05/10

584 104 2
                                    

"Woaa! Cantiknyaaa!!" Kau berseru dengan penuh kekaguman. Tanganmu pun tak pernah berhenti memotrerti pelangi yang terpampang jelas dan sempurna di hadapanmu.

"Iya, benar-benar cantik." Ryu ikut berucap. Namun sayangnya, kau dengan cepat sadar bahwa dia bukan mengatakan hal itu pada apa yang kau fokuskan melainkan pada dirimu sendiri.

"Mau menggombaliku ya?" tanyamu penuh selidik.

Ryu tertawa sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak. aku hanya—entahlah. Aku heran kenapa kau bisa terlihat menakjubkan di mataku. Seperti kau adalah satu-satunya dan aku tidak bisa lari kemanapun lagi. Sampai-sampai aku merasa takut kalau saja suatu saat kau akan pergi meninggalkanku."

Kau mengerjap beberapa kali. Wajahmu pun seketika memanas karena malu dan hatimu langsung berdesir dibuatnya. Kau tidak menyangka, Ryu bisa mengatakan hal seromantis itu.

Pria itu mengernyit begitu melihatmu kini tengah sibuk menekan-nekan ponselmu hingga tiba-tiba kau menyodorkan ponsel tersebut tepat di depan bibirnya.

"Bisa kau ulangi lagi kata-katamu? Aku ingin merekam dan menjadikannya ringtone."

Kali ini Ryu yang mengerjap sebelum derai tawa keluar dari celah bibirnya. Tangan pria itu lalu terangkat untuk mengusap puncak kepalamu dengan penuh kasih sayang.

"Akan aku katakan sebanyak yang kau mau hingga kau bosan mendengarnya."

DRABBLE | Tsunashi Ryunosuke [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang