuta mimpinya. Jam wekernya berdering dengan keras sehingga membangunkan si pemilik kamar. Manik mata ungunya perlahan terbuka.

"Berisik amat!!! Lama-lama gue tumbuk lo make panci!!! Kesel gue!!!" Sipemilik kamar menggerutu sambil memukul jam wekernya menggunakan bantal.

Kemudian dia beranjak dari tempat tidurnya. Dia melangkah dengan malasnya menuju kamar mandi.

"Hadeh...! Mana hari ini MOS lagi, pasti disuruh dandan kayak Joker kesurupan ama kakak-kakak senior"

20 menit kemudian...

"Ahhh... Seger banget..." Pria tersebut menggosokkan handuk kecil kerambut landaknya.

"Dylan!!! Lo udah bangun belom?!! Gue masuk nih!!!" Suara seorang gadis berteriak dari balkon sebelah rumahnya.

"Iya iya! Masuk aja! Pintunya gak dikunci kok!" Balas Dylan, si pemilik kamar tadi.

Terdengar suara lompatan dibalkon kamar Dylan. Dengan perlahan seseorang masuk kedalam kamarnya. Seorang gadis berambut pink dengan jepit pita kuning yang tersemat dirambut bagian kirinya.

"Lo baru mandi? Emang lo gak ingat kalo hari ini hari pertama kita di SMA?" Gadis itu duduk diatas ranjangnya Dylan. Nama gadis tersebut adalah Dolly.

"Iya, iya. Gue ingat. Tapi gue malas banget buat pergi ke sekolah" Ucap Dylan sambil memutar bola mata ungunya.

"Mending lo cepet-cepet deh! Biar gue bisa nebeng" Dolly tersenyum tanpa dosa dihadapan Dylan.

"Yaudah, gue gak mau kepala gue ditabok ama lo nanti" Dylan segera mengambil dasi diatas meja belajar dan memakainya.

"Apa lo bilang?!!" Amarah Dolly berkobar.

"Pulang, tunggu didepan rumah, bentar lagi gue jemput lo" Dylan berlari keluar kamar tersebut.

Wajah imut Dolly langsung cemberut. Dia segera keluar dan menutup pintu yang menuju balkon kamar tersebut. Kemudian dia melompat kebalkon disebelah rumah tersebut.

15 menit kemudian...
"Dia kemana sih?! Lama amat! Apa jangan-jangan dia gak ngejemput lagi?!" Dolly berdiri didepan pagar rumahnya.

Tiiiiiiitt!!!
Bunyi klakson mobil seseorang hampir memecahkan gendang telinga Dolly. Mobil tersebut menepi kearah Dolly. Sipemilik mobil membuka kaca mobilnya. Nampak wajah tampan Dylan disana.

"Sorry lama, gue mesti nyari alasan dulu buat ngehindarin masakan bokap gue"

"Bisa gak sih gak usah diklakson?!!! Emang lo pikir gue ini nenek-nenek tuli napa?!!!" Dolly menampakkan aura hitam disekujur tubuhnya.

"Hiihh! Serem amat! Mati dah gue kalo dia udah kek gini!" Batin Dylan.

"Maaf, maaf. Yaudah, lo cepet masuk aja, ntar kita malah telat"

Tanpa sepatah katapun, Dolly langsung masuk kedalam mobil merah milik Dylan.

Sesampainya di Daedo High School...

Dylan memarkirkan mobilnya diparkiran. Dolly langsung pergi meninggalkan Dylan. Seketika dia menghilang bak ditelan bumi. Dylan menggeleng sambil menepuk dahinya.

"Ngambekan amat sih!" Batin Dylan.

"Dylan!" Seseorang menepuk bahu Dylan.

Refleks Dylan menoleh akibat terkejut. Didapatinya dua pemuda seusianya sedang tersenyum padanya. Wajah mereka benar-benar mirip. Ya, mereka berdua memang kembar. Kakaknya bernama Ryan, sedangkan adiknya bernama Kory.

🌟The Person Behind The Screen🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang