02

1.2K 127 13
                                    

Di perjalanan pulang bersama sean, rose hanya bertanya seperlu nya saja. Misalnya,  "kok kamu main sendiri aja, daddy kemana?"

Yang sean jawab dengan gelengan "daddy sibuk bekerja mom, pulang selalu larut"

Pantas saja sean jalan sendirian, tapi yang ia bingungkan kemana mommy nya?

"Trus sean kemana mommy kamu?" walau ragu-ragu rose tanyakan juga.

"Kata daddy mommy meninggal saat melahirkan sean mom" tampak raut sedih di wajah sean. Rose tidak tega melihatnya lalu memeluk anak kecil yang rose taksir umur nya berusia delapan tahun.

"Sean bolehkan panggil tante dengan sebutan mommy?"

Rose mengangguk, gimana bisa nolak ya robb anak imut, ganteng kaya gini mah mau lah, mwehehe.

"Itu rumah sean mom, mommy mau masuk? Sean buatkan minum ya?"

"Lain kali ya sayang? Mommy ada keperluan lain, tapi mommy janji lain kali mampir oke?" rose mengelus rambut anak kecil itu.

"Baiklah mom, mana handphone mommy?" tanya nya.

"Untuk apa sean?" rose mengerutkan keningnya lalu menyodorkan handphone nya

"Nanti malam mommy telpon sean ya?" ucapnya setelah menuliskan no handphone daddy nya, soalnya dia hafal betul no itu.

Rose mengacungkan jempolnya "oke tampan" lalu melambaikan tngan nya.

"Bye sean"

----

Serius ini sehun di kecup kecup manja anak bocah ileran, eh ingusan. Sehun menyentuh bibirnya sendiri, lalu tersenyum setelah nya.

"Dok sudah makan siang?" tanya sang suster

"Belum sus, duluan saja ya" ucapnya seramah mungkin

Tanpa permisi, sang suster masuk ke ruangan sehun lalu duduk di depan nya.

"Dok ini saya bawakan makanan buat dokter" irene memang pantang menyerah untuk mendapatkan hati sang dokter.

"Terima kasih sus" ucap sehun sambil merima kotak makan yang di berikan irene.

"Kita makan sama-sama ya dok?" ajak irene

"Maaf sus saya ada perlu dengan dokter baekhyun, saya duluan ya" tanpa permisi sehun langsung meninggalkan irene sendirian dan mengejar baekhyun yng baru saja melewati ruangan nya.

"Baek" panggil baekhyun

Memang jika tidak ada rapat di rumah sakit, mereka selalu memanggil nama tanpa embel-embel dok lagi.

"Ada apa hun?" tanya baekhyun

"Lu inget bocah kemarin yang bawa anak kecil itu kan?" tanya nya

"Oh rose, kenapa emang?" tanya nya penasaran --"lu naksir ya?"

Sehun menjitak kepala sohib nya itu.

"Ya kali gue sama bocah ileran kaya gitu, penasaran aja masa masih bocah udah bisa buat bocah" sehun berkata jujur kok, umur si rose itu masih muda kaya nya.

Yang mendengarkan tertawa lepas.

"Itu bukan anak nya sat, tapi ponakan nya, lebih tepatnya  anak si kai. Lu masih inget kan sama kai?" tanya baekhyun kembali.

"Kai yang item kaya biji kopi itu? Serius itu adik si kai? Kok bisa hitam putih gitu ya karya si tante" sehun tak habis fikir, kai yang kaya biji kopi, sedangkan rose seputih susu, duh.

Maka sekarang giliran baekhyun yang menjitak sehun, astagfirulloh.

"Kapan-kapan main lah ke rumah gue atau kai gitu, udah lama juga kita ga ngumpul. Terakhir pas sean orok kan?"

"Gimana nanti aja ya, kalo sean mau gue usahain deh".

-----

Kakak iparnya udah lumayan mendingan, jadi malam ini rose tidak perlu repot jagain ponakan nya itu, alhamdulillah.

"Abang ga keluar kota lagi kan?" tanya rose

"Nunggu kakak ipar mu pulih dulu kaya nya rose"

Rose hanya mengangguk, baguslah kalo gitu.

"Kak yang lama aja pulih nya ya?" ucapnya sambil nyengir kuda

"Astagfirulloh rose!" serempak kedua nya.

Sementara rose langsung lari ke kamarnya sambil tertawa.

Anjir, rose lupa kan dia mau nelpon sean.

"Udah jam sembilan, udah tidur belum ya?" tanya nya sendiri --"tapi gpp deh coba aja"

Maka rose putuskan untuk menelpon, tapi tidak ada jawaban, bahkan sampai dua kalo juga masih sama.

"Mungkin sean tidur ya" gumam nya sendiri

Tak lama kemudian hp nya bergetar, tak main- main sean langsung video call, rose langsung angkat.

"Eh anjir om dokter?" kaget rose

TBC

DUDA ( Sehun X Rose )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang