Brug
"Sakit pe'a" sembari mengelus kepalanya yang ditimpa bantal oleh Bintang.
Bintang datang ke kamar Aqila, sambil membereskan semuanya. Yap semua. Komik-komik yang tergeletak di lantai, kumpulan bungkus chiki yang sudah kosong, pakaian kotor, seragam sekolah, novel, dll.
"Lagian lo tu, mamah gk ada bukannya beres-beres kamar gitu. Masak sono, atau shoping sono. Lo sibuk aja main laptop"
Sambil memutar bola matanya dan menengok ke arah Bintang dengan wajah malas, Aqila berkata "heh, laptop-laptop siapa?"
"Ya gue tau itu lap-"
Belum usai Bintang bicara Aqila sudah memotong "nah, tu tau. Oiya kalo emang lo gk suka sama kondisi kamar gue, beresin ya. Dah gue pen mandi." Sambil memajang wajah tengil dan lari ke kamar mandi.
"Bukan sodara gue!" Ucap Bintang.
Sofa
Usai mandi, kini wanita malas itu sedang duduk di kursi sofa ruang tamu dengan celana pendek biru garis putih dan baju pendek putih polos. Terdiam sambil melihat sinetron kesukaannya yang sedang tayang di televisi.Sementara,
Bintang sedang merapihkan kamar Aqila dan sibuk menata barang-barang Aqila yang berceceran. Belum usai, Bintang mengambil sapu dan kain pel. Tak banyak basa basi dia menyapu dan mengepel bersih seisi rumah.
"Wih sodara gue rajin" tengok Aqila yang sedang memegang bungkus chiki dan tidak menawarkannya sama sekali kepada Bintang.
Bintang berhenti menyapu, dan melihat Aqila dengan wajah seperti ingin membunuh. "Udah gue bilang berapa kali?Gue bukan sodara lu! Malesan dasar! Cewe juga"
"Yaelah, kemaren gue juga udah bantuin mamah kali"
"Bantuin berantakin? Gitu maksud lo?"
"Gk lah, kemaren gue masakin mie instan buat mamah. Hebat kan"
"Bodoamat! Masak mie instan doang mah anak SD juga bisa."
Aqila mulai malas berdebat dengan Bintang dan akhirnya memilih untuk mengalah.
"Iya deh serah lu, gue pen ke kamar" sambil berdiri dan meninggalkan bungkus snack yang sudah kosong."Awas aja sampe lo berantakin lagi"
Tiba-tiba
Brug
Aww"Eh, qila!"
Karena tak hati-hati saat berjalan. Lantai yang baru saja di pel oleh Bintang membuat Aqila tersungkur di lantai, kepala nya terbentur ke lantai dan membuat bunyi yang cukup kencang dan lagi membuat Bintang sangat merasa bersalah.Aqila pun pingsan.
Bintang segera membawanya ke rumah sakit terdekat.~
"Qil!"
"Qila bangun!"Aqila membuka matanya perlahan, dia melihat di depan matanya ada seorang pria yang sangat dia kenal.
"Arga! Lo kemana aja!"
Sambil memeluk dengan erat tubuh pria itu."Tenang okey, gue janji bakal jagain lo lagi qil" balik mengelus pundak Aqila yang masih memeluknya dengan tangisan.
Bintang mendekat dan mengelus pucuk kepala Aqila "maafin gue ya, Untung Lo gk mati tadi. Padahal berharap mati. Eh" mereka pun tertawa bersama.
~
Aqila kini berada di kamar nya. Mamah nya sampai sekarang belum pulang. Tadi bintang sempat ngabarin mamah nya Aqila tapi kata nya mamah Aqila kejebak macet, mungkin sebentar lagi sampai rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Loved
RomanceCinta Tidak Menjamin Kebahagiaan, Apalagi Kesetiaan. -Riqo Start : 27 OKTOBER 2019 End : ? Happy Reading, Salam @abelia.ysm