Part 9 - The truth

2K 246 41
                                    

.

.

.

Jisung perlahan membuka kelopak matanya. Kepalanya terasa berat dan sakit. Beberapa kali ia mengedip untuk membiasakan matanya dengan cahaya di ruangan ini.


Apa yang terjadi?


Ia di mana?


Oh, Jisung ingat! Dia sedang di culik!


Di culik?


Sekarang Jisung sadar sepenuhnya. Dia sedang berada di ruangan entah apa, seperti sebuah kamar yang seluruh tirai jendelanya di tutup tapi semua lampu menyala. Sangat terang.

Dia sedang duduk di ranjang, dan tangannya sedang terikat pada kepala ranjang, sedangkan kakinya bebas.


"Ugh"

Jisung berusaha melepaskan diri dengan meronta tapi tak bisa, sia-sia.


Krieet


Jisung diam saat pintu itu terbuka, seorang wanita cantik memasuki ruangan sambil membawa meja kecil berisi makanan dan segelas susu.


Tubuhnya menjadi semakin kaku saat melihat siapa wanita yang berjalan kearahnya sambil menyunggingkan senyum manis itu.


"eomma?"


Senyum wanita itu semakin bertambah lebar.

"Jisungie masih mengenal eomma?"


Jisung meronta semakin kuat saat eommanya duduk di hadapannya, dia meletakkan meja berisi makanan di sebelah Jisung.

Wajah Jisung pucat sekarang.


"Sepertinya rumor itu benar" setelah itu Eommanya Jisung tertawa kecil "Kau punya masalah dengan psikologismu sayang, kau tidak boleh takut dengan eommamu dan seluruh orang China"


Jisung memejamkan matanya saat Eommanya semakin mendekat dan menyentuh pipinya lalu mengusapnya perlahan, tubuhnya bergetar, bibirnya ia katupkan rapat-rapat.


"Ayahmu yang mengajarimu menjadi rasis begini? Ha! What a shame"


Jisung membuka matanya.


"Ini bukan salah Appa! Tapi salah eomma!! Jika eomma tidak meninggalkan kami maka kami tidak akan seperti ini, eomma jahat!!"


Eommanya Jisung tertawa "Eomma? Jahat? Haha sayangku Jisungie, kau tidak tau apa-apa"


"Aku tau semuanya! Eomma menghianati appa dan pergi dengan pria lain, eomma meninggalkan kami!!" teriak Jisung, eommanya sekarang terlihat sedih "Itu kan yang kalian pikir... bukan yang sebenarnya"


Wanita China itu berdiri, ia berjalan menuju arah jendela lalu membuka sedikit tirainya. Cahaya matahari mulai masuk berusaha mengalahkan terangnya cahaya lampu, kemudian ia berbalik menghadap Jisung.

BECAUSE YOU'RE CHINEESE - CHENJI / SUNGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang